Hari dimana suara riuh di kantin para murid sedang makan dan mengobrol . Geng Ara tidak bertingkah kali ini karna biasanya Ara sering yang memulai kerusuhan . Hanya berbeda 1 baris dengan tempat duduk Geng Chika , mereka melakukan hal seperti biasanya.
"Tumben banget tu Ara dkk kaga berisik" Celetuk Indira
"Lah iya tumben " Berni menoleh ke arah Ara dkk dan terheran heran. Dengan kompak mereka menoleh ke arah Riska yang sedang duduk bersama Missel.
Riska merasa di liatin oleh manusia disitu kecuali Chika bersikap cuek namun peduli.
"Apa""Tumben temen lo kaga rusuh" Ujar Amel.
"Ga tau dari kemarin , Ara doang sih sebenernya yang aneh doang" Jelas Riska
Mereka hanya ber oh ria namun tidak dengan Berni melihat ke arah Chika dan Chika hanya sibuk dengan Hp nya.
Selesai makan mereka berjalan kembali ke kelas
"Chik temenin gue ke perpus" Pinta Berni dan langsung menggandeng Chika*****
"Gue mo skip pelajaran " Ucap Ara. Mendengar Ara akhirnya membuka suara sejak tadi di kantin. Ara pun langsung berjalan ke arah perpus untuk meminjam buku dan membaca di rooftop
Ara memilih buku komik dan pada dasarnya emang Ara tidak suka membaca buku namun jika komik ia suka. Untung saja di perpus ini menyediakan komik. Sambil memilih Ara tidak sengaja melihat perempuan penyebab Ara menjadi lebih diam.
Ara yang berniat untuk menyamperi Chika namun tidak jadi karna takut dengan tatapan dingin yang Chika bikin merinding. Ara mengambil buku lalu ke meja guru untuk ijin meminjam.
Ara berjalan keluar perpus dan berjalan arah rooftop dan tanpa disadari Chika menyeimbangi jalan Ara di sebelah nya
"Hai" Sapa Chika dengan senyum termanis .
"H-hai.." Sapa balik Ara , menurut Ara ini moment canggung padahal biasa nya ia tidak canggung pada siapapun.
"Mo kemana?"
"Rooft.." Kalimat Ara terhenti karna baru ingat bahwa Ka Chika Ketua Osis
"Kelas maksudnya " Cengir Ara smabil menggaruk kepala yang tidak gatal itu.
"Ooo ikut gue aja yu "
"Hah kemana ka?"
Chika menarik Ara untuk segera pergi sebelum ada guru yang melihat
"Rahasia"Ara di bawa ke tempat ruangan yang baru ia kenal seperti mirip gudang namun tertata rapih
"Wehh ini ruang apa dah baru tau aku ""Pengen tau aja apa tau banget sih ra?" Jail Chika dan duduk di sofa lalu memanggil Ara untuk duduk.
"Ka Chika sehat kahh?? Ini Ka Chika kan ?? " Ara terheran heran Chika biasanya cuek apalagi jail kaya gini.
"Kenapa sih raa emang gaboleh?" Tanya Chika dengan menaha tawa dengan ekspresi Ara saat ini.
*kringgg....
Hp ara berbunyi suara telfon dari tantenya
"Bentar ya ka "Tanti Gemoyy
Tanti: assalamualaikum
Ara: waalaikumsalam tan , kenapa nihh tumben banget nelfon
Tanti: tan tin tan , panggil gue tan sekali lagi gw gebuk ya ra
Ara: hehehe canda kali ka
Tanti : lu bolos ya ko bisa ngangkat telfon dah
Ara: apaan ngga
Tanti: ga salah lagi kanAra: hehe , udah ada apaan si
Tanti: besok lu kesini ya
Ara: besok? Sekolah gw gimana ?
Tanti: ga usah lah , lu dah pinter juga. Pokonya lu besok ke jakarta penting!
Ara : dih maksa
Tanti: nolak ,gw coret dari kk.
Tuttt...
A
ra menoleh pada Chika yang sedang melihat membaca buku dengan kacamata bulatnya itu.
"Lucuu bangett astagaa" Batin Ara
Chika menyadari jika sedari tadi Ara melihati dirinya . Chika pun menengok lalu mereka berhadapan .
Ara kaget dengan reflek ia membuang mukanya ke arah lain dengan wajah yang sudah bersemu merah.
Tangan Chika menarik muka Ara untuk kembali melihat dirinya
"Kenapa ? Giliran diliat balik malah buang muka"Chika melihat ke arah bibir Ara dan memajukan perlahan wajah nya . Ara yang sudah tau kemana arah tatapan itu, ia hanya menutup matanya kencang.
Ara sudah merasakan nafas Chika yang sudah terasa dan semakin dekat namun Ara menyadari tidak terjadi hal apapun
"Pengen banget ya di cium gue" Jail Chika dengan jarak antara mereka dekat
"Paan si " Ara menjauhkan dirinya lalu bersiap untuk pergi dari ruangan namun dengan sigap Chika menarik Ara lalu duduk dipangkuan Chika sambil memeluk Ara dari belakang dan menaruh kepalanya di bahu Ara.
"Sebentar aja ra" Pinta Chika. Untuk pertama kalinya Ara mendapat pelukan yang begitu nyaman dan rasanya ingin seperti ini saja dalam waktu lama.
"Gue bingung sama lo ka, kadang lo tu jutek terus tiba-tiba lo perhatian "
"Lo suka yang mana?" Tanya Chika pelan
"Hmm.. Sukanya kamuu" Gombal Ara
"Aku juga sukanya kamu ra.."
"HAH?!" beo Ara dan melepaskan pelukan dari Chika
Chika berdiri dan memegang tangan Ara dan menaruh tangan Ara pada dada Chika
"Denger detaknya cepet, seberani apa akhirnya aku bisa bilang ini sama kamu ra""Cuman kamu yang bisa buat kaya gini ra.. Perasaan ini muncul tiba tiba dan makin lama tumbuh . Gue coba abai in tapi malah makin gede rasa suka gue ke lo " Lanjut Chika
"Jadi kasih ijin aku buat jagain hati kamu dan milikin hati kamu"
Ara melihat mata Chika dengan penuh keseriusan
"Aku ga tau ka " Ara menundukan kepalanya"aku belum siap" Lanjut Ara
Chika menghela nafasnya dan tersenyum
"Aku tunggu kamu siap ra" Ara pun ikut tersenyum dan Chika memeluk Ara erat.
*****
Bersambungg...
Maappp dahh lamaaa bangett ini maa ga aplotttt ya gimana yaa kalo misal paksain aplot nanti ceritanya jadi jelekk pokonyaaa see youuu
Jangann lupaa votee dan comment ya cinta...
KAMU SEDANG MEMBACA
Way To Home
Teen FictionSeorang gadis SMA yang periang dan humble ke banyak orang . ia dikenal sebagai buaya karna kata-kata manis nya yang sering ia lontarkan . buaya sih buaya tapi sudah bertahun tahun ia tidak mempunyai sosok kekasih . Apakah suatu hari nanti ia akan me...