Happy reading!!!
"Permisi, kak Daniel nya ada?"
Entah keberanian dari mana Gladis datang ketempat paling di hindari di sekolah- tempat Daniel dan temanya berkumpul.
Beberapa anak berpakaian seragam menoleh menatap kedatangan Gladis. Salah satu dari mereka berjalan mendekati Gladis.
"Lo adiknya si cupu kan?" Gladis hanya mengangguk meksipun kesal karena kakanya dipanggil seperti itu,"Daniel lagi keluar, mending main dulu sama kita"
Tangan Gladis di tarik masuk kedalam, dia di dudukan di tengah tengah anak buah Daniel. Mata Gladis bergetar takut melihat tatapan yang sangat mengerikan.
"Sambil nunggu Daniel, main yuk sama kita"
Gladis merapatkan kakinya, menutup matanya berdoa supaya Daniel segera datang. Salah satu dari mereka mendekati Gladis, tangannya menyentuh pipinya.
"Jangan sentuh dia!"
Gladis bernafas lega saat suara Daniel terdengar, buru buru anak buahnya menjauh dari Gladis. Daniel berjalan mendekati anak buahnya yang berani menyentuh pipi Gladis.
Matanya menatap tajam membuat sang anak buah menunduk takut,"suruh siapa lo nyentuh dia tanpa persetujuan gue?"
"Denger ya kalian semua"Daniel menatap satu satu anak buahnya,"jangan nyentuh Gladis, karena Gladis punya gue"
Mata Gladis membulat mendengar pernyataan Daniel yang tiba tiba. Miliknya? Sejak kapan Gladis menjadi milik cowok berandal seperti Daniel.
Setelah mengucapkan kata kata yang membuat semuanya terkejut, Daniel menarik tangan Gladis-membawanya keluar.
"Maksud kakak tadi apa?" Gladis menghentikan langkahnya setelah jauh dari tempat menyebalkan tadi. Tangannya dia lepaskan dari genggaman Daniel.
Daniel berbalik menatap mata Gladis. Bukanya menjawab, Daniel malah terus menatap Gladis membuat gadis itu sedikit salah tingkah.
"Kak,jawab!"kesal Gladis karena terus diabaikan. Daniel terkekeh melihat wajah kesal Gladis, ingat! Daniel terkekeh di hadapan Gladis.
"Kenapa? Gak suka?"tanya Daniel sambil tersenyum membuat Gladis berdecih, bukan itu yang mau dia dengar.
"Yang bener jawabnya, tadi maksud kakak apa bilang aku milik kakak!" Gladis jadi gemas sendiri melihat tingkah Daniel.
"Karena kamu milik kakak, mulai sekarang Gladis punya kakak!"kata Daniel penuh penekanan. sedangkan Gladis, menatap Daniel tidak percaya.
"Gak ada ya, main hak paten aja"kesal Gladis-dia berjalan meninggalkan Daniel, tapi cowok itu segera menarik tangan Gladis membuat Gladis menabrak dada bidang milik Daniel.
"Mulai sekarang, kamu pacar kakak" Daniel memeluk Gladis cukup erat. Gladis bisa mendengar suara detak jantung Daniel yang begitu cepat,"kamu denger suaranya kan? Itu cuman sama kamu doang" lanjut Daniel,seakan tahu isi pikiran gadis di depannya.
Gladis juga tidak munafik, kalau dia menyukai Daniel. Meskipun kelakuan Daniel memang seperti ini ,tapi ada kalanya dia baik dan itu membuat Gladis jatuh cinta.
Entah apa yang merasuki Gladis membuat dia jatuh cinta kepada seseorang yang telah mem- bully kakaknya ini. Memang ya, jangan terlalu membenci seseorang, semakin kamu membencinya kamu akan semakin suka dengan orang itu karena kamu selalu memikirkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
N E R D : Two Sided | Lee Jeno✓
FanfictionBELUM DI REVISI - MASIH BANYAK TYPO DAN BELUM RAPIH [FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] Apa yang kalian pikirkan tentang seorang nerd? Berkacamata? Penyendiri? Pendiam? Suka bawa buku? cupu? atau yang lain. Mungkin banyak sebagian orang berpikir jika men...