11.

19 1 0
                                    

"Ngapain disini?" tanya Devano dengan nada dingin nya
"Papa mau lihat kamu Dev, ga kangen? Selama ini papa sibuk kerja, ini mumpung papa ada waktu buat kesini" ucap Om Satrio

Emosi Devano memuncak, papa nya berbohong kepada nya?

Naura yang mengerti suasana sekarang, ia berkata kepada Devano, "Dev, duduk dulu yuk"

Naura dan Devano duduk di sofa kulit itu, Naura juga mengelus pundak Devano agar lebih tenang.

"Devano, jawab papa!" ucap Om Satrio dengan tegas
"Anda bohong sama saya! Betapa tega nya anda!" ucap Devano dengan tegas juga
"Maksud kamu apa Devano! Kamu seperti tidak mengenal papa kandung kamu, ga tahu sopan kamu!" ucap Om Satrio, amarah nya memuncak, ia berdiri dan menampar pipi Devano
"Tampar saya lagi, nih" ucap Devano sambil memajukan pipi nya
"Kamu menantang saya ya!" ucap Om Satrio dan menampar pipi kanan Devano, saat ia hendak menampar pipi kiri Devano, dengan tidak sengaja ia malah menampar pipi Naura
"Nau, kamu gpp? Mana yang sakit?" ucap Devano dan Naura hanya menggeleng sambil memegang pipi nya dengan tangan nya itu, "Anda bohong sama saya! Anda sudah mencari pengganti mama kandung saya ya? Saya capek dibohongi selama ini!"
"Maksud kamu apa Devano?" tanya Om Satrio
"Anda pura pura tidak mengerti ya!" teriak Devano, kemudian ia menarik tangan Naura untuk pergi keluar dari rumah itu, tanpa memerdulikan papa nya

***
"AARGH!" teriak Devano sambil memukul setir mobil nya itu berkali kali
"Dev, kamu yang tenang dulu ya. Semua nya pasti bakal baik baik aja. Seharusnya kamu tadi dengerin papa kamu, jangan jadi ga sopan gitu. Mau bagaimanapun, dia tetep papa kandung kamu Devano, aku yakin kalo dia masih sayang sama kamu ya" ucap Naura dan memeluk Devano untuk menenangkan nya

Devano membalas pelukan Naura dan menangis merasa bersalah kepada papa nya, "Makasih Nau"
"Sama sama, yuk masuk lagi. Minta maaf ke papa kamu dulu" ucap Naura
"Jangan sekarang, mending sekarang kamu aku anterin pulang dulu" ucap Devano, "Aku ga mau kamu sakit ke tampar lagi Nau"
"Tapi, aku mau temenin kamu Dev" ucap Naura
"Iya udah, aku nginep ya" ucap Devano, "Aku kedalam dulu sendiri, buat ngambil baju baju dan keperluan lain nya"
"Oke sip" ucap Naura mengacungkan jempol nya sambil tersenyum manis, Devano yang gemas dengan itu mengacak acak rambut Naura

***
Devano masuk ke dalam rumah nya itu, ia melihat bahwa papa nya sedang menelfon seseorang, ia berharap agar saat ia turun, papa nya masih dalam keadaan menelfon karena ia sedang tidak ingin bicara kepada nya.

Ia pun naik tangga satu per satu dan ia pun sampai di depan pintu kamar nya.

Devano hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk menyiapkan barang barang dan juga peralatan untuk kampus besok.

Setelah selesai, ia langsung turun tangga untuk pergi keluar dari rumah itu secepat mungkin.

Ia mendengar sekilas apa yang papa nya ucapkan, "I love you, good night"

Devano tambah emosi dengan papa nya, ia langsung berjalan cepat dan pada akhirnya sampai di mobil Tesla milik nya itu.

***
"Nau, papa bener bener punya pengganti. Buktinya aku denger papa bilang 'I love you, good night'. Yang aku bingung itu kenapa sih papa harus bohong sama aku, tega banget" ucap Devano sambil menyetir mobil nya
"Kamu yang sabar ya, besok kamu bisa ngomong baik baik sama papa kamu" ucap Naura
"Iya" ucap Devano dengan singkat

***
Mereka pun sekarang berada di kamar apartemen Naura, kedua nya sudah siap untuk terjun ke alam mimpi.

"Dev, aku tidur di kamar aku ya. Kamu tidur di sofa sini. Kalo mau minum kamu bisa ambil di dapur ya" ucap Naura
"Oke" ucap Devano

***
Naura sekarang berada di kamar nya, ia membuka laptop dan membuka email nya.

Ternyata, Om Garing sudah mengirimkan rekaman cctv minggu lalu di lorongan kampus dan rekaman cctv hari ini di lapangan kampus.

Bertemu KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang