18 - Lagi lagi

1K 79 0
                                    

"gue bener bener gak habis pikir sama ayahnya Azril." Gerutu Nazam di sepanjang jalan

"Ah, gue berharap semoga dia cepet cepet tobat"

Ckitt

Dia melepas helm dan turun dari motor nya. Kemudian melepas jaket nya dan mulai mengetuk pintu rumahnya, ah dia melirik jam ditangannya terlebih dahulu

15.00

Sudah sore ternyata. Pantas saja bunda mencarinya, cepat sekali

"Assalamualaikum, bunda"

Cklek

"Waalaikumsalam" sahut bundanya. Sembari membukakan pintunya untuknya

"Dek, Lo kemana dulu? Katanya tadi mau langsung balik, kok gue tungguin gak muncul muncul batang idunglu"

Nazam merotasikan bola matanya malas, "gue nganter temen dulu kak"

"Ohhh. Kirain ketemu cewek Lo"

Nazam mendecih, "punya aja kagak gimana mau ketemu?"

Yuna menggeleng gelengkan kepalanya, kemudian meletakan makanan di atas meja. "Udah. Ayok sini, kalian makan dulu"

Mereka mengangguk bersamaan dan mulai melahap makanan yang ada di meja, "Bun. Nanti Azam mau keluar sebentar ya, mau beli peralatan sekolah"

Kening Yuna mengernyit. "Kan udah beli sama ayah waktu itu? Kok beli lagi?"

Nazam menghela nafas, "buat cadangan Bun. Kan nanti jadinya gak usah beli lagi, biar hemat uang juga"

Yuna mengangguk anggukan kepalanya, "yaudah hati hati ya. Oh, kamu belum minum obat kan? Minum dulu!"

Ya ya ya. Terserah Nazam lelah mendengar kata 'obat'.

ーーTwinsーー

"Duh kepala gue pening banget"

Kepalanya berputar putar. Entah kenapa namun Ini sangat menyiksanya, kepalanya serasa di pukul pukul.

Akhirnya dia tumbang dengan kepalanya yang terbentur aspal hingga mengeluarkan cairan kental yang tidak berhenti.

"Hm hm hmーitu... A-azam kan?"

"AZAM!!!"

ーJean. Orang yang menemukan azam yang sudah pingsan dengan darah yang mengalir dari pelipisnya dan kantung kresek ditangannya.

Jean menepuk nepuk pipi Nazam beberapa kali. "Za-zam. Gue mohon Lo harus bangun, Azam!"

Akhirnya Jean menggendong Nazam dan membawa anak itu kerumah sakit yang tak jauh dari sini.

•••

Yuna dan Satya berlari dengan sekuat tenaga di koridor rumah sakit

Ya Tuhan.. aku mohon... Tolong anakku, jangan buat dia menderita.... Batin Yuna di sepanjang perjalanan.

"Je-jean" lirih Yuna memanggil Jean, Jean menoleh. Dia meneteskan air matanya

"Bu-bunda.. maaf Jean gak bisa jaga Nazam" lirih Jean penuh penyesalan. "Hey kenapa minta maaf? Kamu gak salah, anak itu memang keras kepala. Sudah bunda bilang kalo capek istirahat, dia memaksa untuk membeli buku. Dan akhirnya..."

"JEAN!!" teriak seseorang.

"Reon." Lirih Jean lemas, "Jean, gi-gimana keadaan nya Azam?" Tanya Reon cemas

Jean menggeleng. "Gu-gue gak tau. Dokter masih di dalem"

Di belakang reon ada Hazril yang juga tak kalah cemasnya, bisa Jean tebak Hazril sudah menangis. Dilihat dari matanya yang sembab

"Jean.. A-azam gak kenapa kenapa kan?"

"Lo bisa liat sendiri kan? Dia gak baik baik aja" Jawab Jean

"Bun.. udah tenang"

"Gak bisa yah. Hiks, gimana bunda bisa tenang. Anak bunda... Nazam nazam.."

"Iya sttt, udah. Jangan Nangis, Nazam gak suka liat bundanya nangis"

"Jefri udah kamu kasih tau?" Tanya Yuna. Satya menggeleng, "belum. Nanti biar aku kasih tau dia"

Cklek

"Dokter bagaimana keadaan anak saya?" Tanya Satya

Dokter menghela nafas. "Lukanya sudah kering pak. Pendarahannya sudah berhenti, butuh banyak kantong darah karena pasien kehilangan banyak sekali darah. Dan pasien juga membutuhkan waktu yang lama untuk sadar, jadi saya harap bapak dan ibu bisa sabar."

"A-ayah... Hiks" lirih Yuna pada Satya, air mata Satya menetes.

"Bo-boleh saya lihat anak saya dok?.." tanya Satya dengan gemetar

Dokter mengangguk. "Boleh pak, asal anda memakai pakaian khusus yang sudah disiapkan. Dan juga hanya ada 2 orang yang boleh masuk, jangan berisik"

Satya dan Yuna mengangguk. "Baik, terima kasih. Dok"

Dokter mengangguk. "Sama sama, kalo begitu saya permisi"


To be Continued•••>
(Tbc)
#####
Hehe sudah saya bilang. Saya suka banget nulis di malam hari, enak banget soalnya. Kek aksjausmayakbsiahs gitu loh :)))

Btw sadar gak? Chapter chapter cerita ini tuh gak panjang panjang.

Btw sadar gak? Chapter chapter cerita ini tuh gak panjang panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓]Twins : Haechan dan JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang