Nasihat Hoseok

87 13 0
                                    

Rapat yang biasanya mencapai sepakat sangat alot, dapat kami selesaikan hanya dengan tiga hari karena kelihaian Hoseok. Tidak ku sangka Hoseok adalah seorang jenius, mandiri dan tahan banting. Perkataan lawan yang menghina perusahaan kami Hoseok mampu menahan emosi dan membalikan keadaan. Pria ini benar-benar ajaib.

Berkat Hoseok kami bisa pulang lebih awal. Memikirkan pulang ke kota asal pikiranku disudutkan pada satu hal, si pemiliki kafe Felicity. Ah, masih kah dia disana? Atau dia sudah merekrut pekerja paruh waktu baru?

"Pak Namjoon" Hoseok menepuk pundakku, "Mari masuk, pesawat kita lima menit lagi" kami akan menempuh perjalanan kurang dari dua jam. Masih sangat mungkin untuk datang ke kafe Felicity sebelum tutup, ku harap dia disana. Rindu? Mungkin..

"Anda hebat sekali Pak Hoseok, memancing lawan untuk menguak kelemahannya sendiri" kataku membuka pembicaraan.

"Saya masih butuh banyak belajar, Pak"

"Ah tapi Anda memenangkan negosiasi dalam waktu tiga kali pertemuan, sebelumnya belum pernah ada"

"Hehehe mungkin saya hanya beruntung"

Percakapan kami semakin menarik, kami banyak berbagi cerita tentang kehidupan masing-masing. Canggung yang sebelumnya ada kini sudah semakin memudar saat kami memutuskan untuk berbicara santai satu sama lain karena usia kami sama.

"Hoseok, Anda.. anu maksudnya, lo pernah suka sama orang pada pandangan pertama?"

"Siapa yang lo taksir Joon?"

"Lah kok gue?"

"Orang membuka pertanyaan kaya gitu biasanya yang lagi rasain, ngga usah lo bawa-bawa nama temen lo atau siapa. Certain aja"

"Eh anu... Iya.. Gue suka sama orang pada pandangan pertama, kagum sih lebih tepatnya. Emang kaya gitu mungkin ya? Selama ini gue denial tentang cinta pandang pertama"

Hoseok terkekeh dan menatap seperti meledek "Why not? Dari rasa kagum dan suka lo bisa sayang sama orang kok Joon. Contohnya gue"

"Lo kenapa?"

"Gue sama pacar gue saling suka pada pandangan pertama" ia membuka ponsel dan menggulir pada galeri, menunjukan gambar diri pacarnya, menceritakan bagaimana mereka bertemu dan memutuskan untuk menjalin hubungan.

Aku sedikit lega, cinta pandang pertama ternyata berhasil untuk Hoseok dan kekasihnya. Aku ingin Dewi Fortuna berpihak padaku juga kali ini. Aku ingin mengetahui namanya. Tapi bagaimana caranya?

"Tinggal minta kenalan emang kenapa?"

"Gue ngga ada alasan buat apa kenalan?"

"Lo tau Joon, pacar gue ngajak kenalan karena dia bilang kontak ponsel dia belum di isi sama nama cowok yang dia suka"

"Berani banget langsung minta nomer?"

"Haha biasa, anak band. Badboy. Lo bisa gunain alasan yang berhubungan sama dia kalau lo ngga seberani pacar gue"

Tapi apa? Apa yang membuat aku punya alasan berkenalan dengan Seokjin? Sesuatu yang berhubungan sama dia? Harga biji kopi di nusantara? Kenapa kopi luwak mahal? Kenaikan sembako? Atau apa? Aku tidak pernah seperti ini. Memikirkan saja pusing.

"Jangan keburu-buru Joon, kesan pertama harus bagus kalau mau lanjut pendekatan" kata Hoseok sembari melepas jas navy nya. Jas? Ah! Aku teringat sesuatu, jas yang dipinjamkan Taehyung merupakan jas dari si pemilik kan?

Yes! Aku dapat ide untuk berkenalan dengannya.

"Thanks Seok, lo udah lepas jas lo" aku tepuk punggung Hoseok yang dengan segera memasang raut bingung. Tak kuhiraukan pertanyaan Hoseok, tanpa penjelasan apapun hingga tak terasa pesawat kami mendarat sempurna.

ENERVATE - Bagian 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang