Sinar matahari pagi yang menyinari dari kaca jendela membuat perempuan bermata coklat ini terbangun dari tidur nya.
Chika yang terbangun dan masih merasa pusing untuk pertama kali nya ia minum melebihi batas. Ia melihat perempuan lucu yang masi pulas di sofa.Tokkk tokkk tokk..
"Chikk.. Ra... Sarapannn" Ketuk Amel
Chika membuka pintu "nyusul , gue bangunin Ara dulu"
Amel pun menganggukChika berjalan pada sofa yang ditiduri Ara dan membangunkan Ara
"Araaa... Ra... Araa..." Chika mencubit pipi Ara agar segera bangun."Hemm" Dehem Ara dengan suara khas tidurnya
"Turun sarapan" Mata Chika melihat pada leher Ara bekas memar itu.
"Ra gue semalem ngapain?" Tanya Chika dan menatap intens Ara
"Hah? Ka Chika mabuk kemarin " Ara panik harus menjawab apa
"Terus?"
"Udah"
"Gue ga apa-apain lo kan ra?" Tanya Chika lagi karna yang dia ingat tidur di sofa
Ara menggeleng cepat dan pergi berlari keluar kamar agar tidak di introgasi lebih dalam.
*****
Ara pun turun dan menyusul teman-temannya sedang sarapan disusul Chika di belakang Ara
"Wededeehhh new coupleee baru turunn nii " Celetuk Junta
Ara duduk disebelah Miska dan mrngambil roti
"Paan si , jangan sampe ni roti melayang ke muka lu"Riska melihat pada leher Ara dan memberi tau Ara lewat Chat
Riska
Leher lo ra
Hah
Abis ngapain semalem
Mati gue
End
Ara buru buru menutupi leher nya dengan tangannya
"Nape lu cil " Tanya Miska
"Hah , gatel aja gue" Alasan Ara
Chika yang melihat tangan Ara menutupi Leher nya dan membawa Ara ke teras untuk mengobrol berdua
"Napa dah tu bedua " Heran Amel
Mereka pun mengangkat bahu nya karna ikut heran.
*****
Chika melihat Ara yang sedang menundukan kepalanya karna sedari pagi tadi Ara tidak menatap Chika
"Jujur ra , gue apain lo semalem"
"Hmm.. K-kemarin Ka Chika cium aku dan ninggalin bekas" Ara pun menutup matanya
"Kenapa tutup mata? Salah gue ga usah takut. Sorry gue dah kelewatan gue ga sadar kenapa bisa lakuin itu ke lo. "
"Gapapa ka "
"Sampe mana ?" Tanya Chika
"Cuman ninggalin bekas abis tu Ka Chika tidur "
"Maaf" Hanya kata itu yang bisa di ucapkan Chika . Chika merasa bersalah hampir merusak Ara
"Itss okeee , udah yu siap-siap balik"
Bapa Negara Calling..
Ayah: assalamualaikum raa..
Ara: waalaikumsalam , kalo ga penting aku matiin
Ayah: ayah kangen ra..
Ara: ga peduli
Ayah: kasih ayah kesemp..
Tuttt...
Ara langsung mematikan telfon tersebut dan menghela nafas nya. Sudah sejak lama Ibu Ara meninggal dunia saat Ara umur 12 tahun karna perlakuan Ayah nya yang di anggap penyebab meninggal nya ibu kesayangannya. Ara hanya mempunyai seorang tante dan om nya di jakarta.
Selesai sarapan mereka langsung memutuskan untuk pulang dari villa dan Ara masuk ke kamar kosan dan merebahkan dirinya karna kelelahan dan tanpa ia sadari ia tertidur.
****
Di pagi hari menjalani aktivitas seperti biasa pergi ke sekolah . Ara sudah yang sangat puas dengan tidur nya dari kemarin.
Ia kembali menaiki motor nya yang sudah keluar dari bengkelnya .Ara dengan cepat memeluk motornya tanpa memperdulikan anak-anak kosan yang sedang melihat kelakukan Ara
"Yaaawwlooohhh Bimooo kangenn bangettt gueee sorryy udah ninggalin lo di bengkelll"
Ara meninggalkan kosan nya dan segera pergi ke sekolah. Pesona Ara yang tidak main main menyambut suara bisik-bisik dari murid gemilang ."Wehh anjir motor nya cakep apalagi orang nya ni"
"Sapa tu sapa"
"Indah banget ni pemandangan"Ara memakirkan motornya di sebelah teman- temannya yang sudah terparkir rapih di tempat biasa.
Ara berjalan di lorong sekolah untuk menuju kelas nya tanpa sengaja ia menabrak seseorang
"Eh eh sorry sorry astaga " Ara mengambil barang yang terjatuh. Ara pun melihat yang ia tabrak kaka kelas yang ia pikirkan dari semalam
"Gapapa, makasihh " Chika pun memberi gummy smile nya pada Ara dan pergi dari tempat
"Anjirrrr gesrek guee pagi-pagi " Ara yang meleyot melihat Chika yang pertama kali nya senyum seperti itu.
~~~~
Bersambung..Jangann lupaa votee dan comment yaa prennnn
KAMU SEDANG MEMBACA
Way To Home
Teen FictionSeorang gadis SMA yang periang dan humble ke banyak orang . ia dikenal sebagai buaya karna kata-kata manis nya yang sering ia lontarkan . buaya sih buaya tapi sudah bertahun tahun ia tidak mempunyai sosok kekasih . Apakah suatu hari nanti ia akan me...