2.

47 3 0
                                    

Keesokan harinya, ia melakukan rutinitas yang sama. Pada hari ini ada seorang murid baru, ia adalah seorang lelaki. Banyak yang membicarakan tentang lelaki itu, katanya sih ganteng. Cuman ya Naura tidak terlalu menghiraukan itu semua, ganteng atau tidak, pasti tidak mau berteman dengan nya.

Bel pun berbunyi, semuanya langsung masuk ke kelas masing masing. Begitupun dengan Naura, karena hari ini ia malas masak maka ia membeli soto favorit nya di kantin.

"Halo semuanya, hari ini kita kedatangan mahasiswa baru. Silahkan masuk untuk memperkenalkan dirimu" ucap B.Risma
"Halo semuanya, nama saya Devano Danendra. Biasa dipanggil Devano atau Dev, saya pindahan dari Yogyakarta" ucap lelaki tampan dan tinggi itu
Devano? Batin Naura
"Baik, apa ada yang perlu ditanyakan kepada Devano?" tanya B.Risma
"Punya pacar ga tuh?" tanya salah satu murid yang dari tadi melihat wajah Devano
"Saya punya gebetan" ucap Devano dengan santai, ia masih punya harapan kepada seorang perempuan itu, tidak tahu apakah mereka akan bertemu lagi atau tidak
"Yah" ucap murid itu
"Sudah, Devano kamu silahkan duduk di sebelah Naura" ucap B.Risma dan Naura langsung mengangkat tangannya
"Baik Bu" ucap Devano dan langsung menghampiri Naura

Pelajaran pertama mereka adalah Matematika, semuanya tidak mendengarkan apa yang di jelaskan oleh guru. Tetapi beda dengan Naura dan Devano, mereka sangat fokus mencatat semua yang akan mereka butuhkan. Juga diumumkan bahwa besok akan diadakan quiz untuk mengetes bahwa para mahasiswa dan mahasiswi mengerti materi hari ini.

Semua sangat tidak menerima itu, karena sangat mendadak. Tapi guru mereka tidak menghiraukan ocehan itu dan langsung meninggalkan kelas itu. Naura dan Devano secara bersamaan berdiri dari bangku dan pergi ke perpus. Keheningan diantara mereka berdua, tidak ada yang mau berkenalan.

Saat di perpus, Naura mengambil sebuah buku aljabar untuk materi quiz besok. Devano juga ingin mengambil buku yang sama, tapi sudah di ambil oleh Naura. Untung saja ada 2 buku yang sama, jadi ia tidak perlu repot repot berpikir akan apa yang ia akan lakukan.

Keluar dari perpus, mereka juga bersamaan dan geng yang biasanya membully Naura hari ini datang ke kampus. Betapa sangat capek Naura, karena juga tidak ada Anastasia, temannya itu.
"Heh lo, cewek cupu. Sok pinter banget sih lo. Lo juga jelek banget" ucap Amelia, ketua dari geng itu, sambil menyandung kaki Naura agar ia terjatuh
"Aduh" ucap Naura yang terbaring, namun ada seseorang yang memberikan tangannya untuk membantu Naura, langsung ia mengambil tangan itu dan ternyata itu adalah Devano, "Makasih"
"Iya, sama sama" ucap Devano dan langsung pergi
"Eh lo, jadi cewek jangan kegelian ya. Ga akan ada yang naksir sama lo, meskipun dia nolongin lo" ucap Sherly, teman Amelia yang juga satu geng dengannya
"Ga kok kak, tadi dia cuman nolongin aja kok. Aku juga ga ngapa ngapain" ucap Naura
"Capek ngomong sama cewek ga berguna kayak lo deh" ucap Amelia beserta geng nya dan pergi meninggalkan Naura sendirian di lorong kampus

***
Bel kampus berbunyi, menandakan bahwa para mahasiswa dan mahasiswi diperbolehkan pulang. Ini waktu yang sangat mereka tunggu. Bebas melakukan apa saja setelah itu.

Naura segera ke mobil hitamnya itu, ia berencana untuk langsung ke tempat makam.

Devano pun sama, ia juga langsung ke motor sports nya itu, untuk langsung ke tempat makam orang tua dari teman kecilnya itu. Saat ia mendengar nama Naura, ia tiba tiba mengingat kejadian dimana ia bertemu dengan perempuan itu.

Flashback On
Dua anak kecil sedang bermain di sebuah taman. Kemudian, gadis kecil itu terpleset jatuh ke tanah dan kaki nya berdarah sedikit.

Lelaki kecil yang berada di sana, otomatis membantu gadis kecil itu untuk berdiri.

"Hai, sini aku bantuin kamu" ucap lelaki kecil itu sambil mengulurkan tangan nya
"Eh, makasih" ucap gadis kecil itu sambil menaruh tangan mungilnya ke lelaki itu
"Nama aku Devano" ucap lelaki kecil
"Nama aku Naura" ucap gadis kecil

Semenjak hari itu mereka bermain setiap hari. Dan pada suatu hari Devano harus pindah ke Amerika, karena papa nya ada kerjaan disitu. Saat ia mendengar kecelakaan orang tua dan adik adik dari teman kecilnya itu, ia sangat sedih.

Ia berharap bisa berada di samping gadisnya itu, untuk menenangkan nya. Cuman memang tidak bisa.
Flashback Off

Mereka berdua sampai di makam bersama, hasilnya membuat mereka terkejut bukan main. Mereka menatap satu sama lain selama 15 detikan.
"Eh, kamu kenapa kesini?" tanya Naura membuyarkan tatapan itu
"Lagi mau jenguk keluarga teman kecil gue saja sih" ucap Devano
"Oh, aku duluan ya" ucap Naura

Betapa terkejutnya saat mereka berada di tempat yang sama, menjenguk keluarga dari Naura. Naura mengerutkan keningnya kebingungan, begitu juga dengan Devano.
"K-kamu D-Devano yang di taman itu kan?" tanya Naura sedikit gugup
"Kamu Naura yang jatuh itu kan?" tanya Devano, dan dibalas anggukan oleh Naura
"Jadi, kamu teman kecil aku?"
"Iya" ucap Naura senang, selama ini orang yang ia tunggu, sudah ada di hadapannya
"Wah, kalo gitu kamu mau makan ga habis dari makam?" tanya Devano sambil menunjukkan senyuman manisnya itu
"Boleh" ucap Naura sambil tersenyum juga

Mereka pun berdoa bersama disitu, Naura nangis seperti biasanya, tetapi sekarang ada Devano yang bisa menenanginya.

***
Setelah dari makam, mereka langsung bergegas ke sebuah cafe. Disinilah cafe dimana mereka dan orang tua mereka suka bertemu.

Flashback On
Dua keluarga harmonis sedang berkumpul di sebuah cafe, anak anak nya itu bermain bersama. Sedangkan, orang tua mereka sedang mengobrol serius.

"Naura dan Devano sangat akrab ya, gimana kalo kita jodohkan mereka saat sudah besar nanti?" tanya Mama Iis
"Boleh" ucap Mama Nola dan dibalas anggukan oleh suaminya itu
Flashback Off

"Inget gak kalo dulu kita mau dijodohkan?" tanya Naura
"Iya" ucap Devano, "Oh ya, kamu kok berubah gitu?"
"Sengaja, biar ga ada orang yang tertarik aja. Juga merasa ga ada harapan buat hidup, cuman nunggu kamu aja makanya aku bisa bertahan. Setiap hari juga dibully, punya temen aja cuman satu" ucap Naura panjang lebar
"Oh, coba kamu kayak dulu, kayak aku naksir sama kamu" ucap Devano sambil terkekeh pelan, Naura pun terkejut
"Hehe, ga ada niatan sih buat begitu" ucap Naura
"Sehari aja, aku kangen sama kamu yang dulu" ucap Devano
"Boleh aja sih" ucap Naura
"Btw, udah punya pacar atau gebetan gitu kamu nya?" tanya Devano tiba tiba
"Belum, semenjak aku ganti look gini, udah ga ada sih yang mau. Beda banget sama dulu" ucap Naura
"Oh" ucap Devano, Untung aja, gue harus nembak secepatnya. Dan maksa dia buat ganti look nya, sebagai dirinya sendiri. ~Batin Devano~

Mereka pun menghabiskan kurang lebih 2 jam di cafe itu, bercerita banyak hal tentang kehidupan mereka. Sampai ada pertanyaan yang selama ini Devano hindari dari orang terdekat nya, termasuk Naura.

"Gimana keluarga kamu?" tanya Naura
Deg. "Baik baik aja kok" ucap Devano berbohong
"Lain kali aku kunjungi rumah kamu ya, kasih aja alamatnya" ucap Naura
"Orang tua aku sibuk, ga ada waktu" ucap Devano berbohong
"Gpp, kalo ada waktu kabari aja yah" ucap Naura
"Oke" ucap Devano pasrah, "Nomer kamu masih sama?"
"Iya" ucap Naura
"Oke, aku juga kok. Kalo ada apa apa hubungi aku ya" ucap Devano, "Mulai besok aku antar jemput kamu"
"Oke, boleh" ucap Naura

***
Mereka pun pergi ke apartemen Naura dengan kendaraan masing masing, Naura dengan mobil hitamnya, Devano dengan motor sports nya.

Setelah mereka sampai, mereka langsung masuk ke dalam. Devano ingin melihat suasana apartemen Naura, sekalian tahu alamat nya, karena Devano akan berangkat ke sekolah dengan nya.

"Suasana ga se-rame dulu ya" ucap Devano
Deg

🤍
Hai! Makasih udah mau baca ceritanya. Jangan lupa vote, comment, dan follow account aku :) Di tunggu next part dari cerita ini ya!

Bertemu KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang