hi!
HAPPY READING!!🙆
"tadi lo beneran barengan sama Ara kesekolah nya?" tanya gadis cantik itu berbisik. sekarang masih jam pelajaran, dan guru bahasa Indonesia mereka masih menjelaskan didepan sana. tapi entah kenapa, gadis yang dikenal bermata sipit bak keturunan orang jepang itu bertanya saat pelajaran masih berlangsung, padahal itu bukan gayanya, tidak pernah ia seperti itu
tapi kali ini berbeda, ia sangat penasaran sekali sehingga ia tak sabar ingin menanyakan hal ini kepada gadis lainnya yang duduk disampingnya ini. Chika tentu saja
Chika hanya melirik sekilas, karena Bu Indri guru mereka sedang berdiri didepan sana. menjelaskan sambil menatap murid-murid nya, menyapu pandangannya ke seluruh penjuru kelas
"iya, tadi aku berangkatnya sama Ara" jawabnya yang juga berbisik, sambil tersenyum
demi mendengar itu, Fiony yang barusan bertanya refleks langsung memberhentikan gerakan tangannya yang sedang licah menulis dikertas putih bergaris itu
menoleh perlahan ke Chika, "kok bisa? gimana ceritanya kalian bisa barengan?" tanyanya lagi. tapi kali ini berbeda, suaranya berubah, Chika merasakannya
suara dan muka yang mendadak berubah datar, seperti ada tanda-tanda ketidaksukaan darinya saat ia mendengar jawaban dari gadis bernama Chika barusan
"emang kenapa?" tanya Chika balik, yang sekarang sudah mengubah antensi nya dari yang sedaritadi menatap lurus ke papan tulis sekarang menatap sedikit tidak suka dengan gadis disebelahnya ini
ia sepertinya tahu, Fiony, gadis disampingnya ini juga menyukai Ara.
Terlihat dari gerak-geriknya saat dikantin kemarin, dan ia juga tidak terlihat berinteraksi dengan Ara. membuat ia jadi terpikir, ada masalah apa sebenarnya diantara mereka berdua? bukankah seharusnya mereka bertegur sapa walau tak seakrab Ara-Mira? atau, ada hal yang tidak ia ketahui dari keduanya? Apalagi sebelumnya mereka sudah berada dikelas yang sama
entahlah, Chika malas memikirkan itu semua sekarang. yang jelas, Ara sekarang bersamanya. bahkan Ara mencium tepat dibibirnya tadi pagi. hah! mengingat nya kembali membuat Chika tersenyum senyum sendiri layaknya orang gila
Fiony menggeleng pelan, tersenyum,
"gapapa Chik, penasaran aja gue. kok bisa sih lo barengan sama si dingin didepan ini hihi" jawabnya sambil cekikikan pelan, suaranya telah kembali seperti awalChika tersadar dan segera melunturkan senyum lebarnya itu. ia tahu, gadis disampingnya ini hanya berpura-pura. ia diam saja, tidak berniat sama sekali untuk menyaut perkataan gadis disampingnya ini
tringg! tringgg!
"baik anak-anak, karena bel telah berbunyi, pelajaran kita untuk hari ini cukup sampai disini dulu. minggu depan kita lanjutkan dengan bab berikutnya tentang resensi. dan sebelum kita memasuki bab baru, seperti biasa ibu akan mengadakan ulangan mengenai bab sebelumnya. jadi buat kalian semua, belajar yang benar tentang bab ini ya. jika ada yang tidak kalian ketahui kalian bisa tanya sama saya via wa atau bisa langsung jumpai saya di kantor majelis guru" ucap Bu Indri panjang lebar, tanpa menunggu respon apa-apa ia kemudian langsung beranjak dari meja depan sana untuk keluar dari kelas menuju ruang kantor majelis guru
Chika buru-buru membereskan buku-bukunya. memasukkan semua barang yang tadi ia gunakan ketika belajar kedalam tas ransel hitam miliknya
KAMU SEDANG MEMBACA
kamu [chikara]
Teen Fiction[HIATUS DULU SAMPE MOOD] [CERITA PERTAMA SAYA] "Ra?" "Apa?" "oh jadi kemarin-kemarin cuman penasaran? pantesan!" "suka sama orang yang disukai sama banyak orang itu 'beban mental' " just the author's imagination🙆 hope u like it published on 24 des...