Twelve-12

1.4K 167 15
                                    

"Ini masih pagi yaampun siapa yang memencet bel" Gerutu Jeongwoo karena dia itu sekarang sedang sibuk memasak untuk sarapannya sebelum berangkat ke kampus untuk bertemu dengan Coach

"Kenapa kau kesini" Saat dia membuka pintu Apartnya itu ternyata yang menekan bel adalah Haruto dan Ha Jeong terasa sekali aura tidak suka Haruto kepada Ha Jeong ini

Bukannya menjawab Haruto main masuk saja membuat Jeongwoo terdorong kesamping dan meninggalkan Ha Jeong di luar "Kenapa dengan Ayahmu ?"

"Tidak tau, Ayah seperti itu dari kemarin, Suami Bunda itu aneh" Ucapnya sekalian masuk menyusul Haruto yang sudah duluan

"Ck Suami ku apanya, dia itu Ayahmu tau, memang kalian sama menyebalkannya"

Jeongwoo menyusul Haruto dan Ha Jeong yang sudah duduk di meja makannya itu setelah menutup pintu

"Mana makanannya"

"Ck kau kesini hanya minta makan, beli saja sana diluar" Gerutu Jeongwoo yang mulai sibuk lagi dengan apa yang sedang dia kerjakan tadi, dan menambah bahan masakan untuk dua manusia yang datang tidak di undang itu

Setelah menyelesaikan masakan sederhana dan simplenya itu Jeongwoo menyajikannya ke meja dan menyantap bersama Haruto dan Ha Jeong

"Kenapa kesini setelah ini aku akan pergi bertemu Coach, aku tau kau kesini bukan hanya meminta makan saja"

"Kalau kau lupa aku ini juga termasuk pemain"

"Oh iya benar, berarti kau juga harus bertemu Coach ya, trus anakmu itu bagaimana"

"Biarkan saja dia sendiri, dia menyebalkan- Akh sakit bodoh" Kepala Haruto dapat pukulan keras dari Jeongwoo menggunakan sendok yang dia gunakan itu

"Kau yang bodoh, kalau bicara itu yang benar enak saja meninggalkannya sendiri kau ini sebagai Ayahnya itu harus bertanggung jawab, masih pagi kau sudah membuatku kesal saja"

Haruto memutar matanya malas "Apa kau tertawa" Haruto yang kesal melihat Ha Jeong menertawakan dirinya yang dimarahi Jeongwoo, memang hanya Jeongwoo yang bisa memarahinya "Anak ini benar benar mengangguku Woo, aku sedang tidur dan dengan kurang ajarnya anak ini membangunkan ku dengan melompat ke atas badanku Ck" Beritahu Haruto kesal bukan main

"Jangan seperti itu" Ha Jeong semakin tertawa dan Haruto yang semakin kesal memang mereka berdua bisa menunjukan banyak ekspresi kalau sedang bersama Jeongwoo saja "Kau juga Jeong-a itu tidak baik membangunkan orang dewasa seperti itu tidak sopan namanya, lain kali bangunkan dengan lebih sopan ya" Nasihat Jeongwoo yang membuat Ha Jeong berhenti tertawa gini giliran Haruto tapi dia tidak tertawa melainkan menatap keaarah Ha Jeong seoalah mengata 'rasakan anak nakal'

"Maaf Bunda"

"Tidak apa lain kali jangan diulang oke ?" Hajeong mengangguk paham "Jadi bagaimana" lanjutnya yang kini kembali fokus ke Haruto

"Titip saja di Eommamu"

"Mana bisa nanti aku ditanya-tanya"

"Ya terus dirumah orang tuaku ? kau mau mengirimnya ke Jepang ?"

"Ya tidak kesana juga, atau titip saja ke Junghwan ya ah iya dia juga ada kelas hari ini"

"Yasudah ajak saja, kau yang jaga kau tidak ada kelas kan hanya bertemu Coach"

"Ck baiklah, Jeong-ii kau bersamaku ya selamat kau sudah terbebas dari Haruto" Ha Jeong mengangguk senang dia bangkit dari duduknya berniat ingin memeluk Jeongwoo tapi kerahnya ditahan Haruto "Jangan memeluk milikku"

"Ck tetap posesif" Gumam Ha Jeong kembali pada tempat duduknya di samping Haruto

"Apa katamu"

"Sudah jangan bertengkar, aku mencuci ini setelahnya kita berangkat"

Tengah Jeongwoo

--

"Yoshi hyung, mau ikut belanja dengan kami sekalian ?" Tawar Jeongwoo yang ternyata bukan hanya dirinya yang membawa Anak masa depan itu tetapi Yoshi juga membawanya karena tidak ada yang menjaga

"Boleh, tapi kita jemput Junghwan dulu ya"

"Oh iya dia ada kelas ya hari ini, dia sudah selesai ?"

Yoshi mengangguk "Sudah, makanya Hyung akan kesana mau ikut atau nanti kita bertemu di Mallnya saja ?"

Jeongwoo menatap Haruto yang mengangguk kearahnya "Ketemu disana aja Hyung, kita makan siang bareng"

"Oke, nanti aku nyusul aku ke Junghwan dulu" Pamit Yoshi yang mau jemput Junghwan di Gedung Fakultasnya

"Yaudah ayo, kita duluan"

--

Kaca mobil Yoshi di ketuk dari luar yang ternyata itu Junghwan buru-buru Yoshi menurunkan kaca mobilnya dengan senyuman tampan yang selalu melekat setelah dirinya menjadi dekat kemarin dengan So Junghwan padahal sebelumnya dirinya bukan lah orang yang gampang tersenyum lebar seperti sekarang

"Hai, sudah selesai kelasnya ?" Tanyanya membuka percakapan

Junghwan yang ditanya mengangguk "Hum, maaf Hyung jadi harus menungguku"

"Tidak apa itu kemauanku, masuklah. Yo kau pindah lah kebelakang" Yo Hwan tidak perlu di perintah dua kali dirinya pun keluar mobil guna pindah ke kursi belakang dan Junghwan juga mulai berjalan masuk kedalam kursi penumpang samping Yoshi

"Hai Yo"

"Hai Moma"

"Cah, kita berangkat. Oh iya tadi aku bertemu Jeongwoo dan dia mengajak untuk berbelanja bersama sekalian makan siang, tidak apa kan ?"

Junghwan mengangguk dan juga bersyukur karena nanti dia tidak perlu terlalu canggung dengan Yoshi "Tidak apa hyung, aku jadi senang bisa belanja bersama Jeongwoo Hyung"

"Syukur kalau begitu, oh iya ngomong-ngomong pakaian mu..."

Yoshi menggantung kalimatnya yang membuat Junghwan penasaran dia memperhatikan apa ada yang salah dengan pakaiannya oh atau ini jel- "Kau terlihat manis menggunakan pakaian itu" Wajah Junghwan memerah malu

"A-apasih Hyung"

Yoshi hanya terkekeh dan mulai melajukan mobilnya ke tempat pasangan Hajeongwoo yang sudah menunggu di tempat makan ramen yang ada di Mall itu

"Disini" Ucap Jeongwoo yang melihat Yoshi serta Junghwan di sampingnya yang menggandeng tangan Yohwan berjalan ke arah mejanya

Pokoknya mereka makan siang lalu dilanjut belanja kebutuhan anak masing-masing

"Sudah ?" Tanya Yoshi saat melihat Jeongwoo dan Junghwan sepertinya sudah selesai dengan belanjanya

"Sudah Hyung, tinggal membayarnya saja" Yoshi mengangguk lalu mengeluarkan kartu hitamnya dari dompet lalu memberikannya ke Junghwan yang tentu membuat anak itu kaget "Ambilah bayar pakai ini"

"Tidak usah Hyung pakai uang ku saja, aku ada kok. Tadi kan Hyung sudah membayarkan aku dan Yohwan makan dan juga disini ada pakaianku"

"Tidak apa pakailah" Ucap Yoshi menarik tangan Junghwan yang Kosong lalu menaruh kartu itu diatasnya "Satu lagi, aku tidak suka di tolak atau dibantah, ingat itu. Dah sana bayar aku dan Haruto menunggu di depan" Tadi menggunakan suara menakutkan tapi diakhiri dengan suara lembut dan mengusak rambutnya, Junghwan jadi merasakan Aura Dominan Yoshi begitu kuat tadi

Kalau Jeongwoo tidak usah ditanya dia tidak akan menjadi Junghwan yang berusaha menolak disodorkan kartu hitam itu tapi malah dia yang menyodorkan tangannya ke Haruto meminta kartu hitam milik lelaki dengan suara berat itu


-----


31-01-2022 💕

Hah ?! ( ft. treasure 💎)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang