21

17 4 0
                                    

'tring'Aku mengambil ponsel ku dibalik jaket, ternyata tuan William yang mengirim kan aku sebuah pesan.

From: Tuan William
Sayang, Will tidak bisa menjemputmu hari ini karena ia ada pekerjaan bersamaku. Maaf untuk kali ini bisa kah kau naik Bus atau Taksi saja. Nanti malam aku pun sepertinya tidak bisa tidur di selatan karena pekerjaan mendesak ini. I Love you❤️

Aku pun langsung membalas pesan itu walaupun sedikit sedih karena ia tidak tidur di selatan malam ini, karena aku akan sendirian kesekian kalinya, ya dalam bulan ini sebanyak 4 kali dengan ini Tuan William tidak tidur di rumah.

To: Tuan WilliamYa sayang tidak papa, aku bisa pulang dengan Taksi. Hati-hati disana ya sayang. I Love You To❤️

Aku berjalan ke arah Halte, untuk menunggu Bus ataupun taksi. Masih ada beberapa Murid yang tersisa di Halte. Aku duduk sambil menggosok kedua telapak tanganku karena cuaca yang tambah dingin karena akan menjelang malam.

"Kayanya bus tidak bisa beroperasi hari ini karena Cuaca yang buruk." Ucap seorang murid dengan temannya di sampingku.

Sekitar menunggu 30 menit bus tidak ada yang singgah banyak Murid lain yang sudah memutuskan untuk berjalan kaki kini hanya aku seorang yang masih menunggu. Hari pun sudah mulai gelap, aku memutuskan berjalan berharap berpapasan dengan taksi.

Aku singgah di sebuah kedai kecil yang menjual berbagai Ramen, setalah berjalan sekitar 5 membuat badanku rasanya ingin membeku karena salju turun semakin lebat, dan jalanan pun sebagian sudah tertutupi oleh salju yang membuatku hampir beberapa kali ingin tergelincir.

"Pesan 1 miso ramen" Ucapku kepada penjual.

"Baik ditunggu ya"

Aku memainkan ponselku seraya menunggu Miso ramen ku selesai di buat. Tiba-tiba datang beberapa Pria yang sangat ribut ketika memasuki kedai, aku hanya menengok sekilas dan memilih tidak memperdulikan para Pria itu.

"Wahh liat ini ada siapa?" Pria itu menoel pipi ku, aku pun menengok siapa gerangan. Ternyata yang menoel pipi ku James. Kulihat di belakangnya terdapat Michael dan Ace. Akupun tidak memperdulikan mereka dan kembali sibuk bermain Ponsel.

Hingga mereka mulai mempermainkan aku Ace mengambil ponselku.

"Kembalikan Ponselku" Ucapku berusaha mengambil ponselku dari Tangan Ace pria itu mengangkat ponsel ku setinggi-tingginya hingga aku harus meloncat-loncat untuk mengambilnya.

"Kalian tidak ada kapoknya ya selalu saja menggangguku." Ucapku melihat Ke arah Michael dan James.

"Memangnya kenapa, kami hanya mau bermain tidak melukaimu bukan?" Ucap James. Benar apa katanya mereka hanya menggangguku tidak seperti dahulu yang selalu membuatku terluka. Mereka tidak tau kalau aku tunangan tuan William, karena Tuan William menyuruhku untuk menyembunyikannya alasannya ia tidak mau aku jadi kelemahannya atau ancaman baginya.

Dan apabila mereka tau itu pasti mendekatiku pun tidak berani. Aku menghela nafasku lelah lalu Duduk kembali membiarkan Ace mengambil Ponselku.

Tidak ada respon apa-apa dariku mereka lalu mengikuti duduk, aku di apit Michael dan James. Sampai pesanan ku datang."Silahkan di nikmati" Akupun mengambil Sumpit untuk menyumpit potongan telur rebus, akan tetapi pergelangan ku di tahan oleh Michael lalu ia dengan santainya mengarahkan sumpit itu kedalam mulutnya. Ia tersenyum lebar sambil mengunyah telur rebus itu didalam mulutnya.

"Jika lapar pesan sendiri, jangan menggangguku" Ia terkekeh dengan tidak tau dirinya dia menggeser mangkok milikku, aku yang sangat kesal dengannya lalu menghempas sumpit ke atas meja aku berdiri lalu melangkahi kursi yang aku duduki karena aku tidak bisa lewat dari sisi kiri kanan yang dihalangi oleh James dan Michael.

"Kau saja yang makan, sepertinya lapar sekali" Ucapku. lalu aku mendekati Ace untuk meminta Ponselku kembali.

"Kembalikan Ponselku"

"Jika tidak kau kembalikan, akan kulaporkan ke Tuan William" Ucapku, ia langsung menyerahkan Ponselku.

Ketika aku ingin keluar dari kedai aku hampir terjungkal kebelakang karena ada seseorang yang menarik Ranselku.

"Mau kemana kau?" Ucap Michael ia masih menarik Ranselku sehingga posisi kami berhadapan.

"Sebaiknya kita biarkan saja ia pergi chel, kan kita sudah di perintahkan untuk tidak menggangunya lagi" Tahan James ia terlihat khawatir Melihat Michael yang masih menarik Ranselku seperti tidak mau melepaskannya.

'cup'

Aku mematung ketika mendapati kecupan di pipi ku dari Michael. Aku menatapnya marah dan ia hanya tersenyum puas ke arahku.

"Michael!" Marahku, lalu aku mendorongnya agar ia sedikit menjauh.

"Mari saling menghangatkan badan di malam yang dingin ini." Ia pun merangkulku kasar.

James dan Ace berusaha untuk membujuk Michael untuk berhenti menggangguku.

"Chel nanti kita bisa masuk penjara bawah tanah lagi, bukannya kata kau sebelumnya kita hanya mengganggunya sebentar lalu pergi tapi kenapa kau malah begini?" Ucap James ia terlihat khawatir.

Akan tetapi Michael tidak menghiraukan itu ia tetap menyeret ku keluar kedai, salju masih turun jalanan didepan kedai sudah sepenuhnya tertutup dengan salju.

"Lepaskan aku" ucapku, kepada Michael yang hendak membawaku menuju Mobilnya yang terparkir.

"Michael berhenti, Jika kau tidak berhenti sekarang aku laporkan Tuan Hamilton" teriak James dari belakang, derap langkahnya terdengar di telingaku ia berlari ke arah kami.

"Jangan munafik, kau juga mau merasakan tubuhnya bukan?" Ucap Michael.

"Kau tidak kesian dengan orang tuamu Chel, mereka bahkan sampai di marahi Tuan Hamilton karena kasus mu sebelumnya" ucap James.

"Sialan baiklah"

"Kau selamat" ucap Michael lalu melepaskan rangkulannya di leherku.

Mereka bertiga memasuki mobil lalu berjalan pelan meninggalkanku sendiri. Aku berpikir Michael tipikal laki-laki yang sangat berani dan Bebal, aku bingung apa yang bisa membuatnya kapok.





Semoga suka ya guys❤️

OUTCASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang