~6~

5 2 11
                                    

kini rajen tengah berada di sebuah cafe yang hanya ada orang di mejanya saja rajen melihat ada hazel perempuan yang membully nya memang dia sudah meminta maaf dan menjadi teman rajen jika dia sedang sedih

dan di situ ada serafina yang sedang menatap rajen sinis di tambah di situ banyak laki-laki yang menyukai serafina, saat sedang makan serafina membuka percakapan "rajen ga pernah makan di tempat kayak gini ya? lu mana mampu" ucapnya dan di sambung tawa dari laki-laki di sekitarnya

"sera jangan gitu lu ga ngerti perasaan rajen apa dia udah cukup tersiksa sama lu jangan tambah beban dia" bela hazel mengenggam tangan rajen menyalurkan ketenangan "kok lu belain dia si" ucap serafina tidak terima "ya kenapa? dia sahabat gua, dia ga pernah ngatain fisik gua kayak lu dia ga pernah ngomong yang ga pantes buat gua, dia ga pernah nyakitin gua, emang lu"

serafina yang sudah emosi mengepalkan tangannya menatap hazel "tapi tetep aja serafina itu cantik, emang dia cantik? AHAHA dari mana nya" ucap salah satu laki-laki di situ "rajen cantik kok hatinya juga, dari pada sera fisiknya doang cantik hatinya busuk" serka hazel sembari menunjuk-nunjuk serafina "hazel tenang" ucap rajen dan membuat hazel diam

"btw lu tinggal di kota kok masi kampungan si?" ucap salah satu dari laki-laki lagi rajen menghentikan makannya seraya menetralkan emosinya agar tidak mudah terpancing

"ngaca dong yang kampungan itu siapa, ga punya kaca ya? biar gua beliin deh mau berapa? biar lu semua tau diri" rajen terkejut mendengar suara itu, yup suara mazen "mulut lu gua beli mau ga?" lanjutnya sembari mendekati rajen dan berdiri tepat di samping rajen

mazen merangkul bahu rajen agar dekat dengannya "dan lu cewe murahan, lu pikir harga diri lu naik setelah merendahkan orang lain? bigno bitch kalo gua mau harga diri lu gua beli sini buat gua jual lagi" lanjutnya lagi dan membawa rajen pergi dari tempat itu

mazen membawanya ke dalam mobilnya di parkiran cafe itu, melihat rajen yang masi diam dengan wajah terkejut itu membuat tangannya terangkat untuk mengrlus kepalanya "maaf ya kamu tadi denger kata-kata kasar dari aku tadi, aku kebawa emosi" ucap mazen tulus "maaf juga aku datengnya telat ya, pasti mereka udah ngomong yang lain-lain yang bikin hati kamu sakit"

rajen hanya terdiam mendengarkan omongan mazen sedari tadi, mazen membawanya untuk berada di dekapannya "aku ga mau kamu sedih jen" ucap mazen lagi dengan suara rendah rajen membalas pelukannya

cukup lama mereka berpelukan di dalam mobil sampai akhirnya mazen membuka suaranya lagi "giliran di dunia asli kamu ga mau aku peluk" ucapnya rajen yang mendengar hanya tersenyum di balik tubuh mazen setelah selesai tersenyum rajen mengubah wajahnya menjadi datar

"maaf" satu kata dari rajen yang sedari tadi terdiam "ngapain minta maaf kamu ga salah apa-apa ga usah minta maaf kalo itu bukan salah kamu jen"

mazen menunduk melihat wajah rajen yang menatapnya dari bawah wajahnya mendekat dan menempepkan dahinya dengan dahi rajen sehingga mata keduanya terkunci "i wanna kiss you" ucap mazen dengan suaranya yang berat

rajen terbangun dari tidurnya sebelum mazen menciumnya tadi ia terbangun karna suara berisik dari luar kamarnya ia melihat jam yang sudah menunjukan pukul 06:00 am, "udah pagi lagi aja" ucapnya dan masi setia berbaring di kasurnya

rasanya ia sangat lelah dengan hari-harinya dengan berat hati rajen akhirnya membersihkan dirinya dan bersiap untuk berangkat ke sekolahnya

"rajen sini sarapan dulu"

"ga usah mah aku udah telat, aku berangkat"

🐌🐌🐌

rajen berlari menuju kelasnya karna 10 menit lagi ia gerbang akan di tutup namun saat sampai di depan gerbang sudah di tutup ia bersama dengan laki-laki di kelasnya sean namanya ia juga teman rajen dan ia sering bercerita tentang keluh kesahnya pada rajen

"tumben banget lu telan jen" ucap sean setelah membujuk satpam di sekolah namun gagal terus mereka memutuskan untuk ke warung di dekat sekolah "alarm gua mati" jawab rajen dan meminum airnya "jalan-jalan yu dari pada pulang males banget gua" ajaknya rajen sebenarnya ragu untuk menerimanya namun sean jika di biarkan sendiri ia akan bahaya karna berbuat nekat di luar batas

"kemana?" tanya rajen "ke mall yang deket sekolahan mahal itu" jawab sean bersemangat "cuci mata lu?" ucap rajen dan di balas cengiran olehnya "masi pagi mana ada yang udah buka" elak rajen "trus kita ngapain dong?" ucap sean putus asa sedangkan rajen hanya mengangkat kedua bahunya acuh

dan berakhir mereka hanya diam di warung itu dengan sean yang mulai menceritakan keluh kesahnya pada rajen

"gua ga pernah liat lu punya pacar deh jen, emang lu ga punya pacar?"

"ga"

"masa iya secakep lu ga ada pacar"

"karna gua cakep jadi gua susah buat di dapetin"

"bagus pinter bener bestie gua"

'kalo gua bilang ke sean sama arun kalo gua sebenernya punya cowo mana mau nikah, tapi bisa ga ya gua percaya sama mereka'

"RAJEEENNN kok lu bengong"

"ga gapapa"

"lu lagi mikirin apa? lu ga pernah cerita ke gua padahal gua selalu cerita ke lu tapi lu ga pernah cerita ke gua"
"ya seengganya gua tau apa yang lu alamin jen"

"gua tarik ucapan gua yang bilang gua ga punya cowo"

"ANJIR SERIUS? siapa anjay? bisa banget dapetin lu"

"kalo gua bilang lu percaya ga? lu bisa jaga rahasia?"

"bego ngapain nanya kayak gitu masa iya lu ga percaya ama gua"

"anak kepala sekolah, yang famous di kalangan cewe"

"si mazen-mazen itu? ANJAY GILA SETUJU GUA LU AMA DIA"

"bacot bener"

"syok gua jen elah, btw si arun udah tau?

"belom"

keasikan mereka mengobrol sampai ada telfon dari aruna di ponsel rajen

"HEH BISA-BISANYA LU TELAT, LU DI RUMAH? ENAK BENER TIDUR-"

"gua masi di warung deket sekolah"

"si anjir gua kira dah nyantai di rumah, sendirian lu?"

"ga ama sean"

"APA LU NYARI GUA? KANGEN YA BEB"

"BAB BEB BAB BEB BEBEK"

"sewot bener"

"elah jen gua ke kantin sendiri ini"

"gapapa mandiri"

"btw ini sekolah lagi heboh loh gegara si mazen ke sekolah kita lagi"

"oh"

"MAZEN LOH JEN KOK OH DOANG"

"ya suka-suka mazen lah mau ke situ apa kaga, ada nyokapnya ini"

"tapi dia nyariin lu"

"bilang gua ga ada" sean menepuk pelan bahu rajen karna ia dengan pacarnya saja acuh

"bentar-bentar"
"KA MAZEN, aku tau rajen di mana"

"aruna diem ya"

"rajen ada di warung deket sekolah sama si sean" -aruna
"sean?" -mazen
"iya kak mereka telat" -aruna

"aruna"

"oh thnks ya" -mazen
"sama-sama ka" -aruna

"GILAA RAJEN GUA NGOBROL BARENG MAZEN DONG OMG"

"lebay lu" -sean

"BACOT YA SEAN, OKE BYE RAJEN SAYANG"

ucap aruna di dengar oleh mazen ada rasa panas di dirinya 'kenapa harus sama cowo' batinnya dan menyusul rajen di luar sekolah

maaf kalo ada kesalahan kata yang menyinggung atau apa, semoga sukaa😉

I found you in the dark [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang