Eksekusi

77 13 0
                                    

Ponselku berdering, menandakan pesan masuk. Tak kulihat ada nama terdaftar pada buku kontak, kubuka notifikasi yang menggantung di homescreen, ah ternyata Taehyung yang mengirim pesan gambar. Apa dia tidak masuk hari ini? Mengapa ia cepat sekali membuat surat untuk Seokjin?

Membesarkan ukuran foto, kubaca perlahan. Isi suratnya begitu indah dengan kata-kata penuh sanjungan. Berkenalan dengan cara yang tidak ku bayangkan. Benar pria ini sangat hebat dalam merangkai kata-kata indah, mungkin benar ia adalah sang 'ahli cinta' seperti yang ia katakan kemarin.

Aku membalas pesannya untuk ia kirimkan kepada Seokjin jika sudah menjelang ia pulang dari urusan kafe saja, agar dia bisa membaca semua kalimat yang merupakan isi hati seseorang yang menyukainya walaupun itu bukan kalimatku sendiri.

Surat cintaku yang pertama, membuat hatiku berlomba. Kata lirik sebuah lagu yang benar kurasakan. Aku berharap Seokjin menyukainya dan semoga ini kesan pertama yang baik untuknya. Aku bangkit dari bangku, menuju pantry untuk meminta dibuatkan kopi oleh office boy, berjalan bersiul melewati lorong.

Sampai di ambang pintu, kulihat punggung yang tak asing sedang mengaduk cairan pada cangkirnya. Membawa langkah mendekat "Hoseok? Kemana semua office boy?" aku berdiri di sisi kanan "Ngga tau, gue kesini dan ngga ada siapa-siapa" aku meraih cangkir kopi yang tepat berada di depan ku.

"Lo mau buat apa?" tanya Hoseok sambil meniup teh yang ada pada cangkirnya "Kopiiiii" kataku bernada.

"Eheeeyyy lo keliatan bahagia amat, apa ada hal bagus?"

"Lo tau ngga Seok, yang tempo hari gue certain"

"Cowok yang lo taksir?" Hoseok berbisik "Iya.. Gue udah kenalan sama dia dong" kataku sombong. "Serius?" wajahnya cerah sekali, seakan dia yang mendapat kebahagiaan "Kok bisa? Gimana ceritanya?"

Banyak hal yang kuceritakan pada Hoseok, setiap kalimat yang menurutnya mengesankan dia akan "ohoooooo" atau "eheeeey". Entah mulai kapan aku dan Hoseok menjadi semakin dekat, dia pendengar yang baik, menurutku nyaman bebagi cerita dengannya. Aku menaruh cangkir bekas kopi ke dalam wastafel sebelum mengekor mengikuti Hoseok kembali ke ruangan masing-masing untuk melanjutkan pekerjaan.

Kumasukan kedua tangan ke dalam saku celana, bersiul dan sedikit menari seperti orang bodoh. Aku berharap cara Taehyung ini akan berhasil.

ENERVATE - Bagian 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang