PART 16

4 3 0
                                    

Happy reading
🌻


Sudah 1 Minggu ini Dandi dan El sangat sibuk. Mereka berdua jarang masuk kelas untuk mengikuti pelajaran bukan hanya tidak belajar tapi mereka berdua tidak bisa ikut istirahat untuk bergabung bersama Arya dan Adam.

1 Minggu juga membuat Arya dan Kia semakin dekat. Tak jarang Arya bertemu dengannya di taman sekolah ketika jam istirahat. Mereka berdua juga sering sekali bertemu di luar lingkungan sekolah, entah itu hanya sekedar Nongki atau mungkin pendekatan untuk Arya dan Kia.

Hari ini El pergi sekolah dengan Dandi. karena sejak 1 Minggu kemarin iya selalu di antar jemput oleh Dandi. Dandi juga tidak masalah untuk hal itu.

Sudah beberapa menit yang lalu Dandi dan El berada didalam kelas. Teman teman mereka juga sudah banyak yang Dateng hanya tinggal kedua teman nya saja yang belum datang.

"Wehh,, ada bestie gua di sini." itu adalah suara Adam yang baru saja masuk kelas Semua murid pun menatap Adam tapi laki-laki itu tidak menghiraukannya.

"Seminggu gak masuk kelas akhirnya lu berdua masuk juga." Adam langsung saja memeluk Dandi hingga membuat Dandi melotot "gua kangen," lanjut Adam memeluk Dandi.

Melihat tinggah Adam yang alay membuat El menyunggingkan senyumnya ia juga sesekali terkekeh geli melihat Adam ia rindu suasana kelasnya.

Dandi yang masih ada di dalam pelukan Adam memberontak. "Lepas!" Pintanya tapi tidak di dengan oleh Adam "lepas Adam,"sentak Dandi barulah iya bisa lepas dari pelukan Adam. Sang pelaku hanya cengengesan saja.

Kini Adam beralih menatap El iya pun mulai bangun untuk menuju ke belakang Atau tempat El duduk sekarang. El yang melihat tingkah Adam yang tak beres ia was was akan hal itu.

Adam pun duduk di bangku sebelah El. "Kenapa lu?" Tanya El pada Adam. Yang dari tadi hanya diam dan nyengir. Membuat El ngeri melihatnya. "Sehat dam?" El bertanya lagi karena Adam tak kunjung menjawab pertanyaannya yang pertama. "Gila lu ya" ini bukanlah pertanyaan tapi sebuah pernyataan.

"Gua kangen Ama lu,"ungkap Adam dan membuka tangannya untuk memeluk El. Tapi karena El sudah tau akan hal itu ia pun  segera bangun dan menyikir dari tempat duduknya. Hingga membuat Adam hanya memeluk angin saja.

Menyadari hal itu membuat Adam mengeluarkan suaranya. "Kenapa menjauh, gua cuma mau meluk lu aja." ketika itu juga Adam ingin bangkit El segera mengeluarkan suaranya "Diem disitu atau gua lempar pakek sepatu !"peringat El yang kini Memegang kakinya untuk membuka sepatutnya. Alhasil Adam pun tak jadi bangkit dari duduknya karena takut kepada ancaman El.

"Dan!" Panggil El pada Dandi "1 Minggu gak masuk kelas buat dia gk waras ya?"Tanya El.

"Mungkin." Dandi pun mengangguk untuk membenarkan itu.

Adam pun tak terima di katakan tak waras. "Gua masih waras, gua cuma kangen Ama kalian."

Saat itu juga Arya baru saja memasuki kelasnya.
"Wih,, kalian berdua udah pada masuk aja,"kata Arya pada El dan Dandi. Ketiga manusia itu langsung melihat ke arah Arya yang mendekat tempat duduknya atau dimana masih Adam Adam disana.

"Ngapain lu duduk disini? Bangun pindah ke tempat lu sana," Usir Arya pada Adam.

"Jahat banget lu pada Ama gua," ujar Adam memasang wajah sedihnya.

"Lebay," jawab El yang masih setia berdiri

"Lu kenapa berdiri," tanya Arya pada El.  Mendengar hal itu El segera kembali ketempat duduknya. Bukannya menjawab pertanyaan dari Arya malah El balik bertanya.

"Seminggu gua gak masuk ternyata bikin dia gila?"Tanya El pada Arya. Arya mendengar hal itu malah memasang wajah bertanya sedetik kemudian iya paham siapa yang El anggap gila.

"Ya begitulah bisa lu liat keadaannya gimana,"jawab Arya.

"Sangat memperihatinkan,"Ucap El dan Arya bersamaan mereka berdua mengangguk kepalanya bersamaan. mereka berdua sangat kompak untuk membuli Adam.

****
Kantin

"Lu berdua kapan tandingnya?" Tanya Adam pada El dan Dandi yang sedang memakan baksonya.

"Hari Senin besok kita mulai tandingnya." Jawab El

"Ini winner SMA Pancasila kan?"

"Iya,"singkat padat dan jelas jawaban yang diberikan Dandi.

"Jadi pembukaannya kalian?"Giliran Arya yang bertanya.

"Iya dan ini menjadi pertandingan terakhir kami." El yang menjawab.

"Kok terakhir?"celetuh Adam

"Bentar lagi kita mau ujian kuda."

"Iya abis itu minggat kita dari sekolah."

"Kalo lu lulus," ujar El

"Jelas gua lulus." Adam percaya diri

"Yakin banget lu."

"Yakinlah. Nih kenalin temen gua." Adam menepuk pundak Dandi. "Otaknya encer walaupun orangnya beku." Adam membanggakan Dandi. Dandi menatap Adam dengan sinis.

"Cih gak ada usaha," ejek El.

"Halah kalo sama diem deh,"jawab Adam tak terima.

"Beda dong, gua kan punya usaha,"sangakal El.

"Apa?" Adam penasaran

"Usaha, gua buat minta sama Arya,"jawab El.

"Sama aja kali,"

"Beda satpam."

"Satpam, gua ini anak pengusaha mana bisa jadi satpam,"jawab Adam tak terima.

"Bisa aja kalo ortu lu bangkrut,"balas El.

"Doa lu jelek banget dasar sapi." Adam tak terima

"Udah udah. Kebiasaan kalo ketemu ribut Mulu,"leray Arya.

"Dari pada Ama lu di tinggal Mulu gua,"balas Adam pada Arya.

"Di tinggal gimana dam?" Penasaran El.

"1 Minggu lu berdua latihan, 1 Minggu juga ni orang sibuk," tunjuk Adam pada Arya.

El menautkan alisnya tak mengerti."sibuk kenapa?"

"Ketemu sama cewek anak Mipa gedung sebelah,"jelas Adam, Arya hanya diam saja tak ingin menyangkal.

"Siapa Ar?"tanya El pada Arya.

"Itu yang ngasih lu cemilan,"jawab Adam.

El mencoba mengingat sebentar. "Owh yang namanya Kia?"

"Nah iya itu itu," Adam membenarkan. El pun mangut mangut walaupun perasaannya menjadi tak karuan akan kebenaran itu.

"Udah sampai tahap mana Ar?"tanya El pada Arya. Iya penasaran dengan kedekatan Arya dan juga Kia.

"Masih PDkt kok," jawab Arya santai. Itu berarti Arya akan memulai hubungan yang lebih serius dari itu.

El berusaha memasang wajah biasa biasa saja walaupun ada yang aneh dari dirinya dan juga hatinya.

El hanya mengangguk atas jawaban dari Arya. Dia tak ingin bertanya lagi, takutnya itu membuat rasa tak nyaman tumbuh pada dirinya.

El sudah tau bahwa Arya mempunyai perasaan pada Kia. Dari tatap dan gestur  tubuhnya dan ketika melihat Kia tatapan Arya berbeda pada gadis itu. Berbeda pada dirinya.

El segera menepis pemikirannya tentang Arya dan Kia. Ia tak ingin sakit hati gara memikirkan itu. Toh Arya juga belum pasti menyatakan perasaannya pada Kia. Karena Arya tidak pernah pacaran sama dengan dirinya.


________________________

Update lagi nih gaes
😁
Selamat membaca jangan lupa tinggalkan
vote n komennya ya mamen.
👍🏻👍🏻👍🏻

Arel (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang