[PRIVATE MOVIE]
Semua murid merapikan alat tulisnya, kemudian satu persatu pergi meninggalkan kelas menuju kantin. Bel istirahat telah berbunyi beberapa saat yang lalu. Grizelle menghampiri Clemira yang tengah membaca buku novel yang sedang ia genggam.
"Cle, ayo ke kantin!" ajak Grizelle yang tengah berdiri di samping Clemira.
Clemira memberhentikan kegiatan membacanya, ia menatap ramah gadis yang sedang berdiri di sampingnya itu, kemudian menutup halaman novel yang sedang ia baca, "Maaf ya, aku lagi puasa," tolaknya.
Sharon yang tengah duduk di bangku miliknya membalikkan badan menghadap Clemira sembari melipat kedua tangannya di atas meja Clemira, "Perasaan sekarang bukan bulan Ramadhan?" katanya heran.
Grizelle berdesis, "Emangnya puasa cuma bulan Ramadhan aja?!" decaknya sambil memandangi Sharon.
"Ya mana saya tahu Nyonya Grizelle," balas Sharon mencoba bersabar.
Clemira melirik kearah keduanya lalu tersenyum, "Puasa Sunnah, Ron. Sekarang hari Kamis," perjelas Clemira.
"Ya udah kalo gitu aku tinggal ke kantin, ya!" Ucap Grizelle kepada Clemira kemudian menatap Sharon malas.
Sharon berdiri dari duduknya kemudian menarik lengan Grizelle disusul dengan berjalan meninggalkan Clemira.
"SHARON GUE HAMPIR JATOH!" teriak Grizelle yang tadi sedikit terhuyung dengan tarikan Sharon.
Laki-laki itu menyengir tidak berdosa. Ia melambaikan tangannya ke atas, "Bye, Cle."
Grizelle yang digandeng paksa oleh Sharon hanya bisa menatap Sharon dengan pandangan kebencian. "Sakit, gila. Lepasin gak?!" Celoteh Grizelle dari luar kelas yang masih terdengar oleh Clemira.
Clemira terkekeh melihat sikap kedua temannya itu, selalu terbersit dalam pikiran Clemira apakah harus dirinya mengganti teman? Kemudian ia tertawa kecil setelah memikirkan hal itu.
Clemira menatap novel yang masih dalam genggamannya, ia membuka kembali halaman yang belum sempat ia baca sepenuhnya. Clemira melanjutkan kembali kegiatan membacanya.
Saat setelah Clemira selesai membaca beberapa halaman di novel itu, terdengar samar-samar suara dari arah pintu. Clemira menatap ke arah pintu tersebut dan mendapati sosok Ghibran yang ternyata telah menyebut nama Ray berulang kali.
Clemira langsung menoleh ke sampingnya, ke tempat Ray. Ia membulatkan kedua bola matanya, bibirnya sedikit terbuka. Ia terkejut setelah melihat Ray tengah duduk di bangku miliknya dengan sebelah tangan sebagai pengganti bantal untuk kepalanya, posisi Ray membelakangi Clemira. Ia menutup sebagian mukanya dengan sebuah buku.
Clemira kembali menatap Ghibran, Ghibran yang masih berdiri di depan kelas Clemira menunjuk ke arah Ray, seakan mengisyaratkan Clemira untuk bantu memanggil Ray.
Clemira mengerti apa maksud dari Ghibran, ia mengangguk kearah Ghibran.
"Cle, tolong bilangin ke Ray ditunggu di aula mau bahas masalah organisasi, Kakak harus langsung pergi buru-buru banget nih, maaf ya," kata Ghibran yang kemudian pergi meninggalkan kelas Clemira.
Clemira memang melihat Ghibran dengan nafas yang terengah-engah, sehingga tidak terlalu jelas saat memanggil Ray tadi. Ia meletakkan buku novel yang masih ia genggam di atas meja miliknya.
Clemira sedikit gugup, ia bertanya-tanya apakah harus benar-benar membangunkan Ray yang terlihat sedang terlelap. Ia berdiri dari duduknya kemudian berjalan mendekati Ray.
Clemira terdiam, sesekali tangannya mencoba meraih Ray namun tidak ia lakukan. Ia menatap Ray sambil menggigit bibir bawahnya karena gugup.
"Ray?" panggilnya, namun tak ada balasan dari Ray.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIVATE MOVIE [On Going]
Roman pour Adolescents"Menurut kamu LDR yang paling jauh itu, kaya gimana?" tanya Clemira. Ray menoleh ke arah suara tersebut sambil mengerutkan dahi, "Beda hati karena itu lebih jauh dari beda negara, menurut kamu?" "Beda keyakinan" Karena permintaan dari sang Ayah, Cle...