rajen terbangun dari tidurnya ia tidak melihat mazen di sana lalu ia pun membersihkan diri saat sampai di meja makan ia melihat ada makanan yang sudah tersaji di meja
rajen sudah tau pasti pelakunya adalah mazen namun ngomong-ngomong ke mana mazen?
rajen pun memakan nasi goreng yang di masak oleh mazen 'ga buruk juga masakannya, lumayan lah'
sementara itu mazen yang berada di tempat yang penuh dengan bunga, yup mazen ingin memberikan rajen buket bunga yang indah untuk istrinya
ting..
my star♡
kmu kmna?
tak butuh waktu lama mazen membalas pesan singkat dari rajen
aku ada urusan sebentar, kamu udah makan nasi goreng yang aku buat? gimana rasanya enak ga?
lmyn, ydh hti² di jln
mazen tersenyum melihat pesan dari rajen tak lama buket bunga yang ia pesan pun jadi. di perjalanan menuju rumahnya mazen mendapat telfon dari mamahnya yang juga ingin menitipkan hadiah untuk menantunya
"mana mom hadiahnya" ucap mazen sembari membuka pintu rumah orangtuanya
pemandangan yang pertama ia lihat adalah seorang tamu perempuan dan ibunya yang sedang berbincang ringan
"anak kamu ganteng ya ta"
"haha iya dong, zen kamu ambil hadiahnya di ruang tengah ya"
mendengar itu mazen langsung saja melangkahkan kakinya menuju ruang tengah ia mengabaikan pujian dari temannya ibunya
saat ingin kembali mazen tidak sengaja mendengarkan pembicaraan mereka
"astaga jadi anak kamu di keluarin dari sekolah terus di penjara? kok bisa karna kasus apa?"
"kasus pembullyan, aku ga tau harus gimana biar bisa bebasin dia"
"tante" panggil mazen ia sepertinya mengenal ke mana arah pembicaraan itu "boleh tau nama anak tante siapa?"
"jey raymond, kamu kenal dia? "
mazen membulatkan matanya terkejut "kamu kenal anaknya zen?"
"maaf tante tapi anak tante emang pantas mendapatkan itu bahkan korban dari anak tante ada yang sampai trauma dalam hidupnya. mom aku pamit" ucap mazen dan pergi begitu saja dari rumah ibunya 'kok mazen tau ya? atau jangan² rajen salah satu korbannya?'
"mazen kok ngomong gitu ya, aku sebagai ibunya sedih banget ga ada yang bela anak aku"
"maafin mazen ya indi"
sampai di rumahnya mazen menemukan rajen yang tengah bersantai di ruang tengah dengan rambut pendeknya yang mulai panjang tak lupa kacamatanya dengan novel di depannya
mazen menghampiri sembari memeluknya dari samping
"aku punya sesuatu buat kamu"
"hm?"
"ayo ikut aku sebelumnya tutup mata kamu dulu" rajen hanya menurut saja entah mazen akan membawanya ke mana "tunggu di sini jangan buka mata dulu" ucap mazen mengecup rajen singkat dan setelahnya ia mengambil buket bunga yang ia pesan
"sekarang buka mata kamu"
rajen membuka matanya dan terkejut di balik wajah dingin dan datarnya, terlihat mazen dengan senyumamnya sembari memegang buket bunga itu
*sample image
"maaf aku cuma kamu kamu ini"
rajen tersenyum melihat mazen yang membawa buket bunga itu ke hadapannya "gapapa zen, ini bagus kok i like it" terima rajen dengan senang hati "ohiya ada satu lagi dari momy"
rajen tidak membuka hadiah dari mertuanya di depan mazen, ia sangat malu jika mazen tau hadiah apa yang mertuanya kasih, mertuanya itu memberinya hadiah sebuah lingerie yang sangat terbuka tak lupa note yang berada di dalam hadiah yang bertulisan
'jangan lupa di pake ya rajen mazen pasti suka banget kalo kamu pake ini'
"dapet hadiah apa?" ucap mazen yang baru saja keluar dari kamar mandi rajen dengan cepat menutup hadiahnya dan menyembunyikan nya di belanganya "be-belum liat kok nanti aja" jawab rajen gugup membuat mazen penasaran
mazen berjalan menuju kotak hadiah yang berada di belakang rajen namun tiba-tiba terdengar suara sering telfon dari ponselnya "ngapain si ni cewe" gumam mazen melihat nama skylen yang tertera di ponselnya
"siapa?" tanya rajen dan kesempatan ia menjauhkan kotak hadiah itu dari suaminya "biasa cewe ga jelas" jawab mazen santai "dapet hadiah apa si? aku buka aja ya" ucap mazen mengambil kotak hadiah itu "eh zen jalan-jalan yu aku bosen di rumah, anggap aja kita ngedate lagi" ucap rajen dan berhasil menghentikan kegiatan mazen lagi
mazen menatap rajen heran tapi selanjutnya ia mengangguk setuju dengan ide rajen, rajen menghela nafas lega "kamu siap-siap duluan nanti baru aku" ucap rajen ia bermaksud ingin menyembunyikan kotak itu "ada yang kamu sembunyiin? dari aku?" tanya mazen yang memang sudah merasa aneh
"eng-engga kok kamu aja kali yang curigaan, sana gih siap²" rajen mendorong pelan bahu mazen agar cepat meninggalkannya dengan kotak itu "yaudh deh"
rajen dan mazen menghabiskan waktu mereka entah itu ke mall atau ke tempat-tempat bagus, kini langit sudah berubah menjadi gelap mereka berhenti di tepi pantai yang mana mereka sudah pernah ke situ saat mereka fitting baju
"kalo sekarang kamu udah bisa cinta sama aku belum jen?"
"aku lagi belajar buat buka hati aku dan nerima kamu"
"oke gapapa yang penting kamu juga ada usaha buat cinta sama aku"
"lusa kamu udah kerja?"
"yeah maybe, why? kamu bakal kangen kalo ga di rumah dan ga jemput kamu kayak biasa?"
"geer deh"
mereka kembali di selimuti keheningan namun suara gumaman rajen terdengar oleh mazen "mungkin iya" gumamnya, mazen tersenyum mendengarnya
"jen dulu kamu di bully sama jey kayak gimana?"
"di lempar biji karet, dikunciin di gudang sd sampe aku telat masuk kelas, dipukulin di depan orang banyak kayk waktu itu dan sama sekali ga ada nolong aku bahkan misahin pun engga, aku sempet denger waktu aku dipukulin ada yang bilang 'mereka cuma lagi bercanda diemin aja' gitu"
mazen mengepalkan tangannya menahan emosinya pada jey, ia benar-benar tidak menyangka bahwa ada orang yang beranggapan mereka sedang bercanda yang jelas-jelas rajen tengah kesusahan meminta tolong
"kalo penyebab awal aku di bully aku juga gatau, tapi kalo fina. dia bully aku cuma karna cowo yang dia suka malah suka sama aku, sama kayak yang dia lakuin sekarang demi dapetin kamu"
"aku ga akan biarin mereka nyakitin kamu lagi jen, aku bakal bales mereka sama kayak apa yang mereka buat ke kamu" ucap mazen memelankan kalimat di akhirnya
maaf kalo ada kesalahan kata yang menyinggung atau apa, semoga sukaa😉
KAMU SEDANG MEMBACA
I found you in the dark [hiatus]
Teen Fictionaku menemukanmu di kegelapan dan hanya kamu yang bersinar -[maaf kalo ada yang salah-salah atau ga masuk akal]