Bab 13 (Pengakuan)

842 121 0
                                    

Selamat Tahun Baru Yorobun.

Selamat membaca 😘



















Pov Irene

Sepulang nya kami dari Supermarket tersebut. Aku melihat wajah Seulgi sangatlah pucat.
Aku ingin menanyakan apakah dirinya baik-baik saja? Apakah saat ini dia sedang tidak enak badan.
Entahlah tapi aku sangat khawatir akan keadaannya.
Aku melihat Seulgi sempoyongan saat berjalan. Dengan keadaan seperti itu pertanda bahwa ia benar tidak baik-baik saja sekarang.
Aku memberanikan diri untuk menanyakan keadaannya.

"Kamu baik-baik saja? Wajah kamu pucat"
Seulgi menoleh ke arah ku dan mengatakan bahwa ia baik-baik saja.
Aku pun mulai lega mendengar perkataannya.

Brak...

Tak lama kemudian Seulgi terjatuh pingsan di lantai. Aku berlari menghampirinya.

"Seulgi,, kamu kenapa?"

Aku panik melihat keadaannya yang tergeletak di lantai. Aku menempelkan telapak tangan ku ke dahinya dan merasakan hawa panas yang tidak biasa. Benar saja ia sedang demam.

Kemudian aku menelpon dan memanggil Seungwan untuk membantu ku menggendongnya ke kamarnya.

"Sebaiknya kita panggil kan saja dokter ke sini, sepertinya keadaan nya semakin buruk."

"Aku nggak punya nomor dokter."

"Tenang dia punya dokter pribadi."
Seungwan mengambil ponsel yang ada di sakunya kemudian menghubungi dokter tersebut.











Pov Author

Tak lama kemudian datanglah dokter pribadinya dan segera memeriksa keadaan suaminya itu.
Irene tampak sangat khawatir melihat suaminya. Ia terus berjalan mondar-mandir di luar kamar suaminya itu sambil menggigiti jari kanannya.
Pergerakan Irene tersebut membuat Seungwan sangatlah risih.
Hingga Seungwan memutuskan untuk menenangkan istri sahabatnya itu.

"Irene dia baik-baik saja kok, tenang saja, dia pasti pulih, percayakan sama dokternya."

Mendengar hal itu Irene menjadi sedikit lebih tenang.
Tidak lama setelah Seungwan menenangkan Irene, dokternya pun keluar dari kamar Seulgi.
Irene cepat-cepat menghampiri dokter itu untuk menanyakan keadaan suaminya itu.

"Dok Gimana keadaan Suami saya?"

"Tuan muda nggak apa-apa kok, dia demam biasa karena kecapean saja, sebaiknya dia istirahat saja dulu untuk beberapa hari ini."

Ketika mendengar kabar dari dokter. Irene pun ikut lega mendengarkannya.

"Syukur lah dok." Kata Irene

"Oh ya, ini obatnya, suruh Tuan Seulgi untuk meminum nya dengan rutin ya?"

"Baik Dokter, terimakasih."

"Jangan seperti itu, sudah seharusnya saya melayani keluarga KANG." Dokter itu tersenyum dan kemudian pamit untuk undur diri.

"Baik saya pamit ya Tuan Putri."

"Maaf dok, panggil saya nama saja. Nggak enak dokter panggil saya seperti itu."

"Baik Nonaaaaa....???" Dokter tersebut tampak kebingungan karena dia lupa dengan nama Irene.

"Irene dok." Irene mengulurkan tangannya kepada dokter tersebut dan langsung membalasnya.

"Baik Nona Irene. Saya pamit ya." Irene mengangguk dan dengan sopannya ia kemudian membungkuk kan badan nya kepada dokter tersebut. Tanda bahwa ia sangat berterima kasih.

You are my ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang