"Ara, kamu dimana?"
"Ara dirumah temen bunda"
"kenapa belum pulang? ini sudah malam sayang"
"eum, kayanya Ara gapulang dulu deh bunda. buat malem ini aja"
"memangnya kamu ngapain disana hm?"
"itu bunda, ada kerjaan tugas sekolah yang harus diselesaikan. mendadak banget bundaa"
"terus kamu beneran ga akan pulang? nginep disana?"
Ara mengangguk, sedetik kemudian ia teringat sang bunda tidak akan bisa melihat anggukan nya. ia kemudian menggeleng
"iya bunda, Ara nginep. ternyata masih banyak yang belum diselesaikan. bunda gapapa kan sendirian?" tanyanya hati-hati
terdengar helaan nafas di ujung telfon sana,
"iya sayang, jangan kemana-mana ya. dirumah teman kamu itu aja, jangan keluyuran"
"iyaaa bundadari ku sayanggg, yaudah Ara tutup ya telfonnya. bai bund-"
"tunggu! langsung tidur, jangan kemalaman. jangan memaksakan diri sayang, lakukan sebisa kamu" kata bundanya lembut, penuh perhatian
"iyaa bundaa. udah? boleh Ara tutup telfonnya?"
"yaudah, selamat belajar sayang!"
"yaa bunda"
tut tut!
sambungan telfon itupun terputus. Ara menghela nafas pelan
'maaf bunda, bukan bermaksud bohong tapi Ara harus melakukannya sekarang' batinnya
setelahnya ia kembali masuk kedalam kamarnya, ia melihat Zee yang juga baru saja keluar dari toilet dikamar itu
Ara berjalan ketempat tidur dan rebahan disana sambil memejamkan matanya. beberapa menit terdiam, ia mulai membuka matanya kembali dan melirik Zee yang masih berdiri disamping tempat tidurnya
Ara memilih bangkit duduk dikasur dan menatap Zee bingung, dahinya mengernyit heran
"lo gamau tidur?" tanyanya heran
Zee menunduk, "anu kak Ara, aku tidur dimana?" tanyanya
Ara semakin dibuat mengeryitkan dahinya heran, "kan ini kasurnya ada. ya tidur dikasur lah dimana lagi?" jawabnya bingung
Zee juga menatap Ara bingung, "kita sekasur?" tanyanya ragu-ragu
Ara mengangguk mantap
"iya. udah tidur aja gapapa. gabakalan gue gigit kok" katanya lagi yang sekarang kembali tiduran dikasur
Zee mulai menaiki kasur perlahan dan rebahan disamping Ara. tubuhnya kaku, ini pertama kalinya ia berbicara secara baik dengan Ara, kakaknya. dan ini juga kali pertama ia tidur berdua dengan sang kakak, dikasur yang sama.
mereka berdua termenung, masing-masing terdiam menatap langit-langit kamar itu. entah apa yang dipikirkan masing-masing dari mereka, tidak mungkin sama kan? atau sama? duh jadi pusing
"lo udah tidur?" Ara membuka percakapan setelah lebih dari 15 menit mereka sama-sama terdiam
terlihat sedikit pergerakan disampingnya,
"belum" jawabnya
"jadi, aslinya lo dimana?" tanya Ara lagi, yang sekarang melirik sekilas kearah Zee disampingnya dan kembali menatap langit-langit kamar
Zee beringsut pelan, ia sekarang sudah menatap Ara, "aku dulunya di Bandung" jawabnya
mereka kembali terdiam, kembali tenggelam dalam pikiran masing-masing
KAMU SEDANG MEMBACA
kamu [chikara]
Teen Fiction[HIATUS DULU SAMPE MOOD] [CERITA PERTAMA SAYA] "Ra?" "Apa?" "oh jadi kemarin-kemarin cuman penasaran? pantesan!" "suka sama orang yang disukai sama banyak orang itu 'beban mental' " just the author's imagination🙆 hope u like it published on 24 des...