Sebelumnya Nadine senang-senang saja sewaktu Axel lagi-lagi muncul mendadak di depan pintu rumahnya. Axel mengaku bahwa dia mengambil cuti panjang di hari Natal hingga Tahun Baru dan sudah pasti sejak hari pertama cuti, dia sudah langsung terbang ke Bali.
Nadine lagi-lagi sudah sempat komplain karena menurutnya harusnya Axel menghabiskan waktu yang berkualitas dengan orangtuanya. Iya, Nadine versi sekarang sudah sedewasa itu. Kepergian mendadak ayahnya membuatnya menyadari bahwa setiap detik bersama orangtua yang disayangi itu sangat berharga. Tetapi bukan Axel namanya kalau tidak punya alasan untuk setiap perilaku impulsif slash anehnya. Kata Axel sih orangtuanya sedang honeymoon edisi keberapa ratus kalinya ke New York dan Axel sebagai anak yang baik tidak ingin merusak momen kemesraan orangtuanya. Nadine hanya memutar bola matanya saja mendengar itu. Apapun yang dia sampaikan pada dasarnya tidak akan pernah berhasil membuat menghalangi Axel untuk datang ke sini. Dan lagi-lagi karena keberadaan Axel cukup membantu dirinya, Nadine pada akhirnya menutup mulutnya dari segala macam gerutuan.
Selama Axel di sini, ada yang bisa disuruh-suruh buat belanja bahan kue yang habis dan juga membantu closing cakeshop-nya di sore hari.
Tetapi rasa senang Nadine itu berakhir di malam ini. Di hari terakhir tahun ini dan beberapa jam sebelum mereka berangkat menemui teman baru Nadine di Finns, Axel malah sibuk mengajaknya berdebat. Topik perdebatan merekapun menurut Nadine sangat tidak penting.
"Nad, serius deh. Lo yakin mau pake baju begitu?"
Nadine yang sudah terlalu malas menjawab pertanyaan berulang sejak tadi siang, hanya berdecak sebal. Menurut Nadine sih bajunya masih normal untuk ukuran Bali. Ya memang sih cukup terbuka, but once again, ini Bali. Di tempat mereka nanti juga Nadine yakin akan banyak yang lebih terbuka dibanding bajunya.
"Lo norak deh, Xel. Ini lo bukan anak baru di Bali, kan? Kayak lo gak pernah lihat cewek telanjang aja!" gerutu Nadine kesal.
Axel menghela napas berat seolah-olah seluruh beban dunia ditaruh di pundaknya. Nadine benar, dia sudah berkali-kali melihat lekuk tubuh perempuan yang dalam hal ini adalah mantan-mantannya. Baju yang dikenakan Nadine juga tidak sebenarnya tidak seterbuka itu, tetapi membayangkan Nadine dalam balutan baju itu saja, secara otomatis membuat kepala Axel terasa sakit.
"Tapi nanti temen-temen lo itu cowok, kan?" tanya Axel lagi sekaligus ingin membuat Nadine goyah dengan keinginannya.
"Yap."
"Lo gak takut Nad kalau mereka perlakuin lo gak baik? Mereka kan bule-bule yang baru lo kenal beberapa hari?"
Nadine memang akan merayakan tahun baru dengan beberapa kenalan barunya yang datang ke tokonya beberapa hari yang lalu. Mereka lulusan jurusan dan universitas yang sama di Belanda dan secara otomatis obrolan mereka jadi nyambung.
"Ya kan itu gunanya ada lo di sini Axeeeeell..." ucap Nadine gemas.
Axel masih tetap memicingkan matanya menandakan ketidaksetujuanny. Tetapi, dia juga sadar bahwa jika Nadine sudah membuat keputusan maka tidak akan ada yang bisa mengubahnya, termasuk untuk hal-hal sekecil ini.
"Bawa jaket tapi ya!" bujuk Axel akhirnya dan Nadine mengangguk asal demi menyudahi perdebatan mereka.
Finns sudah cukup ramai ketika mereka tiba di sana sementara waktu baru menunjukkan jam sembilan malam. Nadine menarik tangan Axel ketika melihat teman-teman barunya melambaikan tangan dari sofa di dekat kolam renang.
Axel hanya mengikuti meskipun dia masih menggerutu dalam hati. Dalam bayangannya sebelum dia berangkat ke bali, new year eve ini akan dihabiskan berdua saja dengan Nadine dan mungkin akan ada sesi beberapa deep talk. Meskipun Axel juga sedikit heran kenapa dirinya lebih menginginkan menghabiskan malam tahun baru yang sejenis itu. Mungkin karena dia sudah mulai bosan dengan hingar-bingar yang sudah rutin diakrabinya semenjak dia di bangku kuliah atau simply karena dia ingin menikmati ketenangan yang dilengkapi dengan kehadiran sahabatnya, Nadine.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Out of My League
Romance[BACA BEGIN AGAIN DULU BIAR GAK TERLALU BINGUNG] Nadine I love you but the universe will against us Axel Did you see? I'm still here even after you broke my heart