Bab 12 (Jealous 2)

826 126 3
                                    

Lanjut ya Guys.

Selamat membaca..










* * *
Irene masuk ke supermarket di ikuti oleh suaminya itu. Kemudian Irene mengambil troli, dengan cepat Seulgi mengambil trolinya kembali

“Biar aku aja, tangan kamu lagi sakit.” Kata Seulgi, yang kemudian Irene membiarkan Seulgi mengambil troli dari tangannya.

Mereka berdua berjalan dari rak bagian makanan ringan hingga kebutuhan pokok mereka.

“Kamu ada yang mau di beli lagi nggak?” Tanya Irene.

Ketika Seulgi hendak mengambil barang yang ia inginkan, salah satu sales ingin menawarkan barang kepada mereka berdua.

“Hallo Bapak dan ibu. Sepertinya bapak dan ibu pasangan yang baru saja menikah.”

Mereka berdua hanya terdiam dan tersipu malu.

“Maaf sudah mengganggu waktu Bapak dan ibu, Kalau boleh tahu sudah berapa lama menikah?”

“3 Bulan.” Jawab Seulgi

“Wah masih baru ternyata, masih anget-anget nya ya.”

Bertambah merah pula lah wajah mereka berdua ketika seorang sales mengatakan hal tersebut.

“Oh iya pak bu, maksud saya menghampiri bapak dan ibu ini adalah kita ada keluaran produk baru untuk pasangan muda, saya jamin Ini cocok sekali untuk Bapak dan ibu, Barangkali bapak sama ibu ada niat untuk membeli.”

“Barang apa?” Tanya Irene

“Susu bu.”

“Maksudnya susu untuk apa ini?”

“Oh iya Pak izinkan saya jelaskan terlebih dahulu. Susu ini untuk membantu meningkatkan kesuburan bapak dan ibu, jadi bukan hanya ibu saja yang meminum susu tetapi bapak juga bisa meminumnya. Pastinya Bapak dan Ibu tidak mau lama-lama punya momongan kan ya?”

Seketika wajah mereka berdua memerah. Secara serentak mereka berdua berbicara dalam hati.
“Kenapa Sales ini nawarin itu sih?”

“Bagaimana pak bu? Apakah tertarik dengan produk kami? Bapak Ibu gak usah khawatir produk ini udah banyak pasutri kok yang konsumsi, dan hasilnya baik.”

Mereka melihat satu dengan yang lainnya, berharap satu dari antara mereka yang berbicara kepada Sales tersebut.
Cukup lama mereka terdiam, maka Irene pun berbicara kepada Sales itu.

“Untuk saat ini belum dulu mbak. Hehe” Irene menggandeng lengan Seulgi sambil berkata “Karena kita sudah komit untuk menunda nya terlebih dahulu, Maaf ya mbak?”

“Oh begitu ya, baiklah Ibu dan Bapak. Tapi kalau untuk nunda juga gak apa-apa dan untuk jaga-jaga aja sih saya sarankan di minum aja Bu.”
“Itu nggak ada obat rangsang nya kan mbak?” Bisik Seulgi kepada Sales tersebut.

“Owh jelas tidak ada pak.”

“OK SAYA BELI!!!. SATU DUS..” Teriak Seulgi dengan bersemangat.

Irene yang melihat Suaminya yang bersemangat membelinya produk susu tersebut pun Kaget sekaligus malu.

“Baik pak, nanti barang nya saya taruh di kasir ya pak bu.”

Seulgi mengangguk kepada Sales itu.

“Kamu bisik apa ke Salesnya. Kok bisa kamu mau beli?” Tanya Irene.

“Ada deh.” Jawab Seulgi dengan wajah tersenyum.

“Baik Pak, Ibu, saya permisi dulu ya, terimakasih atas waktu Bapak dan Ibu.”

“Baik, sama-sama.”

You are my ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang