19 - Gawat

1.1K 76 2
                                    

Cklek

"A-azam.." lirih Yuna ketika melihat anaknya yang sedang terbaring pucat dengan masker oksigen yang menghiasi wajah manisnya. Yuna meringis saat melihat punggung tangan anaknya yang ditempeli dengan infus dan juga selang donor darah.

"Ayah... Bunda gak tega.." lirih nya lagi pada sang suami. Yuna menggenggam erat tangan suaminya dan dibalas genggaman juga oleh Satya, Satya berusaha menenangkan instrinya ini. "Iya Bun.. ayah juga, tapi... Mungkin itu yang terbaik buat Nazam" ucap Satya berusaha tenang

Yuna lantas menggenggam tangan Nazam dengan bergetar. "Azam.. bangun sayang, kalo aza bangun nanti bunda beliin banyak buku deh. Terus Aza bisa main sepuasnya tanpa harus diganggu kak Jef buat di suruh pulang, tapi.. bangun ya?"

Tes

"Aza... Bangun sayang bunda gak tega liat kamu kayak gini.. hiks"

Zam... Kapan Lo mau bangun. Batin seseorang di luar

"Je... Nazam gak bakalan kenapa Napa kan?" Tanya orang yang tak lain dan tak bukan adalah Hazril. Ya Hazril.

Jean menggeleng, dia menatap nyalang Kaca ruang ICU tempat Nazam sekarang. Matanya kosong, dan berkantong mata. Jangan lupakan juga sembab, dia menangis sedari tadi. Merasa bersalah karena tidak bisa menjaga Nazam dengan baik, padahal jelas ini bukan salahnya.

"Gu-gue.. gue... Juga gak tau zril"

"Hiks.. hiks" itu suara Reon. Anak itu tidak berhenti menangis sedari tadi, bibirnya kelu. Dia tidak mampu hanya untuk sekedar menenangkan teman temannya, karena nyatanya dia juga butuh ditenangkan

"Hey kalian!" Teriak seseorang dari sebrang. Hazril dan Jean spontan menoleh sedangkan reon masih terus menunduk seraya merepalkan doa untuk sahabatnya.

"K-kak Jef.." lirih Jean. Jefri menatap Hazril dan Jean bergantian, dia ingin mengetahui keadaan adiknya

"Gi-gimana Azam..?" Tanya Jefri dengan cemas, bahkan bibirnya pun sampai bergetar saat mengucapkan dua kalimat itu

Namun, bukannya menjawab Jean dan Hazril justru sama sama memeluk Jefri. Memang aneh karena pada dasarnya yang dekat dengan Jefri hanyalah ーJean, Nazam dan Reon. Tapi disini seakan Hazril pun sudah sangat dekat dengan Jefri

Tapi. Jefri tidak mempermasalahkan itu, entah kenapa dia malah senang dipeluk Hazril seperti itu meskipun dia spontan.

"A-ah maaf kak.. a-azril cuma lagi pengen meluk kakak aja gak tau kenapa" ucapnya dengan menunduk

"Sans aja zril. Gue malahan seneng, soalnya berarti Azam punya temen baru"

Hazril tersenyum mendengarnya. Baik sekali, pikirnya

ーーTwinsーー

Setelah dirasa sudah cukup. Yuna dan Satya keluar untuk ーbergantian menjaga Nazam dengan Hazril, Reon, Jefri dan Jean

Jinan, Cio, Tian dan Mario? Mereka tidak datang. Karena belum di beritahu oleh pihak Yuna, Yuna bilang. Nanti saja diberitahunya, mereka mungkin sedang sibuk.

Tapi Deri dan Tari tentu saja tahu perihal ini... Dari Hazril, tari yang mendengarnya tentu saja mematung.

"Zam.. kapan Lo mau bangun? Betah banget emang?"

Hazril menghela nafas saat tidak ada balasan dari Nazam. "Kenapa gak dijawab?"

Jean menoyor pelan kepala Hazril. "Bodoh! Dia lagi koma goblok. Ya gak mungkin lah balas omongan Lo, bego kok dipelihara"

[✓]Twins : Haechan dan JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang