EMPAT PULUH SATU

1K 138 31
                                    

Pagi ini Gun masih mengurung diri nya dikamar, Untuk bangkit dari ranjang nya pun dia malas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Gun masih mengurung diri nya dikamar, Untuk bangkit dari ranjang nya pun dia malas. Gun masih menunggu balasan pesan dari Off. Dia juga masih memikirkan apakah benar orang tuanya yang sudah menghilangkan nyawa kedua orang tua Off.

"PHI BALESSSSS.." Rengek Gun lalu kembali menangis di balik bantal nya.

"ATTAP! BUKAIN PINTU NYA. MAKAN DULU." Suara Tay terdengar dari balik pintu. "BUKA! ATAU MAU PHI DOBRAK PINTU NYA?"

Ceklek...

"Astaga! Muka kamu berantakan gitu." Celetuk Tay.

Gun membulatkan mata terkejut mendengar perkataan Tay. Otomatis Gun meraba-raba muka nya, ia khawatir hidung dan mulut nya berpindah posisi.

Tay terkekeh. "Gak akan ilang. Maksud phi muka kamu kusam gitu, mata nya sembab." Ujar Tay.

Gun cemberut. Ia berjalan kembali keranjang sembari menghentak-hentakkan kaki nya. Tay pun mengikuti dengan membawa nampan berisi semangkuk bubur dan segelas susu cokelat.

"Tutup lagi phi pintunya!!!" Seru Gun. Mood dia sedang tidak baik sekarang.

"Iya nanti Attap. Naro ini dimeja dulu. Astaga!" Tay meletakkan nampan yang ia pegang di meja sebelah tempat tidur Gun, lalu beranjak untuk menutup pintu kamar.

Tay mengambil mangkuk bubur yang tadi ia bawa, lalu Tay duduk ditepi ranjang Gun. "Ayo makan dulu." Titah Tay.

"Mager. Gak mood." Ujar Gun kembali menutupi wajah nya dengan bantal

"Phi suapin. Cepet."

"Mau nya sama p'off."

"Oh jadi gitu, lebih milih pacar daripada P'tay nih? Yaudah p' mau pergi aja deh yang jauh..."

Gun langsung bangkit dan membuka lebar-lebar mulut nya. "AAAAAAA"

Tay terkekeh melihat kelakuan adiknya yang seperti masih berumur lima tahun ini. Tay mulai menyuapi Gun bubur.

"Phi gak boleh pergi jauh-jauh ya?"

"Iya." Tay kembali menyuapi nya.

"Kalo P' pergi Attap bakal nangis, gak mau keluar kamar!" Ujar Gun. "Kalo Attap ngurung diri dikamar kan cuma P' yang bisa bikin Attap bukain pintu nya." Lanjut Gun.

Tay tersenyum lalu mencubit pipi Gun gemas. "P' gak akan pergi jauh ninggalin Attap. Tapi itu tergantung takdir, sekeras apapun usaha phi buat gak pergi kalo takdir nyuruh phi pergi, phi bisa apa?" Ujar Tay.

"Attap bakal marahin takdir nya kalo itu bisa bikin phi pergi!"

Untuk kesekian kali nya Tay kembali terkekeh. "Ngomong apa sih kamu ini. Udah ayo makan lagi." Ucap Tay.

"Ih tapi Attap serius. P'Tay gak boleh pergi!" Tegas Gun.

"Iya sayang. I will always be like this, beside you and take care of you."

MEETING YOU IS DESTINY (OffGun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang