Bab 16 (I Love You)

1.2K 122 6
                                    

Warning 20+











Setelah selesai membersihkan rumah dan mandi, ia pun menghampiri Suaminya itu karena ia tak kunjung bangun.
Irene mendekati Seulgi. Ia menempelkan tangannya pada dahi Seulgi. Memastikan Suaminya itu masih demam atau tidak.

Seulgi merasakan tangan Irene kemudian menariknya dalam pelukan Seulgi. Ia memeluk pinggang Istrinya itu dengan erat dan hangat. Kemudian Dari belakang, Irene juga merasakan nafas panas Seulgi yang sangat memburu.

"Kamu nggak apa-apa?"

"Hmm?"

"Wajah kamu masih pucat, atau kita ke rumah sakit saja?" Khawatir Irene pada Seulgi.

"Nggak usah." Hening Sejenak....... "Aku hanya perlu dirawat sama kamu." Tutur nya lagi.

"Aku nggak dokter." Jawab Irene.

"Kamu udah jadi dokter ku. Ketika aku bersama mu, aku merasa sembuh dan tenang."

Irene tersenyum dengan wajahnya yang memerah setelah mendengar ucapan manis dari Suaminya itu.

"Tapi...."

Irene menaikan satu alisnya penasaran dengan ucapan Seulgi selanjutnya.

"Tapi apa?" Irene membalikkan badannya.

"Tapi aku nggak suka kamu dekat sama Sehun."

Irene tersenyum "kenapa nggak suka? Dia baik orangnya."

"Nggak suka aja."

"Kamu cemburu?" Tanya Irene sambil melirik suaminya itu.

"Uhuk uhuk." Batuk Seulgi semakin kuat setelah mendengar ucapan Irene.

"Cemburu? Nggak siapa yang cemburu? Aku cuma nggak suka aja sama dia."

"Iya iya." Jawab Irene nggak percaya.

"Kamu jangan terlalu dekat sama dia."

"Emmmm, terus kalau aku kerja nggak bisa dekat juga?"

"Nggak bisa." Jawab singkat Seulgi.

"Nanti aku kalau dipecat gimana?"

"Bagus lah."

"Kok gitu?" Tanya Irene sambil menaikkan satu alisnya.

"Biar dia nggak ada kesempatan buat dekati kamu."

"Nggak bisa dong aku tinggalin pekerjaan ku."

"Ok ok. Tapi janji ya kamu jangan terlalu dekat sama dia."
Seulgi mengulurkan jari kelingking nya dan membuat tanda janji.

"Iya janji."

"Jarinya mana?" Irene menjulurkan kelingking nya melilitkan ke jari pada laki-laki monolid itu.

Jantung Irene berdegup kencang ketika Seulgi memeluk nya kembali. Padahal pelukan itu bukan lah hal pertama kali nya ia lakukan bersama suaminya.
Berbeda halnya jika ia bersama orang lain yang ia rasakan pelukan biasa saja. Tetapi ketika bersama suaminya pelukan hangat, sayang, dan cinta pun ia rasakan.

"Muka kamu kenapa merah?" Tanya Seulgi.

"Hm?"
Irene memegang wajahnya yang merah dan memanas.
"Merah?"

"Iya itu tuh wajah kamu merah. Kayak Tomat. Hahahaha."

"Nggak kok, tadi kepanasan aja."

"Lah, kan AC hidup."

"Tadi habis beres-beres. Makanya agak kepanasan." Irene mengibaskan tangannya.

"Hahahaha Lucu banget kamu." Seulgi tak kuasa menahan kegemoyan Irene sehingga ia mencubit pipi Istrinya itu.

You are my ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang