PART 03

81 89 19
                                    

HAPPY READING
-----------


Di jalan yang sedikit ramai El mengendarai motor metiknya dengan santai. Iya,  bersenandung untuk menemaninya di perjalanan menuju sekolah.

Cukup kau disampingku...
sempurnakan langkah ku....
menyusuri waktu....

Cukup kau disampingku...
Berjalan bersama ku...
pastikan kau bahagia...

Tak terasa El pun sudah sampai di parkiran sekolah, kini El berjalan menyusuri koridor sekolah. Satu persatu murid memasuki kelasnya tak terkecuali gadis itu. El pun mendukung bokongnya di tempat duduknya, kini dia menunggu kedatangan Arya.

"Rajin banget El," ujar Arya yang baru saja datang dan duduk dik sampingnya

"Gua mah emang rajin gak kayak lu," santai El seraya mengejek.

"Kok ngegas mbak," sindir Arya.

"Situ buta yang mas, saya kan gak jual gas," ejek El

bukannya marah Arya justru menanggapi ucapan el
"Trus mbak nya jual apa donk?" Tanya Arya

"Jual uang, mas mau beli?"

"Boleh donk mbak, biar bisa nambah uang jajan saya."

"Ini yang 50ribu harganya berapa mbak,"tunjuk Arya pada uang yang El keluarkan di kantongnya.

"Owh ini harganya 100 ribu mas."

"Loh kok mahal sih mbak?"

"Serah saya donk mas saya kan nyari untung."

"Iya, kalo gitu mbak nya yang untung saya mah buntung."

"Terserah saya donk mas, situ jadi bli gak?" Tanya El.

" Gak jadi," ketus Arya.

" Iya udah."

   Jam perjalanan pertama pun dimulai semua murid mendengar penjelasan yang di berikan oleh guru tak terkecuali meraka berdua.

                                           ~~~~

Jam istirahat pun tiba, semua murid segera pergi ke kantin untuk menghilangkan rasa lapar meraka atau hanya ingin nongkrong.

"Lu tunggu di meja aja," titah El .

"Tumben," heran arya.

"Pesen apa?" El tak menanggapi Arya malah dia balik bertanya

"Siomay sama Es kelapa."

  Tanpa menjawab El meninggalkan Arya untuk memesan makan meraka. El pun datang dengan membawa pesanan mereka, Meraka pun makan dengan tenang.

                                           ~~~~
Trigggggggg.....

"Bel pulang pun berbunyi begitu nyari di telinga mereka, waktu yang sangat di tunggu-tunggu oleh semua murid. Semua penghuni kelas pun berhamburan untuk keluar dan menuju parkiran.

El dan Arya sedang berjalan beriringan di koridor.

"El kerumah yuk," ajak Arya.

"Wah mau cabul lu?"tanya El.

"Sembarang, mama mau ketemu Ama lu," ketus arya.

"Mama Tania kangen kan Ama gua, soo pasti Elevana kan gadis ngangenin."

  Mendengar itu Arya sengaja ingin muntah di depan El, melihat Arya sepeti itu El pun memukul lengannya.
"Aduh,,," ringis Arya,

"KDRT lu," Lanjut Arya.

"Emang lu mau nikah Ama gua?" tanya El.

"Ogah gua nikah ama lu, yang ada gua sengsara."

"Awas lu kalo nanti mau nikah Ama gue."

"Lebih baik gua nikah ama  Salma,"jawab Arya.

"Si salma yang gak mau Ama lu," hardik El.

"Gua kan ganteng, Salma pasti mau," ucap Arya dengan tampang percaya dirinya.

"Ogah dia mau, sok kegantengan."

"Emang gua ganteng."

"Gua bisa jamin Salma gak bakal mau Ama lu. Dia orang nya baik hati, rajin menabung dan tidak sombong, lah elu.'' El pun melirik arya lalu melanjutkan kata-katanya yang sengaja iya gantung, kek perasaan aja di gantung.
"Lelaki buaya darat buset,,," lanjut El sambil bernyanyi, El pun berlari meninggalkan Arya.

"Eh awas iya lu bocah!!" Arya pun mengejar El sampai parkiran.

***

Arel (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang