rajen bingung menjawabnya ia hanya bisa menundukan kepalanya tidak berani menatap mazen "sorry belum zen" jawabnya pelan mazen hanya tersenyum mendengarnya "gapapa pasti kamu butuh waktu"
di tengah perjalanan mereka terjebak macet yang panjang rajen yang sudah lelah tertidur di mobil mazen "cape banget ya"
✨✨✨
rajen melihat sekelilingnya yang hanya ada ruangan putih "mazen?" ucapnya dan pertama kali mencari mazen duluan
rajen hanya terus menyelusuri ruangan itu sampai ia melihat mazen yang sedang duduk terdiam sendiri, rajen tidak menghampiri mazen dan hanya melihatnya dari jauh 'kayaknya dia butuh waktu sendiri' rajen duduk jauh dari mazen dan hanya melihatnya saja
"rajen mana ya kok belum dateng"
"aneh juga si masa baru ketemu di mimpi i immediately fell in love, ini bener cinta?, gua ga cuma kasian doang kan gua juga cinta sama rajen, gua mau buktiin"
rajen hanya diam mendengarkan semua ucapan mazen, sedangkan mazen sudah merasa ada yang menemaminya ia menoleh ke belakang dan mendapati rajen yang melihatnya
"rajen, kamu dari tadi disini? eum kamu denger apa yang aku omongin?"
"ga" bohong rajen, mazen mendekati rajen dan terduduk di depannya
"rajen ada yang mau kamu ceritain?"
"kamu ga pernah cerita ke aku"
"bukan gitu,"
"yaudh gapapa"
"maaf"
"kamu ga salah zen"
mazen menatap rajen dengan perasaan bersalah 'gua maksa dia buat cerita sedangkan gua ga pernah cerita apapun ke dia'
"kalo abis ketemu di mimpi perasaan kamu pas bangun apa?"
"tenang"
mazen mendekat dan memeluk rajen erat begitu juga dengan rajen yang membalas pelukannya "bukannya aku ga mau cerita tapi belum saat nya aku cerita jen, biar kamu liat nanti"
weekend ini seperti biasa rajen selalu berlari di pagi hari matanya tidak sengaja menangkap laki-laki yang ia benci, laki-laki yang membuatnya trauma , jey laki-laki yang membullynya saat sd
'males banget ketemu orang kayak dia, mana kemaren katamu si serafina juga'
saat hendak berbalik jey melihat rajen dan menghentikan langkahnya "eiitss ketemu lagi nih" ucapnya rajen sama sekali tidak menoleh dan melepas cekalan jey pada tangannya dengan kasar
"eiissh sok kasar banget lu, udah berani ama gua"
"saya ga kenal kamu"
"oouuhhh masaa? oke gua bantu lu buat inget gimana?" ucapnya rahen refleks menoleh dan satu tinjuan berhasil mengenai pipinya tak hanya itu jey tidak memberi rajen rongga untuk melawannya alhasil rajen kehabisan tenaga untuk menghindar
orang yang melihatnya pun langsung menghentikan jey yang sudah emosi dan memisahkan rajen dengan jey
"HEH COWO KOK LAWANNYA CEWE SI CEMEN BANGET LO GA PUNYA MALU HAH?"
"rajen lu gapapa kan?"
orang yang membentak jey adalah sean yang juga sedang lari pagi dan melihat rajen yang sedang di pukuli habis-habisan, rajen tidak menjawab dan menjauh dari sean, traumanya kambuh
sedangkan jey langsung pergi setelah di bentak oleh sean, "eum semuanya makasi ya udah bantu pisahin temen saya sama orang itu, biar saya bawa temen saya pulang" ucap sean sopan "jagain ya dek"
dari perjalanan pulang sampai di rumah pun rajen sama sekali tidak melihat atau pun berbicara pada sean, sean yang tidak tau rajen kenapa sampai bisa di pukuli seperti itu hanya diam karna bingung
sampai di rumah rajen terlihat ada mobil terparkir di depannya
sean membawa rajen untuk masuk ke dalam rumah dan mendapati mazen dengan kedua orang tuanya rajen tengah terkejut melihat rajen
"loh rajen kenapa?" -ibu rajen
"rajen tadi di pukulin sama cowo"
"jey ya" -ayah rajen
"gatau om dia abis mukulin rajen langsung pergi"
"ayah biar aku yang bawa rajen ke kamarnya" mazen pun membawa rajen ke kamarnya ia melihat tatapan rajen yang kosong saat sampai di depan pintu kamar rajen ia langsung masuk dan menutup pintunya kasar bahkan menguncinya membuat orangtuanya dan sean menghampiri mazen dan rajen
"pasti traumanya kambuh" -ibu rajen
"trauma?" -sean
mazen yang sudah tidak tahan mengambil ponselnya dan meminta izin untuk menelfon seseorang
"taro semua berkasnya di kamar saya" -mazen
💥💥💥
sepulang dari rumah rajen mazen langsung membaca data-data tentang pembully rajen
"jey raymond, perusahaan orangtuanya di bawah perusahaan gua. gampang, alamatnya hampir deket sama rajen"
"serafina yerinaza, broken home dia sampe pergaulannya jadi ga bugus gitu"
"sekarang saya tugas ini ke kalian buat mereka sengsara sama kayak rajen, cari bukti-bukti pembullyan mereka ke rajen lapor ke polisi dan pastiin mereka dapet apa yang harus mereka tanggungjawab kan jika sudah kasi tau saya, saya mau liat wajah pecundang itu"
"baik tuan"
"AAAAGGGHHH BISA-BISANYA DIA MUKULIN RAJEN" amuknya, kini mazen benar-benar emosi karna kejadian itu rajen menjauhinya bahkan sampai harus sekolah lewat online
bahkan jadwalnya ke psikolog rajen tidak mau, mazen yang sudah mencoba untuk menemui rajen selalu tidak ada jawaban dari rajen, sudah 3 hari rajen seperti itu di tambah hari pernikahannya sudah hampir dekat
"damn i will kill you jey"
🖤🖤🖤
esoknya sepulang sekolah mazen kembali menemui rajen di rumahnya ia masi berusaha untuk menemui rajen
"rajen mamah boleh masuk ya" ucap ibunya terdengar suara kunci dari dalam pintu terbuka oleh rajen yang tatapannya masi kosong dan lebam di tubuhnya membaik, mazen muncul dari balik ibu rajen dan langsung memeluk rajen erat
rajen terkejut dan berusaha melepaskan pelukannya tak sadar air matanya keluar dengan deras "jangan mukul please" ucapnya lirih "aku ga akan mukul kamu jen, ga akan." jawab mazen halus ibunya pun meninggalkan mereka memberi ruang untuk mazen menenangkan rajen
terdengar isakan tangis dari rajen mazen mengelus kepala rajen dan mencium kepala rajen lama "coba mana sini lukanya biar aku obatin ya, aku ga akan nyakitin kamu aku sayang sama kamu ga mungkin aku ngelakuin itu" ucap mazen lagi dan entah mazen memakai apa sampai rajen tenang dan menerima mazen untuk mengobati lukanya
mazen mendudukan rajen di samping ranjangnya dan ia pun mengambil kotak p3k lalu mulai mengobati luka lebam di tubuh rajen 'jey tunggu pembalasan gua' batin mazen yang menahan emosinya di depan rajen
rajen hanya diam memperhatikan mazen yang sangat hati-hati dan lembut "kamu kenapa ga pergi dan batalin pernikahan kita pas kamu tau aku punya trauma dan mental health yang hancur?"
maaf kalo ada kesalahan kata yang menyinggung atau apa, semoga sukaa😉
KAMU SEDANG MEMBACA
I found you in the dark [hiatus]
Teen Fictionaku menemukanmu di kegelapan dan hanya kamu yang bersinar -[maaf kalo ada yang salah-salah atau ga masuk akal]