wajah felix memerah sempurna. jeongin lagi lagi berhasil mengobrak abrik hati felix. ia hanya berharap semoga jeongin tak mendengar kata katanya barusan.
lain dengan jeongin terpukau dengan felix yang memerah malu.
matanya melirik ke paha mulus felix yang lagi lagi terekspos bebas. jeongin merasa ditantang saja sekarang ini meski tahu felix sama sekali gak bermaksud.
"j-jeong...." felix menggeserkan pahanya menjauhkan diri dari tangan jeongin.
jeongin diam saja melanjutkan makan dengan tangan kanan. seolah tangan kirinya tidak sedang usil membelai paha felix.
sementara itu felix tak bisa lagi menjauhkan pahanya karena sudah sampai di ujung kursi.
ia membetulkan posisi dan saat itulah jeongin berhasil meremas paha felix. ia mengelusnya dengan lembut dan merasakan daging kenyal itu dingin serta halus.
"m—mhhh..." jeongin melirik melihat felix mulai berantakan.
ia tak sanggup melanjutkan makan malam. mangkok nasinya terbengkalai di atas meja. felix menyatukan kedua lutut, berusaha menahan diri dari sentuhan seksual jeongin.
"da.. dadda!"
"eh? nagi...!"
"dadda! ayo cepat maiiin~"
"ah baiklah, maaf baby.."
felix meringis meminta maaf pada nagisa yang merengut kesal karena ayahnya tak segera menjawab saat dipanggil.
ia segera berdiri tak menyelesaikan makan malam. felix gendong nagisa, mengambil kesempatan itu untuk alasan pergi dari jeongin yang berbuat mesum.
felix bermain sebentar dengan nagisa di kamarnya yang berwarna lembut dan beralas karpet halus. kamar itu dipenuhi boneka berbagai jenis hewan dan mainan mobil mobilan.
ia menyibukkan diri bersama bersama nagisa untuk melupakan kejadian tadi. tak mau peduli dengan apapun yang dilakukan jeongin di luar kamar.
tak susah untuk membuat nagisa mengantuk. sebelum jam sembilan, nagisa sudah minta dibacakan buku dongeng. ia terlelap sambil memeluk boneka anak anjing disampingnya.
felix tersenyum kecil menutup buku dan mengecup kening sang bayi sebelum menyalakan lampu tidur.
°・₊ʚ ────── ɞ₊・°
jeongin baru saja selesai merapikan lemari buku di kamar felix. ia mendengarkan bunyi pintu dibuka, sudah tahu kalau itu felix yang datang.
"jeongin. aku tahu kamu ini masih muda yang butuh banyak pelampiasan" jeongin tersedak gak percaya dengan felix yang menyinggungnya telak.
"...tapi bisakah kau nggak lakukan itu didepan anakku?"
jeongin menoleh melihat wajah felix yang serius marah. kedua alisnya saling bertaut namun jeongin hanya merasa diancam anak kucing saja.
segera, jeongin berdiri dan memerangkap pinggang ramping felix di kedua lengannya, "jadi. kalau tidak ada nagisa aku bisa melakukan apapun yang aku mau 'kan?"
"bukan begitu—umphhh!" felix segera dibungkam dengan bibir jeongin yang mendarat di atas bibirnya sendiri.
lidah jeongin memaksa bibirnya untuk dibuka, felix mendesah kecil saat jeongin menyelipkan lidah di dalam mulutnya.
sebentar saja felix sudah dikungkung di atas ranjangnya. felix menggeliat namun segera melemah saat sesuatu diantara kedua kakinya mulai berdiri.
felix kembali memerah dengan fakta ia sangat mudah terangsang saat bersama jeongin.
"t-tidak... kamu mau apa...?" tanya felix horor saat melihat jeongin membuka resleting celananya dan melegakan sedikit miliknya yang keras.
felix cepat menyatukan kedua lututnya yang tadi mengangkang.
"santai saja kak. aku hanya kocokin bareng.." tubuh felix dibalikkan dengan mudah oleh jeongin.
felix merengek lirih namun segera digantikan dengan desahan nikmat saat tangan jeongin merangsang penisnya.
jeongin memejamkan mata, merebahkan kepala di leher felix. mulutnya tak mau menganggur dan menjilati leher felix. tangannya sibuk mengocok dua penis yang sama sama keras itu.
tangannya menikmati denyutan dari penis felix. sekaligus membayangkan betapa enaknya memasuki lubang felix yang tepat berada di depan selangkangannya sendiri, jeongin menambahkan kecepatan seiring merasa penisya mengeras.
"kak felix.. kak felix lehernya sensitif ya?" gumam jeongin menggigit leher jenjang itu lagi. matanya diberkahi dengan felix yang memejamkan mata penuh nafsu dan menggeliat kegelian.
"enghhh e-enggaaaak"
"jangan malu, itu menggemaskan~"
jeongin mencium pipi felix sekali dan semakin meremas milik felix. jeongin mendesah rendah merasakan tangan felix ikut membantu memompa penisnya.
entah felix menyadarinya atau tidak, yang penting jeongin ingin nikmat dulu sekarang ini.
"je.. jeong.. jeongiin!"
"keluar kakhhh!"
© ECLAIR, 110122
haha gak pake digantung lg kan :D

KAMU SEDANG MEMBACA
❪ 恋 ❫ ECLAIR • jeonglix ✔
Fiksi Penggemar🎠 ꒰ jeongin x felix ꒱ ━━━ ❝ tahan je! dia udah punya anak! ❞ ❝ je, mau ikutan mandi bareng? ❞ ••• [ desc.] jeongin mahasiswa pemburu kerja sampingan. ia diterima menjadi house keeper oleh seorang pria single beranak satu yang sialnya sangat seksi d...