9. terbiasa

4 3 0
                                    

Halo assalamualaikum

aku balik lagi hehe.

Tolonglah klik bintangnya.

~♥~
♡Happy reading♡
~♥~

Aku bahagia dengan statusku yang saat ini.
Menjadi pacar laki-laki yang selama ini aku kagumi.

Rachel Salsabila Syakila.


Tok...! Tok...! Tok...!

Ketukan pintu terdengar di telinga Andrie. Namun dia membiarkannya, tak ada niat sedikitpun untuk membuka pintu kamarnya.

"Adriel...!"

"Adriel...!!  Buka pintunya"

Mendengar suara itu, dengan malas Adriel bangkit dari tidurnya, ia meraih sandal dan berjalan semboyongan menuju pintu.

Ceklek.

Pintu terbuka menunjukkan seorang wanita yang masih muda, ia berdiri di hadapan Andrie. Penampilan sangat elegan sepertinya wanita itu sosialita.

"Adriel..."

"Kenapa ma," sahut Adriel lemas.

"Gimana kabar kamu nak, kamu baik? Hemm." Sasmita mengelus rambut Andriel.

"Masih inget kalo punya anak," Sahut Adriel acuh, ia kembali berjalan memasuki kamaranya.

"sayang, jangan gitu dong," ucap Sasmita menghampiri Adriel yang tengah duduk di tepi ranjang.

"Udah lah ma, aku tau maksud mama kalo udah kek gini" ucap Andriel acuh, ia seakan-akan sudah paham dengan sikap Mamanya.

"Kamu memang anak kebanggan mama" ucap Sasmita dengan bangga.

"Ada apa?" tanya Adriel tanpa basa-basi.

"Gimana dengan sekolah kamu nak?"Tanya Sasmita

"Sama seperti biasa" sahutnya dengan malas.

Sasmita tersenyum, dia sangat tau bahwa anaknya sangat pintar, anak laki-lakinya itu mamang bisa di andalkan.

Namun sayang karna kurang kasih sangan dari Sasmita dan Hendra, Adriel Tumbuh menjadi anak yang bodo amat dengan segala hal.

"Langsung aja, ada apa ma?" tanya lagi Adriel.

"Sayang. Mama kesini pengen jemput kamu, kita pindah ke singapure ya nak" Ajak Sasmita dengan lebut. Ia juga mengelus-ngekus rambut milik Adriel.

"Pindah lagi ma?" tanya Adriel sedikit kesal.

"Iya nak, tempat ini udah gak aman buat keluarga kita"  tutur Sasmita.

"Please la ma, kita di jakarta baru 2 tahun lebih, sebentar lagi Adrie juga bakal lulus sekolah, kenapa harus pindah," Ucap Adriel dengan malas. Ia capek jika setiap tahun harus pindah dengan alasan dirinya tak aman.

"Tapi nak, mama sama papa tidak akan sepenuhnya jaga kamu kalo kamu di indonesia" Ucap Sasmita, sepertinya wanita itu sangat meminta pengertian dari anak laki-lakinya.

"tanpa mama sama papa selema satu tahun, Adriel gak papa kan" ucap Adriel beralih menatap jendela.  " Jadi mama tidak perlu khawatir lagi dengan keadaan Adriel" lanjutnya.

"Tapi El,"

"Udah lah ma, jangan pujuk Adriel tetus, karna pada Akhirnya keputusan Adriel tetap sama, El, gak mau pindah ke Singapure" tegas Adriel.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang