Aku Masih Mengikuti Langkah Tuan Hamilton Yang Masih Menyusuri Pendalaman Hutan.
"Kalian berdua Bisa Mencari Jalur Lain untuk Mencari Buruan. 2 Jam Lagi Kita Akan Bertemu Di Cafe Center" Rujuk Tuan Hamilton Kepada Michael dan James.
"Baik Tuan." Keduanya Berjalan Ke Arah Lain. Meninggalkan Kami Berdua.
Tanpa Bicara 1 Kata Pun tuan Hamilton Kembali Berjalan.
Aku Merasa Tuan Hamilton Semakin Berjalan Masuk Ke dalam Hutan. Angin Ditengah Hutan Bersiul-Siul membuatku merinding, Terlebih Aku Hanya memegang 1 Senter Kecil untuk menerangi Jalan.
"Ma-Maaf Tuan Sepertinya Kita Berjalan Terlalu Jauh." Ucapku. Kulihat Tuan Hamilton Berhenti lalu berbalik ke arahku.
"Ku ingin mengasah kemampuan Berburuku Seperti Dulu, Malam Ini Aku Harus Membawa 1 Bangkai Harimau." Ucapnya Dingin.
"Ba-Baik Tuan"
Kami Melanjutkan Perjalanan, tidak lama Aku merasakan Setetes Air Hujan Turun dan Semakin Deras.
"Tu-Tuan Kita Harus Berteduh, Hujan Akan Semakin Deras"
"Sekali Lagi Kau berbicara, Aku akan Menembak Kepalamu"
Pernyataannya membuatku Tidak bisa berkutik lagi, Bisa-Bisanya Dia berpikir untuk berburu dengan cuaca seperti ini Terlebih Jalanan Yang Dilewati Sudah Basah Dan Licin.
Aku terus mengikuti Tuan Hamilton Dari Belakang. Beberapa Menit Kemudian Ada Suara Senapan dari Jauh, Tepat Setalah itu Tuan Hamilton mengaduh kesakitan dibagian perutnya. Lalu Perlahan pria itu beringsut ke tanah.
Kulihat ia mengaduh kesakitan sambil memegang perutnya, Kuarahkan Senterku ke area Perutnya, ternyata sudah banyak Darah keluar dari sana.
"Tu-Tuan" Ucapku Takut melihat darah yang keluar dari balik bajunya. Aku Mendekatinya. Lalu membantunya membekap Luka tembak itu.
Tetapi Beberapa Detik Kemudian ia menepis tanganku.
"Ja-Jangan Memegangku" Ucapnya dingin. Lalu ia berusaha berdiri dan merebut Senterku.
"Kita Masuk Ke Wilayah Barat" Ucapnya. Sambil Menyoroti Tanda Merah Yang berada di pohon. Aku Meneguk Saliva ku Susah Payah.
Matilah aku, Jika Masuk Ke wilayah Barat Tanpa Izin, Hukuman Yang berlaku Jika Masuk Ke Wilayah Area Depan Akan Di Potong Dibagian jari kelingking, dan jika masuk Di area Belakang seperti aku sekarang yaitu area belakangnya adalah hutan hukumannya Semua Kuku Jari Tangan Maupun Kaki akan di Cabut satu persatu. Katanya Hukuman itu sudah tertulis diatas Kertas dan di setujui oleh semua wilayah.
"Tu-Tuan Se-Sepertinya Kita Bisa Lari. Sa-Saya akan membantu Tuan" Ucapku, Lalu Aku mengulurkan Tanganku berniat membantunya.
Kulihat Dia menatap Tanganku lalu sekali lagi ia menepis keras tanganku.
"Dasar Bodoh, Kita Tidak akan bisa Lari." Perlahan Tubuhnya terduduk kembali, Wajahnya yang pucat hanya bisa diam mengarah ke kegelapan.
Aku membokar Isi tasku untung saja disana terdapat Sapu Tangan Kecil yang sering aku bawa untuk berjaga-jaga ketika aku terluka. Lalu Aku dengan pelan memegang perut Pria itu. Pria itu ingin menepis tanganku kembali tapi, kurasakan tenaga nya tidak lagi kuat.
"Ma-Maafkan saya Tuan telah memegang Tuan. Saya tidak bisa membiarkan Luka Tuan yang semakin banyak mengeluarkan Darah. Saya Akan Melindungi Tuan"
Tidak Lama Setelah Itu Aku Mendengar Suara Orang berlari yang menuju kearah Kami, Lalu....
Brukk
James dan Michael dilempar Kasar ke atas tanah di hadapanku, Kedua Pria itu terlihat Babak Belur dengan Borgol Yang mengait di pergelangan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUTCAST
RomanceHanya kisah Seorang Gadis yang sangat menginginkan sebuah keluarga. Dia rela melakukan apapun agar bisa merasakan hangatnya keluarga. Dia selalu tersenyum ceria kepada semua orang, bisa dikatakan selama dia hidup ia tidak pernah marah, karena dia ga...