3. Plester

28 6 0
                                    

Hati...
Fokuskanlah dirimu untuk menuahkan seluruh cintamu kepada-Nya.
Jangan kau sibuk mencintai yang belum tentu milikmu karena sakit tak pernah datang meminta izin untuk menyakitimu.

[PRIVATE MOVIE]

Ceklek...

Saat Clemira sedang duduk di atas sajadah sambil menengadahkan kedua tangannya terdengar suara dari arah pintu.

Clemira merasakan ada sesuatu yang aneh, ia berjalan ke arah pintu dan mendapati pintu terkunci dari luar. Clemira berusaha membuka pintu tapi usaha itu nihil.

Tok, Tok, Tok.

Clemira mengetuk pintu dengan lebih keras dari sebelumnya.

"Tolong! Apa di luar ada orang?" Clemira berteriak minta tolong.

RAY POV

Kakiku berjalan melangkah ke arah Perpustakaan yang terlihat seperti gudang karena di dalamnya hanya ada buku-buku lama.

Terlihat seseorang sedang mengunci pintu perpustakaan lalu pergi setelah itu. Aku tertegun saat mendengar suara minta tolong dari dalam perpustakaan, aku tahu itu suara Clemira.

Aku mencoba membuka pintu dengan sekuat tenaga dan ternyata memang terkunci. "Lo gak apa-apa Cle?"

AUTHOR POV

Clemira merasa tenang saat ada seseorang di depan pintu itu dan mencoba membukanya.

Setelah mendengar suara dari luar Clemira mematung tak berkutik, "Ray," batinnya.

Tak ada balasan membuat Ray sedikit khawatir, "Clemira!"

Clemira terbuyar dari lamunannya, "Aku gak apa-apa."

"Lo ngapain ada di perpustakaan?"

"Aku abis shalat ashar"

Ray mencoba mencari cara supaya Clemira bisa keluar dari ruangan itu, Ray bisa saja mengambil kunci itu dari orang yang sudah mengunci pintu tadi tapi Ray tidak melakukannya karena Ray tau hanya akan ada perdebatan.

"Kunci pintu ini cuma satu ga ada duplikatnya." batin Ray, ia melirik ke arah jendela. "Lo keluar lewat jendela."

Setelah mendengar perkataan Ray, Clemira menolehkan pandangannya ke arah jendela lalu berjalan ke arah jendela itu.

Clemira berhasil membuka jendelanya, "Jendelanya tinggi, aku gak bisa naik."

"Ada bangku?" Tanya Ray.

Clemira melihat kearah sekitar, "Ga ada."

"Lo mundur, gue mau masuk," kata Ray sambil berusaha masuk lewat jendela.

Ray menghentakan kedua kakinya ke lantai setelah lompat dari atas jendela, "Gimana caranya aku keluar?" tanya Clemira.

Ray membungkukkan badannya ke arah dinding, "Lo naik ke punggung gue."

"Kamu jadiin punggung sebagai pijakan?" tanya Clemira terkejut, Ray membalasnya dengan dehaman.

"Aku ga mau"

PRIVATE MOVIE  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang