15 | Masa Lalu Tuan Wilson

51 4 0
                                    

Happy reading guys ❤️❤️❤️

Liliana Menangis di pelukan Tuan Wilson, Gadis itu terlihat bergetar hebat. Tuan Wilson menepuk-nepuk bagian belakang gadis itu menenangkan. Lalu Chris mendekat menyeret mayat pria yang akan melecehkan Liliana beberapa waktu lalu.

Tuan Wilson melepaskan pelukannya ketika merasakan tubuh Liliana tenang, pria itu memegang kedua bahu Liliana dan menatap lurus ke arahnya.

"Kau akan selalu aman jika aku berada di dekatku" ucap Tuan Wilson.

Liliana terdiam sejenak melihat wajah tuan Wilson yang terlihat khawatir dan sangat peduli kepadanya. Gadis itu menelisik jauh kemata Tuan Wilson mencari-cari ketulusan apakah benar apa yang dikatakan pria yang di hadapannya ini? Tapi Liliana hanya mendapatkan kejujuran di mata pria itu.

***

Tuan Wilson mengajakku ke Ruang kerjanya yang bernuansa merah, terlihat ada beberapa hiasan kepala rusa menempel di dinding, Pria itu bercerita memang suka berburu.

Aku menuju meja kerjanya terdapat sebuah bingkai Foto didalam foto itu kulihat Tuan Wilson mengenakan tuksedo hitam menggandeng tangan perempuan yang sangat cantik. Aku mencoba memahami foto ini lalu terlintas di pikiranku ini seperti foto pernikahan Tuan Wilson.

"Itu foto pernikahanku, 3 tahun yang lalu. Wanita itu meninggalkanku. Kabar yang aku terima ia masuk Wilayah Williams Fang."

"Tuan Tidak berusaha membujuknya kembali pulang?" Ucapku, aku melihat ada sedikit kesedihan di matanya.

"Tidak, Wanita itu meludahi ku ketika aku ingin membujuknya pulang" mendengar itu aku merasa kasihan kepada Tuan Wilson.

"Dia sebenarnya wanita pertama yang sangat di segani di Kaum Bloodis, dia diperlakukan bagaikan Ratu. Bawahanku dan Anggota lainnya setia kepadanya, kau bertanya-tanya bukan kenapa ia diterima dan di perlakukan bagaikan ratu oleh Kaum Bloodis, yang menurut fakta beredar kaum Bloodis membenci perempuan, tapi tidak berlaku dengan wanita ini."

Aku menganggukkan kepalaku.

"Dulu Saat dimana aku melakukan pertemuan di salah satu Bar, kondisiku saat itu tidak memungkinkan karena aku memiliki penyakit ginjal dan harus di operasi secepatnya tetapi tidak ada pendonor yang cocok. Akan tetapi wanita itu dengan sukarela mendonorkan ginjalnya, ia hanya meminta untuk di angkat jadi kaum Bloodis, Karena ia sebelumnya budak yang selalu di tindas."

"Aku Pun menikahinya dan memberikan pengumuman ke seluruh anggota wilayah ku kalau wanita itu telah menolong dengan mendonorkan ginjalnya kepadaku"

"Tapi entah kenapa ia tiba-tiba meninggalkan ku setelah 3 tahun pernikahan berjalan, ia pun tega mengugurkan anakku yang ada di dalam kandungannya" ucap Tuan Wilson.

Kulihat wajah Tuan Wilson menyiratkan kesedihan mendalam. Aku lihat ia masih sangat mencintai dan menyayangi wanita itu.

***

Pelajaran sedang berlangsung, aku memegang perutku Menahan sakit, sepertinya ini hari pertama menstruasi ku. aku berusaha Fokus tapi tidak bisa, lalu aku memutuskan untuk izin ke toilet.

Di perjalanan aku memutuskan pergi ke UKS dulu untuk meminta Pembalut, karena sekolah ini menyediakan Pembalut gratis bagi murid perempuan.

"Terima kasih" Ucapku kepada penjaga UKS, setelah mengambil Pembalut.

Aku tergesa-gesa menuju Toilet. Sekitar 20 menit kemudian aku sudah selesai memasang Pembalut. Lalu aku mencuci tanganku ke Wastafel. Aku meringis ketika menggerakkan lenganku yang terkena tembak beberapa malam yang lalu, pagi tadi aku sudah membalutnya dengan perban agar tidak terjadi pendarahan.

Aku memutuskan untuk kembali, aku sedikit berlari untuk menuju kelas 'brak' aku menabrak seorang pria, ketika pria itu muncul tiba-tiba dihadapan ku.

"James" Pria itu menyeringai, lalu menyeretku kedalam Toilet Pria dan mengunci pintu toilet.

"Lepaskan, aku akan melaporkan mu ke wali kelas jika kau berani macam-macam" Aku mencoba menarik-narik pergelangan tanganku dari cengkeramannya.

'plak' dia menamparku keras.

"Berani kau sekarang hah?" Ucapnya, ia mendorongku ke Dinding Toilet. Tangan Besarnya mencengkram daguku kuat seperti ingin mematahkannya.

Satu tangannya meraba-raba kantongnya lalu ia mengeluarkan korek yang selalu ia bawa untuk merokok. Ia menyalakan korek itu lalu mengarahkannya di dekat wajahku.

"Kumohon berhenti" ucapku memohon kepadanya. Ia menyeringai dengan Teganya ia mengarahkan api ke rambutku. Aku mengepalkan kedua tanganku.

'Bug' entah keberanian dari mana Aku menendang bagian selangkangannya, ia terjatuh kebelakang mengaduh Kesakitan sambil memegang selangkangannya yang sakit.

"Sialan, Kau jalang"

Saat itu juga aku berlari tetapi ia dengan cepat menangkap sebelah kaki ku. Aku jatuh tersungkur di hadapannya, wajahku menghantam keras lantai, kurasakan ada yang mengalir dari hidungku dan benar saja ketika aku menyapunya darah yang keluar dari hidungku.

"Sialan" ia membalikkan badanku lalu duduk di atas perutku.

"Sialan, anak Yatim piatu seperti kau ini seharusnya menyusul orang tuamu ke alam baka sana, kenapa hidup di dunia ini seperti sampah, merepotkan orang dengan sakit jantungmu itu. Sialan" Teriaknya di wajahku, kulihat ia sangat marah dengan mata yang menatapku tajam dan penuh kebencian. Aku yang mendengar itu hatiku sangat sakit aku juga tidak meminta dilahirkan seperti ini yang memiliki riwayat penyakit jantung.

'Bug bug bug' Ia meninju wajahku keras. Ia memukuliku seperti orang kesetanan, aku yang mendapati pukulan itu, mencoba menutupi wajahku. Setelah puas memukuliku ia berdiri lalu menarik rambutku, menyeretku ke depan Closet, ia dengan kasar memasukkan kepalaku kedalam Closet itu, aku memukul-mukul tangannya yang berada di kepalaku, agar ia mengeluarkan kepalaku dari Closet.

Sekitar 10 menit kemudian ia menarik kepalaku dari dalam Closet, aku dengan brutal menghisap oksigen sebanyak-banyaknya. Aku melihat wajahnya di hadapanku tersenyum puas.

Lalu ia menarik dasinya dan mengikat kedua tanganku kebelakang.

"Lepaskan aku, aku janji jika kau berhenti sekarang aku tidak akan melaporkanmu" ucapku.

"Diam" ia menarik dasiku kasar lalu mengikat kedua kakiku kuat.

"Aku janji tidak akan melaporkanmu" aku terus mengoceh ketakutan, aku tidak mau ia berbuat lebih jauh. Aku Pun tidak tau apa yang direncanakannya.

'Bug' ia mendorong kepalaku ke Closet dengan kuat, aku merasakan ada yang mengalir di dahiku. Sudah ku pastikan itu pasti darah. Aku menatapnya berlinang air mata. Apa yang membuat pria ini sangat membenciku, mataku perlahan mengabur lalu aku pingsan tersandar di samping Closet.

***

'byur' aku terbangun ketika merasakan ada seember air mengguyur tubuhku. Aku mengedarkan pandanganku ke sekitar, di hadapanku aku melihat James tersenyum mematikan di sampingnya Michael yang menatapku dingin di belakang kedua pria itu ada anggota gengnya.

James mendekat lalu menarik pergelangan kaki ku, ia menatap Gelang GPS yang terpasang di sebelah kakiku, gelang GPS itu terpampang jelas dihadapannya. Sebelumnya aku menyembunyikannya dengan kaos kaki hitam.

"Kau Tahanan Kaum Bloodis?" Tanyanya. Aku diam menggelengkan kepalaku.

"Jawab" teriaknya.

Ia menjambak rambutku, aku beringsut mundur ketika Michael menyerahkan gunting kepada james. Pria itu dengan kasar memotong-motong rambutku.

"Kau tidak punya mulut hah?"
Ia terus memotong-motong rambutku sampai aku rasakan sangat pendek dan tidak beraturan.

"Tolong Berhenti ini sudah terlalu jauh" aku hanya bisa menggelengkan kepala ku, karena posisi tangan dan kaki ku di ikat.






OUTCASTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang