Ajarkan Aku.. ~~ Arvian Dwi 🎵
"Semesta pun meminta untuk mengakhiri cerita yang bahkan belum sempat gue mulai."
~Dafa Syauqi Fabian~
.
.
.
Happy reading_______________________________________
"Mas! Meja empat nambah toast tiramisu satu sama coklatnya dua."
"Oh, oke. Minta tolong lo ambil alih ini, toast biar gue yang buat."
Gea mengangguk dan dengan cekatan membuat milkshake. Tangannya terampil memasukkan es batu, bubuk cokelat, serta susu ke blender. Setelahnya ia tuang ke cup besar lantas diberikan pada pelanggan.
Malam ini cafe cukup ramai pengunjungnya. Biasalah, banyak anak-anak muda yang nongkrong. Imbasnya dua orang ini yang kewalahan sendiri, karena si pemilik kafe hanya punya satu karyawan.
"Kayaknya lo musti open recruitment lagi deh, Mas. Antisipasi semisal rame kek begini," celetuk Gea usai mengantarkan orderan.
"Besok lah gue buat pamfletnya," balas Dafa. "Padahal gue juga punya sodara, tapi kok ya ga guna."
"Buang aja buang. Tega bener, abangnya banting tulang nyari duit. Bukannya bantuin, malah ngelayap gajelas."
"Hahaha... bisa aja lo, Ge. Paling lagi kencan sama Ocha."
Gea geleng-geleng heran, "Mereka berdua niat putus apa kaga sebenernya," ujarnya.
"Kaya ngga tau mereka aja. Putus nyambung kan emang udah hobinya."
Keduanya sama-sama tertawa. Sebelum akhirnya kembali sibuk dengan pekerjaan.
Jarum jam menunjukkan pukul 21.45 WIB. Molor setengah jam dari waktu kerja biasanya. Dan kini Gea sudah menuntaskan pekerjaannya, tinggal nunggu si pemilik kafe yang baru pergi keluar beberapa menit lalu. Pamitnya sih ingin beli donat brownies seberang jalan.
Mengusir kejenuhan, ia lebih memilih untuk keluar dan duduk di emperan kafe. Menikmati suasana malam Simpang Lima yang masih saja ramai. Entah kenapa, pikirannya kembali melayang pada kejadian tiga tahun lalu.
Saat ia dan Anna datang ke festival Korean Culture di sini. Karena kegiatannya memang menarik, tentu saja banyak orang-orang enggan untuk melewatkan. Apalagi ada festival musik yang itu makin menambah ramai serta padatnya tempat ini.
Awalnya mereka berdua menikmati kuliner dan foto-foto berdua. Sebelum akhirnya sempat terpisah. Dan posisi Gea tak megang HP karena ia titipkan ke tasnya Anna. Hampir dua puluh menitan muter-muter area, bolak-balik parkiran tapi Anna ga ketemu.
"Mohon perhatiannya. Bagi yang bernama Grizzele Evelyn Auristela alias Gea dimohon untuk segera merapat ke sebelah panggung, karena dicari oleh temannya."
Gea pun segera berlari menyerobot kerumunan, dan bisa bernapas lega mendapati Anna yang duduk dengan mata sudah sembab di samping sound system.
Maklum, ini first time mereka pergi bareng keluar dan Anna yang notabene bukan orang sini tentu panik. Apalagi ditempat umum dalam suasana yang sangat ramai.
"Anna masih inget ngga ya kira-kira," gumamnya sambil terkikik geli. Senyuman itu perlahan kembali luntur disambangi dengan helaan napas berat dari hidungnya. Pada kenyataannya, mereka bahkan belum baikan sampai sekarang.
"Loh, ngapain diluar, Ge?" tanya seseorang yang baru saja muncul. Dafa berdiri di hadapan Gea sambil menenteng dua kresek putih di tangannya. "Sorry nunggu lama, tadi antri banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Pre-Wedding
RomanceJarang interaksi dan hampir ga pernah komunikasi tiba-tiba diajak nikah? Itu yang dialami Gea seorang mahasiswa kedokteran ketika Rezvan yang mendadak melamar dirinya. Bingung sekaligus kaget dengan ajakan serius dosennya yang mengajaknya menikah t...