S E B E L A S

90 15 4
                                    

Happy reading!!!



































3 hari kemudian...

Daniel terbangun dari tidurnya , dia sudah tiga hari di rawat di rumah sakit. Dia memegang kepalanya yang terasa sakit dan pusing dan tangannya terasa kaku.

Daniel berusaha untuk duduk, dia memandang setiap sudut ruangannya. Matanya menyipit melihat Keira yang tertidur di sofa.

"Anak bocah gak sekolah apa?"gumam Daniel pelan, dia memegang tangannya yang di perban,"sial banget gue!" Kesal Daniel masih dengan suara pelannya.

"Kei"

"Kei"

"Kei"

Merasa terganggu karena panggilan dari  Daniel, Keira membuka matanya perlahan. Bangkit untuk duduk dengan mata yang masih berat.

"Apa kak?"tanya Keira lemas, dia masih mengantuk karena harus menjaga Daniel dari tadi malam sendirian.

"Bantu kakak ke kamar mandi dong"

Dengan nyawa yang belum sepenuhnya kembali, Keira bangkit untuk memapah Daniel. "Berat benget sih"kesal Keira.

"Mangkanya matanya buka dulu semua"omel Daniel tak kalah kesal.

"Gak bisa masih ngantuk, hoammmm"

"Dasar, ayo cepetan kakak udah gak kuat"

Keira menutup pintu kamar mandi setelah Daniel masuk. Dengan tubuh yang lelah,letih dan lesu tubuh Keira merosot ke bawah dan duduk tepat di depan pintu-Dia kembali tidur

Sepuluh menit tertidur seperti itu, tiba tiba pintu kamar mandi terbuka. Otomatis tubuh Keira terjengkang.

"Aduh!!"

Daniel yang terkejut langsung tertawa melihat tubuh adiknya yang terjengkang. Keira mengusap kepala bagian belakangnya, rasanya sakit.

Untung tidak terlalu keras, bisa bisa dia hilang ingatan,"Kalau mau buka tuh bilang dulu kek"omel Keira sambil bangkit dan menatap tajam Daniel. Matanya sudah seratus persen terbuka.

"Lagian, ngapain tidur di depan pintu. Kaya gak ada tempat lain aja"ledek Daniel sambil sedikit berjalan . Keira mendengus, Kalau saja Daniel tidak sakit tulang ekor Daniel sudah Keira tendang.

"Bantuin dong"pinta Daniel yang kesusahan untuk naik ke tempatnya semula. Dengan telaten Keira membantu kakanya itu.

"Eh bocah, kenapa gak sekolah?"tanya Daniel setelah dia duduk dengan nyaman, Keira menggelengkan kepalanya,"apaan cuman geleng-geleng doang, bolos ya?"tebak Daniel sambil menyipitkan matanya

"Siapa yang bolos coba, aku ijin buat jagain kakak. Bunda sama ayah lagi sibuk ngurusin masalah kakak"

"Ah begitu"Daniel mengangguk-anggukkan kepalanya paham,"padahal kamu sekolah aja,kakak bisa jaga diri di sini"

"Halah, jaga diri apanya. Buktinya kecelakaan sampai tangannya patah kaya gitu"cibir Keira kesal. Daniel menatap kesal adiknya, ini kan kecelakaan.

"Kan ini kecelakaan, gimana sih"

"Wleee....wleee..gak denger"

Wajah Daniel sudah sepenuhnya kesal melihat Keira yang meledeknya sambil menjulurkan lidahnya. Ingin rasanya memukul adiknya itu, tapi Daniel sadar kalau tangannya tengah sakit.


N E R D : Two Sided | Lee Jeno✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang