Selepas kejadian di kamar mandi tadi, lira hanya berada di dalam kelas bersama winwin.Menurut lira, melihat wajah doyoung sama saja melihat setan.
"Eh lira, ini gue beliin bakso"ucap mingyu sambil membawa mangkok bakso milik kantin
"Gyu, kenapa mangkoknya dibawa kesini?"tanya winwin bingung
"Terus si lira suruh makan bakso di plastik kayak makan pentol kuah? Aneh lo win"jawab mingyu tidak ramah
"Makasih mingyu, tumben ngasih bakso. Biasanya pelit"ucap lira
"Gue kemaren dilabrak kakak lo lir, dia bawa tongkat baseball. Mana mukanya serem gitu, kan gue jadi merasa bersalah sama lo lir"ucap mingyu sedikit sedih
"Hah sumpah lo dilabrak si ten?"tanya winwin
"Iya win,sumpah si ten kemaren wajahnya serem banget. Kayak bu minah ngasih ulangan mendadak"jawab mingyu
Bu minah itu guru killer di kelas mereka, tatapan bu minah sangat tajam dan mengintimidasi. Apalagi saat ujian dadakan, bentukan bu minah berlipat lipat menakutkan.
"Trus habis itu si nana labrak gue win, dia emang gak bawa tongkat baseball. Tapi dia jago karate, sekali banting duh remuk tulang gue"ucap mingyu heboh
"Jadi buat lo semua yang dengerin cerita gue, jangan harap nyakitin nih bocah apalagi nyenggol. Boleh sih kalau mental kalian sekuat tembok gedung dpr"ucap mingyu kepada teman teman kelasnya
Tapi hanya beberapa yang mendengarkan cerita mingyu, karena sebagian dari mereka sudah hafal tingkah laku mingyu. Jika dia dilabrak ya sudah tidak mengherankan lagi.
"Gyu, makasih ya"ucap lira sambil mengembalikan mangkok baksonya
"Sama sama cantik tapi cantikan pacar gue"ucap mingyu
"Nay, kok bisa lo cinta sama dia?"tanya lira
"Cinta itu tak memandang apapun, kalau udah cinta mah terobos aja"jawab mingyu
Lira memandang mingyu lalu mengalihkan pandangannya pada jendela kelas. Ada doyoung yang sedang menatapnya.
Tiba tiba tangan winwin merangkul bahu lira. Ia menatap lira dengan tatapan teduh.
"Diem dulu, si ketos ngawasin kelas kita"bisik mingyu
"Lu juga turun dari meja dong gyu"protes jaehyun
Lalu suasana kelas pun hening hingga guru mata pelajaran masuk.
Malam harinya.....
Di rumah lira lumayan ramai, ada teman nana dan kakaknya. Entah sedang mabar atau nonton bola.
"Lira, kamu mau makan apa?"tanya kak ten sambil menyender di pintu
"Ayam mekdi aja kak"jawab lira
"Yaudah kalau gitu kakak beliin dulu ya, kamu mau ikut?"tanya ten
"Enggak dulu kak, tugas aku banyak. Kenapa gak online aja?"tanya lira
"Sekalian beli cemilan buat anak anak dibawah, yaudah kakak pergi dulu"jawab ten
Selepas ten pergi dari kamarnya, lira melanjutkan mengerjakan tugas.
Saking asyiknya mengerjakan tugas, ia tak sadar ada yang mengawasi dari tadi.
Seorang pria bersender di pintu, lalu ia masuk ke kamar lira dan mengunci pintunya.
Pria itu menarik badan lira dari meja belajarnya. Lalu membuangnya di kasur.
"Apa apaan sih doy?"tanya lira emosi
"Pelajaran buat kamu, kamu terlalu dekat dengan winwin"jawab doyoung
"Mau kamu itu apa doy? Gak cukup badan ahyoung?"tanya lira
"AKU CAPEK SAMA KAMU"Teriak lira
Doyoung yang mendengar lira teriak langsung membungkam mulut lira dengan tangannya.
"Apa yang harus aku lakukan pada gadis kecilku ini hmm?"bisik doyoung lalu menjilat telinga lira
Doyoung menatap mata lira, ia tahu bagian sensitif lira itu telinga. Makanya ia bermain main pada telinga lira hingg a leher jenjang gadis itu.
"Aku akan pastikan tidak ada yang mendengar teriakanmu sayang, karena mereka semua sibuk dengan pesta mereka"ucap doyoung
Lira memberontak, ia mendorong tubuh doyoung sekuat tenaga.
"Jangan memberontak atau hukumanmu bertambah"bisik doyoung
Tbc
Lanjut????
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS [NCT]
Fanfic"aku berubah karena kamu, kamu yang ubah aku jadi maniak sex doyoung!"