🍃 6 - Gagal Kencan

237 48 5
                                    

6 - Gagal Kencan

Senyum Resya pudar seketika melihat balasan chat dari Aresh lima menit lalu. Dengan tubuh yang sudah ia banting ke kasur, Resya hanya bisa diam menerawang langit-langit kamarnya.

"Capek banget, mau nonton bareng aja banyak banget rintangan."

Padahal Resya sudah semangat sejak tadi malam, sejak Aresh mengatakan bisa menemaninya nonton. Tapi beberapa menit lalu lelaki itu malah membatalkan janji mereka karena mendadak harus menemani papanya Arkha memeriksa perusahaan cabang di luar kota.

Handphone di genggamannya kembali bergetar. Satu panggilan masuk dari Arkha.

"Hallo ..."

["Ca?"]

"Hm?" Resya menyahut dengan mata yang mulai terpejam.

["Lo masih tahan banting 'kan, Ca?"]

"Bacot lo, Arkha!"

Gelak tawa memenuhi telinga. Ingin Resya sumpal saja mulut menyebalkan Arkha dengan kaos kaki.

["Kasihan banget yang gagal ngedate."]

Ledekan Arkha membuat perasaan Resya makin tak karuan saja. Ingin makan orang rasanya.

["Tahu gak, Ca. Ternyata selain pergi sama papa, om Aresh juga pergi sama mbak Kanaya."]

Mendengar nama perempuan, Resya langsung terjaga. "Kanaya siapa?"

["Sekertarisnya papa. Masih muda masih single, cantik lagi."]

"Argh!" Resya menggeram kesal. "Harusnya yang pergi sama om Aresh tuh gue bukan dia!"

Tawa Arkha perlahan reda. Mungkin pemuda itu kasihan melihat Resya yang bucin akut pada pamannya tapi tidak pernah mendapat kesempatan walau hanya sekedar mendekatinya.

["Santai kali, Ca. Cuman semalam doang perginya, besok juga pada balik."]

"Semalam lo bilang?" pekik Resya kaget. "Kha, pergi semalam sama om Aresh is my dream, not her, Kha! My dream!"

["Ck, lebay lo udah kayak sinetron!"]

Resya merengut sedih. "Padahal semalam gue udah seneng banget bakal jalan sama om Aresh."

["Namanya juga lagi berjuang pasti ada rintangan. Nikmatin aja sih prosesnya."]

Resya hanya mengangguk walau tahu Arkha di sebrang sana tak akan melihatnya.

["Ngomong-ngomong, Ca, Jihan lagi apa?"]

"Mana gue tahu! Lo pikir gue emaknya?!"

["Ya 'kan elo tinggal bareng sama dia makanya gue nanya elo, Resyana Mikayla."] Nampaknya Arkha gampang terpancing emosi kalau topik obrolannya si gadis tupai.

Resya menyerah, mengingat kembali terakhir kali bertemu Jihan pagi ini. "Tadi sih gue ketemu pas ngambil minum ke dapur dia baru beres sarapan sereal, kayanya sekarang lagi di kamarnya."

["Lo gak ke mana-mana 'kan hari ini? Gue main ya ke tempat lo."]

Decakan keras menjadi jawaban. "Iya iya bawa cemilan yang banyak. Mager nih gue pengen ngemil."

["Ngemil mulu makin bulat itu pipi lo, Ca!"]

"Halah si Jihan aja pipinya bulat masih sering ngemil lo gak protes, masa gue yang tidak lain adalah sahabat lo tercinta dengan pipi bulat unyu macam bakpau ini gak boleh ngemil."

["Kalau Jihan 'kan cantik imut, lah elo amit-amit."]

"Gak gue bantuin deketin dia lagi tahu rasa lo!"

Om GantengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang