7. Ray ngaji?

11 1 0
                                    

Semakin lama semakin penasaran denganmu, Ray.

[PRIVATE MOVIE]

Clemira sedang duduk di taman bersama beberapa anak jalanan yang nampak berusia kisaran 8 sampai 10 tahun. Ia ditemani oleh Ray, Clemira sudah menegaskan apa yang akan Clemira lakukan. Ia sudah menolak Ray untuk mengikutinya, tetapi Ray tetap menemani Clemira. Clemira bersyukur terik matahari hari ini tidak terlalu terik, dia bisa jadi leluasa mengajar.

Clemira dan anak-anak lainnya duduk melingkar di sebuah meja taman yang berbentuk lingkaran seperti jamur. Ray juga duduk di salah satu bangku kecil itu.

"Kak itu siapa sih?" tanya seorang anak yang berada di samping Clemira sambil menunjuk Ray.

Clemira menoleh ke arah yang ditunjuk anak itu. Ke arah ... Ray?

Clemira tersenyum kearah anak tersebut, "Kenalin Dia temen kakak, panggil aja kak Ray."

"Pacar kakak, ya?" timpal anak yang lainnya.

Kedua mata Clemira spontan berkedip beberapa kali ketika anak itu bertanya seperti itu, dia menoleh ke arah Ray ingin melihat reaksi laki-laki itu.

Ray yang mendengarkan ajuan pertanyaan itu lantas tertawa, kemudian mencubit pelan pipi anak itu, "Masih kecil kok udah tau kata pacaran."

"Pacaran itu apa?" tanya anak kecil lainnya. Anak kecil yang dikuncir dua rambutnya.

Ah ... Clemira bingung menjelaskannya bagaimana. Mereka tidak akan mengerti.

Clemira berdehem kemudian tersenyum, "Ade-ade, kita di sini mau belajar ngaji, ayo lebih baik kita mulai, ya. Apa masih pada inget materi minggu lalu?" ucap Clemira mengalihkan perhatian anak-anak sambil membuka buku.

"Bener tuh De, yang fokus ya belajarnya," ucap Ray, tangan kanannya mengelus puncak kepala anak yang tadi menuduhnya pacaran dengan Clemira.

Clemira begitu fokus mengajar anak-anak sampai lupa bahwa ia ditemani oleh Ray. Ia fokus menulis beberapa huruf Hijaiyah sambil memberikan contoh pelafalan membacanya. Sesekali ia memeriksa tulisan dan pelafalan anak-anak yang ada di sana.

Setelah memberikan contoh dan menjawab pertanyaan anak-anak, Clemira teralihkan oleh suara dua orang yang sedang berbincang. Ia memutarkan bola mata memandang Ray yang sedang menjawab pertanyaan salah satu anak kecil.

"Oh jadi ini bacanya ba, yang ini huruf apa, Kak? Aku lupa," tanya anak itu sambil menunjuk huruf Hijaiyah.

Ray menunjuk kembali huruf Hijaiyah yang dituju anak itu, "Ini? Ini huruf ta, ada fatahnya jadi dibacanya juga ta, kalo disatuin sama yang ba, dibacanya jadi taba." perjelas Ray dengan tenang menemani anak itu belajar mengaji. Dia saja tidak sadar jika Clemira memperhatikan mereka berdua.

Anak kecil itu mengangguk, "Jadi kalo disatuin sama huruf Alif dibacanya jadi aba?"

"Iya, pinter banget sih kamu." Ray mengusap halus kepala anak itu. Tidak buruk ia mengikuti Clemira hingga sampai sini.

"Ray?" panggil Clemira.

Ray menoleh ke sumber suara, "Iya?" Kemudian kembali menatap anak-anak.

Sedari tadi Clemira terus membulatkan kedua bola matanya karena terkejut, "Kok kamu tau huruf Hijaiyah? Kamu bisa ngaji?"

"Ngaji? Lo ada-ada aja, leher gue aja masih bersalib."

"T-tapi barusan..." Clemira masih tidak sangka apa yang dia lihat barusan. "Itu..."

Ray kembali menoleh kearah Clemira tetapi tidak menatap matanya, "Bagi gue itu cuma sekedar huruf dari bahasa Arab."

"Kamu tau dari ma ... " perkataan Clemira terputus saat salah satu dari anak itu memanggil Clemira.

PRIVATE MOVIE  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang