Chapter 37.38 : lalu pergi

1.4K 85 7
                                    

Summary

bukan dia yang harusnya bersedih, karena bukan ia yang terluka. sadar jika ialah si antagonis dalam hal ini menyuruhnya untuk tak bertingkah seolah-olah dialah yang tersakiti. ia harus kuat, harus menjadi kuat demi orang-orang yang ia cintai.

Main Cast

Park Chanyeol x Byun Baekhyun x Xi Luhan (Byun Luhan)

Other Cast

ETC.. (Hadir sesuai kebutuhan cerita)

Gendre

Hurt, Angst, Boyslove.

Back Sound

Jung seung hwan (If It Is You)
Baek z young (like being shot by a bullet)
Lucia (Without You)

Warning

This is Chanbaek Area. Zona di mana Chanbaek Is Real. Tidak suka maka harap menghindar sejauh mungkin.

===My Days Are A Struggle===

Seperti terseting begitu apiknya, seperti sebuah kesengajaan yang tidak terketahui Luhan datang keesokan harinya. Datang setelah semalam kedua orang tuanya juga datang, terlihat persis di hari yang sama saat ia datang setelah malamnya lebih dulu orang tuanya datang menemui Baekhyun, hari di mana pertama kalinya Baekhyun membuka matanya.

Dan dialah orang pertama yang mengetahui itu setelah melihat pergerakan jemari kecil milik Baekhyun yang walau terlihat samar namun bisa ia yakini Baekhyun akan atau telah sadar.

Hari ini sama seperti kemarin, Luhan datang terlihat memasuki kamar Baekhyun. Saat masuk dengan berdalih membawakan segelas air putih untuk Baekhyun yang tentu saja ia ambil setelah berpapasan bersama Solar di depan pintu kamar Baekhyun.

Luhan masuk, dan melihat Baekhyun yang duduk dipinggiran kasur membiarkan kakinya merentang lurus kebawah.

"P-pagi ... B-baekkie ... " terbata-bata penuh keraguan.

Baekhyun yang sadar akan kehadiran Luhan membalasnya dengan keramahan senyuman. Luhan melihat itu, melihat senyum manis yang sama seperti dulu, tidak luntur dan membuatnya terheran-heran.

Baekhyun tersenyum padanya? Baekhyun senang ia hadir? Baekhyun tak membencinya? Baekhyun kembarannya memberinya sambutan hangat? Senyuman itu begitu cerah, biarpun terlihat berbeda. Bukan berbeda berubah namun berbeda ketika sampai di penglihatannya.

Sekarang ia sudah benar-benar dekat dengan Baekhyun, hanya berjarak selangkah dan tubuh keduanya akan bersentuhan. Luhan berdiri ditempatnya sedikit bergetar ia, merasa bentuk ketidakpercayaan diri untuk kesekian kalinya melingkupi dirinya yang hina.

"Maaf." Sedari kemarin kata itu mendominasi di pendengaran Baekhyun, maka dengan ia menjawab dengan sebuah anggukan.

Lagi-lagi Luhan tercengang, semudah itu? Semudah itu ia diberi maaf oleh Baekhyun?

"Baekkie kau tidak membenciku? A-aku .. aku..."

Langsung dipotong Baekhyun dengan sebuah gelengan tanda tidak. Luhan benar-benar, benar-benar tak bisa berkata-kata lagi. Matanya memanas menjatuhkan bulir-bulir air mata yang berlomba-lomba, untuknya sebuah kepahitan saat tahu ia termaafkan begitu saja, menjadi teringat betapa memendam dendam bukanlah sebagaian dari sifat Baekhyun kembarannya. Ia menjadi iri, iri karena hati mereka berdua tak sama, walau kembar mereka berbeda jauh, Baekhyun terlalu murni untuk di sandingkan dengan kekeruhan sepertinya.

My Days Are A Struggle [2018/2019] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang