"sekarang Nazam sudah boleh pulang"
"YEAYYYY AKHIRNYA PULANG!! PULANG PULANG" teriak Nazam kegirangan
Yuna dan Satya tertawa. "Dek, dek Lo dah gede anjir Napa jadi kek bocah TK gini?" Tanya Jefri tak percaya dan tak mengerti tingkah adiknya ini
Nazam menoleh pada Jefri dengan pandangan datar."Biarin aja wle" dan menjulurkan lidahnya di akhir kalimat
Jefri menggeleng gelengkan kepalanya, "dasar bocah!"
ーーTwinsーー
"Gimana dok? Apakah sudah boleh pulang?" Tanya Tari penasaran. Dokter tersenyum Lalu mengangguk pada tari
"Hazril sudah boleh pulang Bu. Nanti saya akan berikan salep untuk memarnnya" tari mengangguk lantas mengucapkan terima kasih pada dokter, "terima kasih dok, terima kasih"
Dokter mengangguk, "ya sudah kalau begitu saya permisi"
"Yeayyy azrill udah boleh pulang!!!!" Teriak Hazril girang sama seperti Nazam
"Bu dia kenapa sih??" Tanya Deri tidak habis pikir, adiknya kenapa ya? Tidak mungkin salah obat kan??
Hazril mendatarkan pandangannya, "Lo mah gak tau rasanya diem di rumah sakit selama 1 hari 1 malem, gaenak banget! Apalagi makanan nya!"
Tari terkejut lalu memberi isyarat pada Hazril untuk menghentikan omongannya, "sttt. Heh jangan ngomong kaya gitu! Nanti ada yang denger gimana??"
Hazril hanya cengengesan. "Hehe maaf Bu" cengirnya pada tari
Deri merolingkan matanya malas, "dih kebiasaan. Harusnya tadi ada suster sih yang lewat waktu Lo bilang gitu, pasti Lo langsung di marahin wkwk"
Hazril mendelik pada Deri lalu menatapnya tajam, "jahat banget Lo sama adek sendiri kak!"
Deri menjulurkan lidahnya, "biarin wlee"
Hazril mengadu pada Tari, "tuh buuu liat kak deriii nyebelin banget kayak babiii"
Mata tari membulat, "heh enak aja ngatain kakak nya kayak Babi!"
Deri tertawa, "Syukurin! Makanya jangan ngeledek orang yang lebih gede haha"
Hazril mencebik. "Au ah males"
•••
"Duhh chat gak ya?"
Gumam Nazam bimbang. Dia bingung antara harus chat Deri atau tidak, dia ingin sekali mengchat Deri memberi tahu bahwa dia adalah adik dari Jefri namun disisi lain dia takut. Takut bahwa nomor Deri sudah tidak aktif.
"Ah nanti aja deh!"
Oh ngomong ngomong, Nazam sudah berada di rumahnya. Dia sudah sampai sejak 1 jam yang lalu, Yuna dan Satya sedang berada di kantor mereka, sedangkan Jefri sedang berada di rumah Tian. Jadilah dia di rumah hanya berada bersama Reon dan Jean
"Lo kenapa sih zam?" Tanya Jean bingung, reon mengangguki ucapan Jean. "Hooh Lo kenapa sih?? Dari tadi keknya bingung"
Nazam menghela nafas kemudian memberi tahu semua nya pada Reon dan Jean, "ohhh, gue juga gak percaya kalo cuma jatuh bisa sampe ke rumah sakit terus di rawat. Ya meskipun satu malem" ucap Reon
Nazam mengangguk, "nahkan Lo juga"
Sedangkan Jean tengah berpikir. "Eh jangan bilang.... Dia... Di gebukin preman!" Ucapnya
Nazam dan reon ikut berpikir. Namun tak lama Nazam menggeleng, "gak mungkin! Soalnya Azril sering cerita di sekitar rumahnya gak ada preman"
Jean dan reon sama sama berpikir, "terus kenapa...?" Bingung mereka berdua
Nazam menjentrikkan jarinya, "ah mending Lo berdua bantu gue buat ketemu sama kak Deri"
Reon mengkerut kan keningnya, "gimana... Caranya??"
Nazam tersenyum. "Kita chat kak Deri terus kalo nomornya gak aktif kita bisa ketemu di rumahnya Hazril"
Reon dan Jean membulat. "Lo yakin?? Nanti yang ada Hazril malah curiga lah Na" ucap Jean
Plak// Nazam menggeplak jidatnya, "oh iya jugaaa"
Reon dan Jean merolingkan matanya. "Bodo Lo mah" ucap Reon
Nazam memekik, "ya terus gimana..." Lirihnya, ah dia ingin sekali mengetahui apa yang terjadi pada Hazril
Reon menjentrikkan jarinya, "nah gue punya ide.. gimana kalo kita selidikin ke rumahnya aja tapi diem diem kayak detektif gitu loh"
Nazam dan Jean sedikir berfikir kemudian menggeleng lagi, "gak mending kita tanya aja ke tetangga deketnya Hazril kebetulan gue kenal"
Keduanya menatap Jean, "jeannnn kenapa gak dari tadiiii. Ih goblok Lo" gerutu Nazam gemas
Jean tersenyum hingga matanya menghilang. "Hehe gue baru kepikiran"
"Eh emang siapa tetangganya Azril??" Tanya reon, "tetangganya cewek. Gue ketemu dia waktu gue ekskul PMR, awalnya dia nanya ke gue katanya 'lo temennya ail?' gue bingung ail siapa. Dia jawab 'hazril gibran' gue ngangguk terus dia ngenalin diri kalo dia temen kecil si Azril ah gak kecil doang sih tapi sampe sekarang cuma udah jarang main"
"Namanya siapa je?" Tanya reon. Jean sedikit berpikir kemudian ingat nama cewek itu
"Namanya Somi" Jawab Jean, "somiana Tiara Abraham?" Tanya Nazam. Jean mengangguk semangat, "kok Lo tau?"
"Dia.... Gue gak inget pasti tapi... Dia temen gue waktu gue kecil"
Jean dan reon terkejut, "gimana nih maksudnya gue gak mudeng" gumam Reon bingung.
"Jadi... Dulu gue pernah ketemu dia terus kenalan, nah kita jadi temen tapi gue... Gue gak inget seterusnya..."
Oke Reon dan Jean mulai paham sekarang, "oh ok ok, gue paham" ucap mereka berdua
Gue kenapa ya... Kok gak inget kejadian seterusnya...
To be Continue•••>
(Tbc)
#####
Apa ini saya makin ngaco. Haduhhh, kek nya ini bakalan panjang... Tapi gak papa kita selesain semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]Twins : Haechan dan Jaemin
Fiksi Remaja❝Gue seneng bisa jadi saudara kembar lo zam.❞ bagaimana menceritakannya ya? Hazril dan Nazam adalah anak kembar yang harus menghadapi kejamnya dunia. Mereka terpisah dan kemudian bertemu namun harus berpisah kembali? Kenapa? /_________^T W I N S^___...