HAPPY READING
💸Terhitung sudah tiga hari El kedatangan tamu bulanannya. Benar apa yang El katakan pada Arya kemarin lusa. jika El tidak merasakan kram haid hari ini, maka dia akan merasakannya besok atau lusa. Terbukti, El sekarang sedang berbaring di atas kasurnya, menikmati rasa sakit yang dia rasakan.
Sebenarnya dia sudah merasakan dari jam 4 malam, hingga membuat iya terbangun. Rasanya El ingin menangis, tapi itu tidak ada gunanya. Bagaimana tidak ingin menangis? ketika kita sedang tertidur nyenyak, tiba-tiba kita terbangun dengan rasa sakit. Apa lagi dalam keadaan yang sangat mengantuk. Rasanya El ingin mengamuk saja. El sudah mencoba berbagai cara untuk menghilangkan sedikit rasa sakitnya. Mulai dari, menekuk kakinya hingga kedada dengan tidur menyamping, tengkurap. Tapi tidak ada yang membuahkan hasil. Hingga membuat El pasrah dan menangis.Hari ini El tidak masuk sekolah, karena dia saja tidak mampu untuk sekedar bangun dari tempat tidur. Karena tubuhnya yang begitu lemas. El pun tidak memberi tau Arya bahwa iya tidak masuk hari ini.
"Leva?" panggil Tante El, Tapi tidak ada jawaban dari dalam kamar El."Leva, apa kamu gak sekolah?" masih tidak mendapatkan jawaban. Amara pun membuka pintu kamar El yang tak terkunci.
"Leva, kamu kenpa nak?" tanya Amara hawatir, melihat kondisi keponakan nya yang tidak baik-baik saja.
"Leva, kamu sakit apa?" Tanya Amara cemas, karena tak kunjung mendapat jawaban dari El.
Amara dan keluarganya memanggil El dengan panggilan Leva. berbeda dengan Arya dan teman-teman sekolah nya yang memanggilnya dengan sebutan El.
"Sakit haid te." ucap El yang meringis."Kok kamu tumben kayak gini sih, Va?" Tanya Amara, Amara memang tau El sering sakit ketika datang bulan, tapi dia tidak pernah melihat El kesakitan seperti ini. Arya pun tidak pernah memberi tahunya tentang hal ini.
"Kamu minum kiranti aja ya, biar haid mu lancar." Amara pun ingin beranjak, tapi El memegang tangannya.
"El gak mau.'' ucap El diiringi gelengan kepalanya
"Kenapa gak mau?itu bagus buat kamu, Va." bujuk Amara
"Pakek air hangat aja te,''
"Kirainti aja ya?"
El hanya menggeleng lemah, entah kenapa Dia tak pernah mau meminum kirainti. dari dulu, pantang untuk dia menyentuh minuman itu. Saking sering El merasakan sakit haid, dia sampai berpikir ingin mengamputasi pinggangnya. Gila sekali bukan? Tapi dia berpikir kembali, sangat tidak lucu juga iya mengamputasi pinggangnya hanya karena kram haid yang hanya beberapa hari itu.
~~~
Berbeda dengan El yang kesakitan di rumah. Kini Arya sedang duduk di kursinya sekarang. Dia heran pada El belum datang ke sekolah. Bisanya gadis itu sudah duduk rapi di tempat Mereka untuk sekedar tidur, bermain hp atau mengganggu Adam. Tapi pagi ini, gadis itu tidak ada di kelas. Arya sempat heran ketika tidak menemukan El, ketika Dia masuk kelas. Dia kira gadis itu datang terlambat, tapi sampai jam istirahat El tidak datang. itu artinya El tidak masuk.
"Ar, El mana?" Tanya Dandi."Gua uga gak tau."
"Tumben banget dia gak masuk,"
" Apa dia sakit?" Tanya temannya yang lain.
Arya pun mengambil ponsel nya yang berada di saku celananya. Iya ingin memastikan apakah gadis itu benar-benar sakit. Arya pun mencari nomor El untuk meneleponnya.
Sudah dua kali Arya menghubungi El, tapi masih belum di angkat oleh gadis itu. hingga panggilan yang ke empat kalinya barulah gadis itu mengangkatnya.
"Halo, El? Lu kenapa gak sekolah? Lu sakit?" Tanya Arya sedikit cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arel (On Going)
Humor"I love you, gua suka sama lu. Gua gak tau, kapan rasa ini muncul di hati gua. Yang jelas gua suka sama lu" ujar Arya, "lu mau jadi pacar gua?" Lanjutnya Gadis itu masih syok dengan ucapan yang Arya lontarkan baru ini. Iya masih tidak percaya dengan...