Chapter 01~Dosen Baru

2.1K 215 279
                                    

"Anjir, gue telat!"

Seorang gadis berkemeja biru dengan celana jeans berlarian di koridor kampus. Ransel hitam di pundak dan beberapa buku tebal di tangannya, sedikit membuat ia kesulitan untuk berlari lebih cepat. Karena lift gedung yang masih dalam perbaikan, memaksa gadis itu harus bersusah payah menaiki anak tangga untuk sampai ruang kelasnya di lantai lima.

Penampilan gadis itu bisa dibilang sedikit kacau. Kemeja yang tidak rapi dan rambut hitam panjangnya mulai acak-acakan dibiarkan tergerai begitu saja. Peluh yang bercucuran sedikit melunturkan riasan di wajahnya. Sejenak ia berhenti untuk mengatur napasnya yang ngos-ngosan, kemudian bergegas kembali melangkah menuju ruang kelas.

Sampai di depan kelas, ia sedikit mengintip lewat jendela, berharap dosennya belum ada di dalam. Dugaannya meleset, karena dosen itu kini sudah duduk manis di mejanya. Sejenak dia sedikit ragu.

"Masuk ajalah, baru telat sepuluh menit. Toh yang ngajar dosen baru pasti bisa dimaklumi lah."

Perlahan gadis itu masuk lewat pintu bagian belakang. Melihat dosen itu masih sibuk menelepon, ia pun langsung masuk tanpa permisi. Dengan hati-hati ia berjalan menuju bangkunya dan sebisa mungkin tak menimbulkan suara-berharap dosen itu tak menyadari keterlambatannya.

"Itu yang baru datang kenapa masuk kelas?"

Mampus

Ia sedikit terhenyak dengan pertanyaan sang dosen barusan. Sadar karena yang dimaksud adalah dirinya, gadis berkacamata bulat itu lantas berdiri.

"Saya ngga boleh masuk kelas ya, Pak?" tanyanya ragu.

Tanpa menunggu jawaban dari dosen, ia paham pasti dirinya diusir dari kelas. Dengan malas gadis itu membereskan buku-bukunya lalu memasukkan ke dalam tas. Setelahnya, ia pun melangkah menuju pintu keluar.

"Kamu mau kemana? Saya ngga nyuruh kamu keluar."

"Tapi tadi bapak—"

"Nama kamu siapa?" potong sang dosen cepat.

"Nama saya Grizelle Evelyn Auristela, Pak. Nomor absen empat belas."

"Saya ngga nanya nama lengkap," balas dosen itu datar.

Semua yang ada di ruangan cekikikan mendengar perkataan dari dosen muda barusan. Tentu saja hal itu membuat wajah perempuan itu memerah menahan malu.

"Oh ... biasa dipanggil Gea, Pak."

"Untuk kedepannya jika ada yang terlambat, jangan harap bisa ikut di mata kuliah saya." Pria itu kemudian membuka laptop dan menyalakan LCD. "Sebelum materi saya akan perkenalan singkat ... Gea kenapa kamu ngga duduk?"

"Bapak kan belum nyuruh saya duduk tadi," jawab Gea dengan polosnya.

"Yaudah kalo kamu mau berdiri disitu selama dua jam ya silakan?"

Gea nyengir seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Ngga, Pak," ujar Gea yang langsung duduk manis di bangkunya.

Oh shit ternyata dugaanya salah besar padahal tampangnya aja kaya dosen kalem dan jarang marah-marah. Dalam hati, Gea ingin rasanya mengumpat di hadapan dosen itu. Baru kali ini ia mendapati orang yang sifat semenyebalkan itu.

"Bisa kalian lihat, nama lengkap saya Rezvan Janu Adhitama. Kalian bisa panggil saya Pak Rezvan. Dosen baru yang akan mengampu mata kuliah Etika Hukum Kesehatan. Ada yang ingin ditanyakan?" tutur dosen bernama Rezvan.

Mata Gea sedikit membulat saat membaca profil dosen baru itu di monitor LCD. Dosen muda lulusan Harvard University. Mendapat gelar S2 diusianya yang masih 24 tahun.

My Pre-WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang