3 - Jadi Bos Baru
Kalau kalian pembaca lama dan ada yang bingung sama nama baru Jihan, kalian bisa baca ulang ceritanya :)
_______________________
"Kok tumben Arkha gak mampir?" Adalah pertanyaan pertama yang dilontarkan Jihan saat melihat mobil Arkha melaju meninggalkan gedung apartment.
Resya di sampingnya hanya tersenyum tipis meski dalam hati sibuk mengumpati lelaki yang namanya baru saja disebut Jihan. "Omnya yang tinggal di Aussie baru balik, makanya dia buru-buru pulang."
"Oh, yang duda itu?"
Resya seketika menghentikan langkah. "Kok lo tahu?"
"Lo pernah bilang kalau lo kangen dia."
Mata Resya yang bulat semakin membulat saja mendengar ucapan Jihan. "Ka-kapan? Perasaan gue gak pernah ngomongin cowok deh selama ini."
"Pas lo mabuk dulu," jawab Jihan singkat seraya kembali meliriknya jahil. "Gue lupa nama yang lo sebut, tapi lo manggil dia om dan lo bilang dia omnya Arkha."
Inilah yang Resya hindari selama ini. Ia payah dalam hal minum dan selalu lupa dengan apa yang ia lakukan ketika mabuk, itulah mengapa ia tidak pernah tertarik pada minuman beralkohol.
Beda cerita dengan hari itu, saat ia tidak sengaja meminum wine milik sepupu Jihan yang ia sangka jus anggur.
Ya, Resya memang seceroboh itu.
Dengan wajah merah menahan malu, Resya hanya bisa meringis pelan. Tak menyangka akan ada orang yang mengetahui perasaannya selain Arkha dan Jeara. Iya, bahkan Jeno saja tidak tahu tentang perasaannya. Tidak mungkin juga ia bilang kalau dirinya menolak Jeno karena masih mencintai Aresh 'kan?
"Gak usah malu, gue gak kepo soal urusan percintaan lo kok, Ca. Tapi kalau misal lo mau curhat gue siap dengerin."
Mendengar ucapan Jihan, tiba-tiba Resya teringat sesuatu.
"Jihan!"
Jihan yang hendak membuka pintu kamarnya kembali menoleh. "Hm?"
"Kalau misalkan gue yang kepo soal urusan percintaan lo gimana? Lo keberatan gak?"
Berbeda dengan Resya yang terlihat santai dengan pertanyaannya, Jihan justru sedikit kaget. Sejak awal mereka kenal pada masa pengenalan mahasiswa baru hingga memutuskan untuk menyewa apartment bersama, sudah ada kesepakatan di antara keduanya untuk tidak saling mencampuri urusan masing-masing yang bersifat pribadi--- atas usulan Resya tentunya.
Tapi sekarang, justru Resya sendiri yang penasaran pada hubungan Jihan, tentu saja gadis lucu serupa tupai itu kaget.
Perlahan ia memutar tubuh hingga kembali berhadapan dengan Resya.
"Lo penasaran soal urusan percintaan gue?" tanyanya memastikan. Anggukan Resya membuat Jihan terdiam sesaat. "Apa yang mau lo tanyain? Kan lo tahu sendiri kalau sekarang gue lagi gak punya pacar," sambungnya.
Resya menggaruk tengkuknya canggung. Ini bukan hal yang biasa ia lakukan, tapi mengingat wajah galau Arkha, Resya jadi kasihan.
"Lo sama Haekal itu beneran cuman teman 'kan?"
Kernyitan bingung tercetak jelas di dahi Jihan. "Maksud lo, Ca?"
"Ya lo ke mana-mana bareng Haekal, kalian beneran cuman temen?"
Jihan tak langsung menjawab. Tatapan bingungnya perlahan berubah serius. Dengan sorot tenang namun terlihat tegas gadis itu melipat tangannya di dada.
"Gimana kalau pertanyaannya gue balik, lo sama Arkha beneran cuman temen?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Om Ganteng
Fiksi RemajaPernah merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama ke pada seseorang? Resya pernah merasakannya, merasakan euforia jatuh cinta pada pandangan pertama, tapi sayang beberapa detik setelahnya ia terpaksa harus merasakan patah hati untuk pertama kaliny...