T U J U H B E L A S

80 15 0
                                    

Happy reading!!










































Seorang pria tengah duduk termenung di ruang kerjanya, tangannya  sibuk memutar mutar ballpoint. Sesekali menatap ponsel yang ada di sampingnya, berharap ada satu notif yang membuatnya tidak gelisah.

Sibuk dengan isi pikirannya, tiba tiba pintu terbuka menampilkan wanita yang terbilang masih muda- yang tak lain adalah sang istri,"mas, kamu serius mau ngelakuin ini?!" Tanya sang istri dengan wajah memerah- menahan marah.

"Ini jalan terakhir yang aku lakuin buat perusahaan aku maju, tidak ada pilihan lagi" jawab pria itu dengan santainya, tangannya sudah tidak sibuk dengan ballpoint.

"Apa kamu tidak berpikir dengan anak anaknya nanti! Jangan ngelakuin hal bodoh cuman karena kamu kalah saing mas!"

"Kamu gak tau tentang ini, jadi diam!"

"Aku emang gak tau apa apa tentang ini, tapi tindakan kamu salah mas. Coba bayangkan anak kita yang ada di situasi ini, pasti mereka sedih!"

Kesal karena istrinya terus mengoceh, pria itu bangkit kemudian mencengkram bahu istrinya dengan kuat," aku gak peduli soal itu, yang penting perusahaan aku gak rugi kaya sekarang. Kamu juga bakal senang kalau perusahaan aku gak bangkrut"

"Mas....sakit" wanita itu meringis ketika cengkraman suaminya semakin kencang.  Melihat istrinya kesakitan membuat pria itu terkekeh.

"Sakit kan? Jadi kamu diam aja , masalah ini semua aku yang tanggung. Kamu tinggal nikmatin apa yang aku lakukan sayang" cengkraman di bahu terlepas, pria itu mengusir istrinya dari ruang kerjanya.

Tring

Suara ponsel terdengar, pria itu segera melihat ponselnya. Dia tersenyum ketika melihat foto dimana musuhnya sudah terbaring dengan darah yang bercucuran di mana mana.

Dia tertawa puas , dia seperti orang gila yang mendapatkan kesenangan. Bahagia? Tentu, pria itu sudah lama mengincar musuhnya itu.

Diakan melakukan apapun untuk mempertahankan perusahannya, dia tidak takut dengan polisi atau apapun , karena dengan uang dia bisa membeli semuanya, termasuk keadilan.


.
.
.


Leo duduk diam - melamun, dia masih terkejut dengan apa yang dia lihat beberapa jam yang lalu. Apa dia salah lihat tadi? Ezra , si nerd ternyata ketua dari geng motor yang paling di segani di kota ini.

"Gila"gumam Leo yang terdengar oleh Bagas yang berada di sampingnya.

"Gila kenapa?" Leo menolehkan kepalanya kemudian menggeleng,"Lo lagi mikirin apaan sih, dari tadi kayanya diem terus, apa lo tercengang liat ketampanan king?"Bagas terkekeh.

Leo menggeleng,"bukan, bukan itu masalahnya"

"Terus?"

"Gue masih kaget  liat Ezra yang nerd sekarang berubah jadi kaya gini"

Bagas terkekeh mendengarnya, dia juga seperti Leo saat dia bertemu dengan Radit dan Ezra saat itu, ketika Ezra memperlihatkan jidatnya, dia langsung teringat kepada king.

King mempunyai bekas luka goresan di alisnya yang begitu jelas, mungkin banyak orang yang tidak sadar dengan hal itu karena Ezra selalu menutupinya denga poni.

N E R D : Two Sided | Lee Jeno✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang