Kejadian kemarin yang membuat Ara terus memikirkannya tanpa henti di satu sisi ia tidak enak karna menggantung Ka Chika padahal ia tidak tau hati nya untuk siapa.
Ara hanya melihat langit langit kamar dari tadi pagi. Ia tidak pergi sekolah karna akan pergi ke Jakarta untuk mengunjungi tanti nya.
Ara menutupi muka nya dengan bantal
"Pusingg dahh gueee" Ia memutuskan untuk bangun dan bersiap untuk pergi.🎼🎼🎼
"Diaa... Seperti apa yang ku nantikan "
"Ku inginkann.."
Nananaa
🎼🎼Nyanyian Ara sambil keluar kamar mandi namun ia kaget melihat Ka Anin ada dalam kamarnya sedang menyiapkan makanan
"Ka Anin ?? Astaga ngapain ngagetin"
"Gabole ya ra? Yauda balik deh" Anin berpura pura berjalan ke arah luar.
Ara yang masih dibaluti handuk tersontak
"Ih apa sii nanyaa doangg aku Kaa"Anin pun berbalik sambil tertawa dan melanjutkan menyiapkan makanan
"Makan ya ra.. Belum makan kan""Nanti deh Ka di jalan"
"Mo kemana si pegi mulu , aku dilupain"
Ara tersontak kaget "astagfirullohh.. , ga gitu Ka Aninn"
Anin menyamperi Ara yang sedang mengeringkan rambut nya lalu memeluk manja dari belakang
"Mo kemanaaa araaa..""Eh eh jangann peluk , ga liat aku masih pake anduk" Anin pun melepas pelukan itu dan membantu Ara mengeringkan rambut
"Ke Jakarta mo ke Tantii" Lanjut Ara
"Lama?"
"Belum tau" Jawab Ara
"Oo" Singkat Anin lalu mengembalikan hairdryer dan duduk di meja makan menyalakan hp nya.
Ara mengira Ka Anin akan marah karna tidak biasanya ia pergi tidak mengabari Anin. Ara yang masih sibuk memakai baju dan segala macem akhirnya ikut duduk di meja makan memperhatikan Ka Anin.
"Ka anin.."panggil Ara namun tak kunjung jawab dari Anin
"marah?"
"ngapain aku marah?" Ara terdiam dengan tanggapan Anin dan suasana menjadi canggung. Anin sudah mulai memakan makananya duluan namun ia melihat Ara hanya melihat ke arah piring makanan namun tidak mulai makan.
Anin mengerti pasti Ara ingin meminta disuapin . Anin pun duduk di sebelah Ara dan menagmbil piring Ara dan mengarahkan sendok pada mulut Ara
"kalo mau disuapin bilang" Ucap Anin , Ara hanya menjawab dengan cengiran lalu Ara membuka Hp nya sambil bermain mole.
selesai makanannya habis Ara pun bersiap untuk pergi ke bandara dengan jemputan sopir Tanti nya siapkan. Ara berpamitan dengan Anin dan pasti akan mengabari Anin jika sudah sampai.
*****
Dengan jalan gonjang ganjing Ara berlari kecil memasuki rumah Tanti nya ini.
"Assalamualaikummmm... Nikiaraaa datangg yuhuuu!!" Teriakan Ara yang membuat penghuni rumah itu menoleh"Astagfirulohhh... Niat lu datang bikin orang jantungan aja" Tanti langsung berdiri dan meretankan tangan nya untuk menyambut Ara dengan pelukan
Ara langsung memeluk Tanti erat hingga sesak nafas
"Kangennn bing bingg""Alay lu"
"Om mana?? "
"Biasa kerjaan dia"
Dengan wajah cemberut nya Ara "ishh ga kangen aku apa ya"
"Udeh udeh mening lu mandi terus istirahat "
Ara hanya menganggukan kepalanya lalu pergi ke kamar lamanya itu di lantai. Itu yang paling kangeni suasana rumah Tanti nya dimana ia mendapatkan kasih sayang dan kehangatan.
Langsung saja Ara merebahkan dirinya pada kasur dan tanpa disadari ia mulai melelapkan matanya.
****
" Mah pah aku berangkat ya " Pamit Chika dengan membawa koper nya untuk pergi ke Bali sesuai perintah papah nya itu.
"Hati- hati ya " Ucap Papah Chika. Mamah Chika dan Shani melambaikan tangannya pada Chika
Selama Chika menuju untuk memasukin pesawat ia tanpa disadari ada anak kecil menabrak Chika hingga tersungkur jatuh.
"Eh ehh gapapa dekk??" Langsung saja Chika membantu adek kecil itu untuk berdiri dan memeriksa tubuh Adik kecil itu.
"Ada yang sakit gak ? " Tanya Chika
"Gapapa ka , aku jagoan ko" Ucap anak kecil itu dengan lucunya ia tersenyum
"Lucu banget si , namanya siapa "
"Qiana" Jawab anak kecil itu namun ada seorang lelaki yang menyamperi mereka
"Qianaa , astagaa kamu kemana aja " Ucap bapa itu sambil menjongkok menyeterakan tinggi nya dengan qiana.
"Disinii.., sama kaka cantikk" Ucap Qiana sambil menunjuk ke arah Chika. Chika hanya mengulum senyum nya karna kegemasan Qiana.
Bapa itu berdiri dan meminta maaf pada Chika
"Aduh nak , maaf ya anak saya ""Gapapa pak " Jawab Chika sopan dengan senyuman. Bapa itu membawa Qiana pergi dan Qiana melambaikan tangan nya pada Chika
"Dahh kaka cantik"
*****
Di meja makan sudah ada Ara , Tanti dan Om yang sedang makan malam bersama sambil mengobrol hingga tertawa karna ceritaan Ara.
"Astaga araa.. Gw jadi kangen masa SMA deh. Ya ga?" Ucap Tanti itu sambil menyenggol suami nya itu.
"Jadi inget waktu kita pacaran ya bun" Ujar om
"Iya iya nyamuk mulu ,kaga di sekolah kaga disini" Cetus Ara
Tanti dan Om Ara hanya cekekehan mendengar omelan Ara itu
"Makanya buruan cari pac.." Ucapan Tanti terpotong"Ssstttt aku bosen ya orang-orang pada bilang begitu ah malesin " Ujar Ara dengan mode pundung nya itu.
"Udah udah kasian , besok kamu om kirim ke Bali ya " Ucap Om Sakti
Ara membelakan matanya karna ini mendadak
"HAH?! dikira aku barang kirim-kirim""Ngapain si emang?" Lanjut Ara
"Om lagi kerjasama dengan perusahaan temen om dan temen om ini ngutusin anaknya juga buat mengurus perusahaan itu" Jelas Om Sakti
"Dannn... Kali aja jodoh ma anaknya raa.." Celetuk Tanti
"Apaan si tann"
"Om yakin kamu bisa , buktinya kamu bisa selesain masalah perusahaan sebelumnya" Om sakti langsung merangkul Ara
Ara hanya pasrah dengan keputusan om nya itu mau tidak mau karna ia juga berhutang budi pada Tanti dan Om sakti karna sudah merawat Ara sejak meninggalnya Mama.
~~~~~
Bersambungg..Haloooooooo cintaaa ....
Aku hari ini ko aplot 2 part dehhh
Jangann lupaa voteee & commenttt....
KAMU SEDANG MEMBACA
Way To Home
Teen FictionSeorang gadis SMA yang periang dan humble ke banyak orang . ia dikenal sebagai buaya karna kata-kata manis nya yang sering ia lontarkan . buaya sih buaya tapi sudah bertahun tahun ia tidak mempunyai sosok kekasih . Apakah suatu hari nanti ia akan me...