T I G A B E L A S

92 17 2
                                    

Happy reading!!!




































Keira memandang jalanan dengan wajah datarnya di sebuah halte. Hoodie hitam menutup kepalanya. Hari ini, hari yang akan menjadi hari paling melelahkan untuk Keira.

Dia akan ke tempat di mana si peneror mengirimnya pesan ,kalau dia harus ke tempat itu. Sebenarnya dia takut sendiri pergi ke sana, tapi dia harus menemukan bajingan itu.

Satu bus berhenti, Keira langsung naik ke bus yang baru saja datang itu. Tangannya sedikit bergetar karena merasa gugup. Matanya tak lelah melihat kesana kemari.

Duduk di pojokan dengan kepala sedikit menunduk seperti orang yang tengah menjadi buronan. Tiga puluh menit perjalanan akhirnya bus sampai di halte terkahir.

Keira turun dari bus, dia menatap jalanan yang lumayan ramai. Matanya menatap sebuah gang yang tak jauh dari halte. Dengan cepat dia berjalan ke arah sana.

Saat sampai di gang tersebut, suasananya langsung berubah. Sepi, satu kata untuk gang yang  di lalui Keira saat ini. Kakinya masih berjalan, mencari tempat yang di maksud si peneror.

"Gue gak salahkan kesini sendiri?"gumam Keira pelan. Tapi kalau dia memberi tahu Daniel, pasti itu akan menjadi bencana. Daniel itu sangat emosian, kalau daniel bertemu dengan si peneror  pasti akan langsung menjadi tempat tinju.

Tring

Dengan cepat Keira melihat ponselnya, baru saja membaca pesan tersebut matanya langsung menatap waspada.

Unknown number

|Sudah sampai ternyata.

Dia menatap satu gedung tua di sampingnya, dia yakin ini tempat persembunyian si peneror itu. Dengan perasaan gugup, Keira berjalan masuk ke gedung tua itu.

Keira menyalakan Flashlight ponselnya, tempat ini sangat gelap. Banyak abu dimana-mana, sepertinya tempat ini bekas kebakaran. Keira terus berjalan, dan kakinya berhenti ketika melihat sebuah pintu di depannya.

Tapi Keira bingung , di depannya ini ada dua pintu dengan warna berbeda-beda. "Ini yang mana?" Keira menatap satu satu pintu di depannya.


Unknown number

|Pilih salah satu saja, satu ruangan berisi hal penting yang bisa membuat kamu tahu siapa saya. Dan satu ruangan berisi jasad yang akan membuat kamu ketakutan.

Keira menatap ponselnya sambil berpikir, dia tidak mau bertemu dengan jasad jasad mengerikan itu. Dia harus berpikir lebih untuk memilih. Warna pintunya adalah abu abu gelap dan coklat sedikit hitam.

Keira mengigit kukunya gugup, apa yang harus dia pilih sekarang. Matanya menelusuri tempat gelap ini, satu sinar merah dia lihat di atas pojok  dekat pintu abu abu - sepertinya itu CCTV.

Unknown number

|Waktu kamu tidak banyak Keira, cepat!

Keira semakin gugup. Dia memejamkan matanya kemudian menghela nafasnya. Tangannya bergerak menyentuh knop pintu berwarna abu abu.

Memutar knop pintu perlahan  sambil memejamkan matanya, kemudian dia buka. Merasa tidak ada hal aneh yang terjadi, perlahan Keira membuka matanya.

Komputer? Keira melihat komputer begitu banyak di depannya. Dia masuk untuk melihat lebih jelas apa yang ada di dalam sana. Kursi usang, komputer yang menyala.

N E R D : Two Sided | Lee Jeno✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang