6. Sebatas teman

26 6 0
                                    

Karena sesungguhnya, cinta yang benar kadang tak harus memiliki.

[PRIVATE MOVIE]

Haidar memasuki kamar Clemira, lalu merebahkan badannya di ranjang tepat di sebelah Clemira yang sedang dalam posisi duduk.

Clemira sedang fokus membaca buku yang ada di tangannya, "Ada apa?"

"Kamu deket sama Ray? Atau kamu suka sama dia?" tanya Haidar sambil menatap langit-langit kamar.

Clemira memberhentikan kegiatan membacanya lalu menutup buku itu. Ia mengubah posisinya menghadap Haidar, "Suka? Gak ada suka-sukaan!"

Haidar menatap Clemira dengan serius, "Terus kenapa tahu banget tentang dia pas dia ngebut apalagi sampe nangis waktu liat dia kecelakaan?" tanya Haidar panjang lebar.

"Aku udah bilang kalo jiwa empati seorang Clemira itu tinggi"

Haidar mendudukkan badannya menyamai Clemira, "Tadi Ibu bilang kalo Ray itu laki-laki yang pernah anter kamu pulang."

"I-iya itu lagi keadaan darurat Kak, lagian Kakak sih waktu itu tiba-tiba pulang dan Ray bilang gak bakalan ada angkutan umum," perjelas Clemira.

"Kamu dua kali loh pulang bareng dia"

Clemira merotasikan pandangannya ke sudut kamar, "Kedua kalinya itu mendesak."

"Yang pertama darurat dan yang kedua mendesak," Haidar terkekeh mendengar jawaban Clemira, "Suka ya?" goda Haidar.

Clemira berdesis sambil menyipitkan pandangannya menatap Haidar, "Gak!"

Clemira mendorong badan Haidar untuk menyuruhnya pergi karena telah membuat kegiatan membacanya terganggu dan menanyakan pertanyaan aneh yang Clemira saja tidak tahu perasaannya terhadap Ray seperti apa.

Clemira mematung di dekat pintu setelah mengunci pintu kamarnya agar Haidar tidak bisa masuk lagi.

"Cle!" panggil Haidar yang ternyata masih berada di balik pintu.

"Apa?" sahut Clemira.

"Buka dulu"

Clemira memegang knpo pintu lalu membuka pintunya.

"Besok berangkat banget Kakak ya," ajak Haidar.

"Bisa 'kan ngomong di balik pintu gak usah nyuruh aku buat buka pintu," celoteh Clemira lalu menutup pintu kamarnya tanpa menjawab pertanyaan dari Haidar.

"SUKA 'KAN?" teriak Haidar dari balik pintu.

Clemira sedikit tersentak karena ia tidak tahu Haidar masih berada di luar kamarnya.

"Kalo gak suka kenapa mukanya merah kaya kepiting rebus," ujar Haidar.

"Kakak!"

Haidar tertawa kecil, "Kakak bilangin ke ibu nih, Night dede kecil."

Clemira menghela nafas dalam-dalam melihat tingkah Haidar yang membuatnya jengkel. Ia berjalan menuju sebuah cermin yang terpasang di kamarnya lalu melihat dirinya melalui cermin itu.

PRIVATE MOVIE  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang