8 | Tuan Baru

67 7 1
                                    

Entah Sejak kapan Aku tertidur, Aku Tersentak Bangun Ketika Merasakan Ada Air Hangat Yang Membasahi Kedua Kaki ku. Dan Benar Saja Ternyata Aku sekarang berada di tengah-tengah Air sepertinya aku sekarang berada di pemandian Air Hangat.

Aku mengedarkan Mataku ke sekitar, Betapa terkejutnya aku, Tuan Wilson Duduk tidak jauh dariku, Pria itu Telihat sedang Berendam dengan Telanjang Dada. Ia menatap Lurus Ke Arahku, Lalu ia mengangkat kedua jarinya seperti memberi perintah. Tidak Jauh darinya Pria Yang memiliki Banyak tato yang bertemu denganku sebelumnya bergerak Kearahku.

Lalu ia membuka Ikatan tanganku dengan Kasar.

"Akhh To-Tolong Pe-Pelan-Pelan, Ini Terasa Sakit" Ucapku Meringis.

"Memangnya Aku Peduli" Ucapnya Dingin.

Setelah Melepaskan Ikatanku, Ia mendorongku Ke Air. Lalu Kulihat Tuan Wilson Berdiri dari duduknya, ia berjalan Kearahku. Saat Itu Juga Aku Beringsut Mundur berusaha Menjauh darinya. Tetapi Tekukku di tahan oleh Pria bertato tadi.

"Diam"

Aku menggeleng-gelengkan Kepalaku ketika Tuan Wilson Sudah tepat Dihadapanku. Sekilas Kulihat di bagian Perut nya ada bekas Luka yang Baru Dijahit. Saat itu juga aku langsung ingat.

"Mungkinkah Tuan Wilson, Pria yang mau aku tolong malam itu?" Batinku

"Kau Lihat?" Ucapnya Pelan tapi menusuk, Ia menunjuk Luka Dengan Jahitan Baru itu. Ia perlahan menundukkan Badannya Lalu Mendekatkan Kepalanya Ke Arahku. Tangannya Meraba Rambutku Lalu....

"Akhh Sakit" Ucapku Ketika Ia menarik Rambut Ku kuat.

"Kau Mengambaikan Pertanyaanku?" Ucapnya dingin.

"Ma-Maaf, Ya-Ya Aku Melihat Lukamu" Ucapku Takut.

"Aku ingat kau gadis yang malam itu bukan? Yang berpura-pura ingin membantuku?" Ucapnya matanya menatapku tajam.

Benar Pria yang dihadapan aku sekarang adalah pria yang hendak aku tolong malam itu, tapi pertanyaan membuatku sedikit tersinggung karena aku malam itu tidak berpura-pura dan aku benar adanya ingin menolong.

"Ya a-aku gadis malam itu Tuan, tapi aku benar-benar ingin menolong tuan malam itu" Ucapku pelan, agar tidak membuat dia marah.

"Benarkah?" Ia tersenyum miring lalu dengan sekali sentakan

'blurrb blurrb' pria itu dengan kejamnya memasukkan kepalaku kedalam air hingga menyentuh lantai karena memang airnya tidak terlalu dalam.

"To-tolong berhen-ti Tu-tuan" Aku berusaha melepaskan diri darinya tapi tidak bisa, Hingga aku nekat mencengkram betisnya dengan kuku ku kuat.

"Aakkh sialan" Ucapnya lalu mendorongku kuat, ia terlihat sangat marah ketika melihat kakinya sedikit terluka akibat cengkraman ku.

"Ma-Maaf Tuan" Ucapku, lalu menyatukan kedua tanganku dihadapannya.

Ia menghela nafasnya panjang lalu mengangkat jarinya memberi isyarat kepada pria yang memiliki banyak tato di badannya untuk mendekat.

"Cabut kuku ibu jarinya" titahnya.

Aku beringsut mundur, tapi pria bertato itu dengan cepat menarik lenganku lalu ia melakban mulutku.

Pria bertato itu dengan kasar menarik pergelangan tanganku lalu mencengkeramnya kuat, ia dengan kasar memperlakukan kuku ku hingga tercabut, aku menangis sesenggukan menahan sakit yang sangat luar biasa sampai aku tidak bisa menahan sakit itu lagi hingga pandangan mataku mulai menggelap.

***

Aku terbangun di tempat yang sama, dengan posisi setengah badanku berada di air. Kepalaku sedikit pusing karena terlalu lama terendam air, hatiku sangat sakit mendapati diriku yang dibiarkan kedinginan di atas air. Aku menangis pedih ketika melihat kuku ibu jariku sudah tercabut.

OUTCASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang