Halo, Assalamualaikum.
Aku bawa cerita baru nih, semoga kalian suka ya:)
+Happy reading+
Ini bukan pangeran berkuda putih yang menemui sang putrinya.
Yang ku temui Pangeran dingin dan galak bermata elang. Mampu membuat hatiku terpikat.Rachel Salsabila Shakila
Sinar matahari mulai perlahan mucul menyinari
bumi, sinarnya menembus kamar milik Adriel. Maski sinar matahari yang menembus tak bisa membuat anak itu bangun.Adriel Angkasa Mahendra anak yang nakal dan selalu membuat onar, kisah hidupnya selalu pada geng motor.
Soal harta dia terbilang sangat beruntung dengan kekayaan orang tuanya. Namun soal kasih sayang! Sepertinya dia kurang beruntung.
Tok...! Tok...! Tok...!
"Den... "
terdengar suara samar-samar dari balik pintu kamar Adriel. Adriel mulai membuka matanya dengan pelan, kemudian mendongak dan tertidur lagi.
"Den... mbok masuk ya"
Tak mendapat sahutan dari pemilik kamar, akhirnya wanita itu perlahan membuka pintu dan masuk ke dalam.
"Astagfirullah, den" Ia beristighfar melihat Adriel yang masih nyaman di atas kasur.
Perlahan kedua tangannya menyentuh selimut dan menyingkapnya "Den, ayok bangun. Ini mbok udah bawah susu."ucapnya menaruh segelas susu di meja.
Kemudian mbok yang bernama Ina perlahan duduk di pinggir kasur, tangannya pun perlahan menyentuh tangan Adriel.
"Den." panggilnya lirih.
"Enggh," Adriel hanya mengeliat.
"Den, bangun."
"Bentar mbok"
"Sebentar lagi jam tujuh, apa tidak telat ke sekolah?"
Adriel pun bangun dan duduk. Namun Ia masih nyaman dengan mata tertutupnya.
"den Adriel, mandi dulu. Itu Mbok udah siapin susu-nya" ujarnya tersenyum pada Adriel.
Adriel menatap nakas, disana sudah ada segelas susu di atasnya. Kemudian beralih melihat mbok Ina yang sedari tadi mengelus-ngelus bahu Adriel.
Anak itu memang susah di bangunkan.
"Mama sama papa belum pulang?" tanya Adriel dengan suara yang baru bangun tidur.
Mbok ina tersenyum dan mengelus pundak Adriel "sudah"
Adriel hanya mengangguk paham.
Bagi Adriel sekedar bertanya kepulangan Orang tuanya adalah aktivitas setiap hari, pasalnya dia jarang sekali bertemu dengan keluarganya, bahkan untuk sekedar makan bersama pun kayaknya tak ada waktu dari orang tuanya.
"Yasudah. Den Adriel mandi, Mbok ke luar dulu." pamitnya meninggalkan Adriel.
Adriel memberi senyuman pada mbok Ina, ia adalah seseorang yang berarti di hidup Adriel, perempuan yang bekerja di rumahnya selama 20 tahun.
Bakna perempuan itulah yang merawat Adriel sedari kecil. Jadi gak ada salahnya jika Adriel lebih dekat pada Mbok Ina ketimbang mama papanya.
Adriel turul dari kasur, meraih sandal kemudian berjalan semboyongan menuju kamar mandi. Rasanya ia benar-benar enggan untuk melakukan aktivitas hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story
TeenfikceCERITA BARU. JANGAN LUPA FOLLOW DULU YA HHIHI. "Gak usah sok peduli!!" Adriel Angkasa Mahendra. "Kalo bisa mendua Kenapa harus setia" Argas Rival Sanjaya. "kalo mintal kacang gak usah temenan sama gue" Gibran Bimaraksa. "Kalo ada jajan kenapa ha...