9 - Cukup.

1.2K 101 2
                                    

"Udah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah... Cukup"
- H -

"Kalian beneran bolos karena gue?" Tanya Nazam memastikan

"Yaiyalah, Lo kira kira bolos karena apa lagi?" Jean

"Mm, Zam, Re, Je, Cio, Bun, Azril pulang dulu ya" Pamit Hazril, Nazam merasa ada yang aneh dari Hazril, dia seperti takut

"Lo kenapa sih zril?" Tanya Nazam, "g-gak papa kok, udah ah gue pulang dulu ya bye"

Nazam mengangguk singkat, "hm, hati hati Azril!"

Hazril sudah keluar dari ruangan Nazam, hah... Nazam merasa Hazril menyembunyikan sesuatu darinya

Dia harus mencari tau.

ーーTwinsーー

"Assalamualaikum, Azril pulang"

Cklek

"Ail, kamu dari mana nak? Kok baru pulang jam segini? Bukannya sekolah itu cuma sampe jam 4? Kok kamu pulang jam setengah 6" tanya ibunya bejibun

"Aduh Bu maafin ail" dia melihat lihat, ah syukurlah ayahnya belum pulang, "ail.... Bo-bolos Bu"

"Kenapa? Kenapa bolos nak?" Tanya ibunya lagi, "karena... Ail jenguk temen" Cicitnya pelan

"Yaudah ayok kedalam, kamu makan dulu" Titah ibunya, Hazril mengangguk

Cklek

"Dimana anak itu?!" Tari ーIbu Hazril tersentak kaget, "lagi mandi"

"jangan bohong kamu! HAZRIL SINI KAMU ANAK SIALAN!"

"Kamu kenapa sih mas?! Dateng Dateng marah marah, kenapa? Ada masalah apa? Jangan imbasin masalah kantor sama Azril"

"Anakmu itu, anak yang kamu sebut anakmu itu, Tadi gurunya menelpon katanya dia Bolos sekolah, mau jadi apー"

Cklek

Pintu kamar mandi terbuka, Hazril yang memang tidak berniat mandi dan hanya mencuci mukanya, Terkejut, dia terkejut melihat wajah ayahnya yang sudah Semerah tomat menahan amarah.

"Keluar juga kamu, mana? Katanya mandi, kamu bohong Tari!"

Tanpa aba aba ayahnya menarik Hazril, sontak Hazril terkejut karena ayahnya tiba tiba menarik nya kasar

"SINI KAMU, BERANINYA KAMU BOLOS? MAU JADI APA KAMU? MAU JADI BANGSAT IYA?! HAH?!"

ctar

Ctar

Ctar

Sabuk ayahnya yang sangat tebal, mengenai tubuhnya, Hazril meringis, "shh. Ayah.... Tolong Cukup"

Lirihnya yang nyaris tidak terdengar, Tari hanya menangis, dia tidak bisa menyelamatkan anaknya dari suaminya.

Plak

Plak

Pipinya di tampar, dan badannya di cambuk oleh sabuk, jangan lupakan dia juga dihajar oleh ayahnya sendiri, oh pasti itu sakit banget

"Aww, kenapa badan gue sakit semua ya?"

"Ayah... Azril mohon cukup... Sakit" Lirih Hazril, ayahnya lantas meninggalkannya, Tari segera menghampiri anaknya itu, dan memeluknya

"Hiks.... Pasti s-sakit ya nak? Mana yang sakit? Sini ibu obatin"

"A-azril gak papa Bu, a-azril gak papa"

Bruk

Bohong. Dia tidak baik baik saja, buktinya sekarang dia pingsan, Tari panik, dan segera membawa anak keduanya kerumah sakit

"Ha-halo Deri, kamu hiks ke rumah sakit Jaya mandiri sekarang hiks adikmu di larikan kerumah sakit der hiks"

Di sebrang sana Deri panik bukan main, "ibu tenang dulu ya... Deri kesana sekarang,"

"Iya Deri... Cepat kesini hiks"

Tut Tut

Tari merapalkan doa, berharap anaknya tidak kenapa Napa, "tuhan... Saya mohon, selamatkan anak saya... Saya tidak becus menjadi seorang ibu, hingga anak saya disiksa pun saya tidak bisa menolongnya"

Cklek

"Wali pasien" panggil dokter, Tari menghampiri dokter, "saya ibunya dok"

"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Lanjut tari, dokter menghela nafas, "Lukanya sudah diobati Bu, untungnya tidak ada yang serius, namun kalo saya boleh tau kenapa anak ibu bisa mendapatkan luka luka ini? Untung lukanya segera diobati jika tidak bisa infeksi dan menyebabkan luka dalam"

Tari memejamkan matanya mendengar penuturan dokter, hatinya sakit, sangat sakit.

"T-tapi saya boleh melihat anak saya dok?" Tanya Tari

Dokter mengangguk, "kalo begitu saya permisi buk" Tari mengangguk, "iya makasih dok"

To be Continue•••>
(Tbc)

[✓]Twins : Haechan dan JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang