Vote dulu guys!
Selamat Membaca♥
Bukan jatuh cinta namanya jika belum merasakan sakitnya jatuh karena cinta
-I'm Not An Antagonist-***
Pagi-pagi sekali aku sudah terbangun seperti biasanya. Sudah beberapa bulan sejak aku terbangun di dalam novel ini, kebiasaanku untuk bangun pagi masih melekat sampai ke dunia ini. Hari ini aku memutuskan akan membuat bekal untuk dibawa ke sekolah, sekalian saja aku buatkan untuk Zay juga. Aku ingin berbagi masakanku dengannya. Aku memutuskan untuk membuat nasi goreng seafood tak lupa aku juga menyiapkan dua botol susu, karena saat ini kami masih dalam masa pertumbuhan jadi susu sangatlah baik untuk diminum. Pasti Zay merasa sangat beruntung memiliki teman seperti aku xixixi *mode narsis*.
Seperti biasanya setelah sarapan Ansell pergi untuk mengantarku ke sekolah dan tentu saja kedatangannya pasti akan membawa kehebohan di sekolah.
"Hei itu Kak Ansell!," teriak sekelompok gadis-gadis penggemar Ansell. Mereka menyebutnya sebagai "Pensel" "Pencinta Ansell" katanya. Tak lupa mereka juga sampai membawa spanduk dan berteriak memanggil namanya. Wow mereka agak mengerikan.
"Kyaaa Kak Ansell!"
"Seperti biasa Kakak sangat ganteng!"
"Kyaa tolong nikahi aku Kak!"
'Gila, ketampanan Ansell memang mengerikan sampai bisa membuat satu sekolah menjadi heboh. Jangan sampai aku membuat masalah dengan salah satu dari mereka. Hiik memikirkannya saja membuatku merinding.'
Begitulah setiap harinya, karena Ansell adalah orang yang cuek, ia sekalipun tidak pernah menanggapi panggilan gadis-gadis tersebut. 'Kasihan sekali mereka'. Semoga saja aku juga semakin terbiasa dengan kehadiran mereka dan tidak perlu harus mengambil pusing semua hal tersebut.
Setelah berpamitan kepada Ansell aku langsung bergegas menuju kelas. Oiya tadi Ansell mengatakan bahwa dia tidak dapat menjemputku karena ada beberapa hal yang harus ia urus di kampus. Aku tidak masalah sih karena masih ada pak Ahmad yang akan menjemputku. Lagipula jika Ansell menjemputku itu sedikit memberatkan karena kehadirannya terlalu mencolok haha.
Aku bersenandung sambil melompat-lompat kecil menuju kelas. Haa cuaca hari ini memang sangat bagus plus moodku dalam mode yang sangat baik. Andai setiap harinya hidupku damai seperti ini itu pasti akan sangat baik. Belum sampai 1 menit aku memikirkan itu, seketika langsung berubah saat itu juga. Haa sepertinya aku tidak bisa mengharapkan hal-hal baik dalam hidupku ini.
Duk
Kurasa ini memang kebiasaanku atau memang kesialan tubuh ini untuk selalu menabrak apa saja dengan tidak sengaja. Yaa lagi-lagi terlalu bersemangat aku sampai tidak melihat ada orang di depanku dan berakhir menabraknya. Haa sampai jumpa hidupku yang damai *hiks*
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not An Antagonist
FantasyHei! Apa-apaan ini, kenapa aku bisa ada di sini?! Aku yang sedang enak-enaknya makan pentol tiba-tiba saja kesedak saking laparnya dan parahnya aku malah mati woy! Mati! Ya Tuhan mati gara-gara makan pentol saja masih tidak masuk akal. Lalu kenapa a...