Salam Kenal

74 11 0
                                    

Mengejutkan. Aku baru melihat pesan Taehyung yang ia kirimkan pada pukul sebelas semalam. Dia mengirim gambar amplop berwarna biru pastel, Taehyung mengetik pesan: "Saat saya akan memberikan surat Tuan yang kedua, Tuan Seokjin memberikan saya ini. Maka surat Tuan masih saya bawa, belum saya berikan"

Mataku menjadi segar, rasa tak percaya aku masih melototi pesan Taehyung, kubuka gambar surat itu, kuperbesar gambarnya, luar biasa! Seokjin membalasnya!

Kebahagiaanku tak bisa kubendung aku berjingkak diatas kasur bagaikan seorang rockstar berada diatas panggung, kugunakan guling sebagai alat musik sebelum aku membalas pesan Taehyung untuk melaranganya membuka dan membacanya sebelum aku.

Setelah selebrasi yang cukup membuat ranjang berantakan, aku menuju kamar mandi untuk segera bersiap mengambil harta karun ke kafe Felicity. Kubasahi tubuh di bawah shower, mengusap sabun cair kesuluruh tubuh, mengusak rambut dengan shampoo dan menggosok gigi cukup lama sebelum berkumur dengan obat kumur.

Setelah selesai aku memilih setelan berwarna biru tua, menyemprot parfum beraroma maskulin. Mengambil tas kerjaku, bersiap menunggu bus untuk mengantarku pada surat cintaku yang pertama.

Tak butuh waktu lama dari apartemen menuju halte bus, melakukan perjalanan kurang dari dua puluh menit untuk sampai pada halte disebrang kafe. Aku turun dari bus sambil bersiul, dengan semangat dan dada penuh bunga, kuhirup dalam udara yang segar pagi itu, menunggu lampu penyebrang jalan berubah warna hijau.

Kulangkahkan kaki panjangku sebanyak dua puluh langkah sampai ke sebrang, membuka pintu kafe, memesan kopi termanis di daftar menu dan menanyakan keberadaan Taehyung pada karyawan baru.

Pesananku selesai dibuat, memilih bangku favoritku. Benar dekat dengan jendela. Kulihat Taehyung keluar dari dapur, membawa nampan dengan toast yang ku pesan diatasnya. Datang menghampiri dengan senyumnya yang membuatku tersenyum malu juga.

"Cieeee dibales" katanya sambil menurukan toast ku dari nampannya "Mana suratnya?" kataku tak sabar "Sabar dong Tuan" Taehyung merogoh celemeknya "Nih, baca gih. Nanti kirimkan foto tulisannya ke saya biar saya tuliskan balasannya" katanya menjulurkan lengan.

Hanya kujawab dengan anggukan sebelum aku membuka amplop berwarna biru pastel. Kubuka lipatan kertas bergaris berwarna coklat muda, yang berisi:

"Terimakasih surat yang berisi penuh sanjung dan puji. Meski para ahli dan pemikir menciptakan begitu banyak teknologi untuk mengirim pesan, Anda memilih surat. Bukan saya tidak suka, hanya saja ini kali pertama ada yang begitu meluangkan waktu untuk menulis. Maaf jika saya lama membalas, karena kesibukan dan masih memproses apakah benar ada yang dengan sadar mengirimku surat dan menunggu balasan saya. Salam kenal, dari Kim Seokjin untuk Kim Namjoon"

Kata sederhana yang berhasil membuatku tersipu malu saat membacanya, membayangkan wajah Seokjin dan bersuara pada setiap kalimat didalam surat ini. Aku berharap ini awal yang baik dalam agenda menumbuhkan cinta.

ENERVATE - Bagian 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang