"Kok pada diem?"tanya ten berjalan ke arah lira lalu duduk di samping lira menggeser tubuh winwin
"Ahh itu si winwin dapat dare, mau ikut"jawab kun
"Nggak ah, gue nonton aja"jawab ten sambil tangannya melingkar di pinggang lira dan kepalanya menyender di bahu adiknya
"O o oke giliran gue kan"ucap winwin lalu memutar botolnya
Botol tersebut berhenti di depan doyoung.
"Gue boleh nanya gak?"tanya ten terhadap winwin
"Soal apa?"winwin balik nanya
"Lo apain adek gue waktu itu?"tanya ten sambil menatap tajam doyoung
Suasana permainan menjadi sedikit panas. Yangyang tersedak gara gara pertanyaan dari ten, sedangkan kun mencoba tidak panik.
"Maksudnya apa ya?"doyoung balik nanya
"Kenapa lo mainin adek gue hmm? Lo deketin adek gue tapi lo jadian sama cewek lain, dan menurut lo gue gak tau? Gara gara lo si lira nangis selama dua hari"tanya ten sambil menatap tajam doyoung
"G gue gak ngapa ngapain si lira, cuma temenan doang kali ten"elak doyoung
"Ouh temen ya, gak lupa soal kejadian dulu kan young? Gue ngehajar orang yang bikin adek gue sakit"ucap ten sedikit mengancam
"I i inget, e emangnya kenapa?"tanya doyoung
"Cuma mengingatkan, atau mau simulasi dulu disini? Gue gebuk dada lo sampe bunyi deg"jawab ten
"Eng enggak usah"ucap doyoung sedikit terbata bata karena ancaman ten
Lira hanya diam melihat kelakuan kakaknya, lagian doyoung juga mengesalkan.
"Okey lanjut, gue mau bikinin lira susu"ucap ten lalu meninggalkan mereka yang sedang dalam keadaan canggung
"Dahlah gue gak mood"ucap lira tapi ditahan oleh winwin
"Buruan dong, lama amat"protes lira
Kemudian permainan berjalan lagi hingga larut malam. Mereka pun memutuskan istirahat.
Kini lira berada di dapur bersama ten.
"Habisin dulu susunya"ucap ten lalu mengecup pipi adiknya
"Iya kak"ucap lira lalu meminum segelas susu dari ten
"Oh iya nanti sebelum tidur, kamu cek pintu kamar dulu. Pokoknya kunci pintu kamar, kalau bukan kakak yang ngetok ya jangan dibukain"perintah ten lalu mengantarkan lira ke kamarnya dan melihat adiknya mengunci kamarnya
Kini lira berada di dalam kamarnya. Ia sedikit waswas dan bingung dengan sikap kakaknya. Biasanya kak ten tidak memperdulikan soal kunci pintu kamar.
"Kak ten gak bakalan mabok kan?"ucpa lira bertanya tanya pada dirinya sendiri
Karena tidak ingin merasa penasaran, lira memutuskan untuk mengirim pesan terhadap winwin sambil tiduran di kasur.
"Yah gak dibalas, sudahlah tidur aja"ucap lira lalu mematikan lampu kamar dan tidur
Lira pun tertidur nyenyak, sedangkan para laki laki dibawah diam diam membuka botol vodka yang dibawa oleh kun. Bukan hanya sebotol tapi beberapa botol dengan merek dan kandungan alkohol berbeda.
Para laki laki sedang berpesta miras, maka dari itu ten berpesan kepada adik perempuannya tadi.
Beberapa jam kemudian, beberapa dari mereka sudah mabuk berat. Ada yang tidur, melakukan hal hal aneh dan ada yang masih sepenuhnya sadar.
"Ten, na? Kalian tidur?"tanya kun terhadap dua manusia yang sepertinya sudah terlelap
"Win? Doy? Chan? Jen? Yang?"tanya kun terhadap mereka berlima yang sedang berpelukan satu sama lain
Raut wajah kun sedikit senang, ia kemudian meninggalkan para laki laki di bawah. Ia menuju lantai atas untuk menemui seseorang, seorang perempuan yang membuatnya terangsang.
Kun mengetuk pintu lira, tapi tak ada jawaban hingga beberapa menit kemudian.
"Eunghh ada apa kak?"tanya lira setengah mengantuk
Tanpa menjawab pertanyaan lira, kun mendorong tubuh lira ke dalam kamar dan menutup pintu. Setelah mengunci pintu kamar lira, kun menggendong lira lalu melemparnya ke kasur.
"Baby, why are you so sexy today?"tanya kun sambil menghirup ceruk leher lira
Lira tak bisa memberontak sikap kun, bagaimana mau memberontak jika lira yang meminta kun datang.
"Daddy, kangen"bisik lira di telinga kun
Kun tersenyum melihat tingkah lira, ia bangga melihat adik kecilnya menjadi lebih binal di hadapannya.
"Kita akan menikmati malam ini dengan tenang, karena mereka tidak akan bangun untuk beberapa jam ke depan"ucap kun
Lira pun sangat senang mendengar ucapan kun. Itu yang ia inginkan ketika bermain dengan kun, malam yang tenang dan panas.
"Mau langsung main atau cuddle dulu?"tanya kun
Tanpa menjawab pertanyaan kun, lira memeluk tubuh kun dan mencium bibirnya.
Akhirnya mereka membuat malam itu menjadi panas, saking panasnya sampai melakukan beronde ronde.
Teriakan desahan mereka memenuhi seluruh rumah. Tanpa ada hambatan apapun karena minuman yang dibawa kun sudah tercampur obat tidur.
Hingga keesokan harinya mereka baru terlelap tidur sambil berpelukan. Dan rumah pun masih terasa sepi, sepertinya obat yang dicampur oleh kun itu dosis tinggi.
Empat jam kemudian mereka berdua terbangun dari tidur. Menatap satu sama lain, lalu berciuman hingga mereka akan melakukannya lagi jika tidak dicegah oleh teriakan ten.
"DOYOUNG BANGSAT, LO APAIN TV GUE?"Teriak ten
"Gue kira tvnya tuh setan"ucap doyoung
Lira mendengar teriakan tersebut memilih turun ke bawah. Sedangkan kun masih memilih tidur di kamar lira.
"Ada apa?"tanya lira sambil menatap ten dan doyoung
Tiba tiba winwin datang dan mencium pipi lira.
"Pagi"sapa winwin dan mendapat lemparan bantal dari ten
"Gak usah cium cium adek gue ya anjing"umpat ten
Tbc
Lanjut????
KAMU SEDANG MEMBACA
KETOS [NCT]
Fanfiction"aku berubah karena kamu, kamu yang ubah aku jadi maniak sex doyoung!"