Chapter 4 : sesakit itu

713 71 0
                                    

"Hey bisu kalau kau mau bermain dengan kami, datanglah besok dengan membawa mainan mobil-mobilan merah besar di depan tokoh itu." Seorang bocah gemuk mewakili anak-anak lainnya berbicara pada Baekhyun. Sebelumnya Baekhyun datang mendekati gerombolan anak-anak itu dan memberikan catatan tangannya yang meminta ingin ikut bermain. Tapi mereka tak langsung membiarkan Baekhyun ikut bermain, mereka malah membawa Baekhyun kedepan tokoh mainan di pinggir jalan.

"Jika kau memang sangat ingin kami ajak bermain maka besok kami akan menunggu datang bersama mobil di lapangan besar. Kau paham?" seru anak kecil lainnya.

Baekhyun mengangguk cepat mendengar akan memiliki teman mulai besok jika ia bisa membawakan mereka calon temannya mobil-mobilan itu.

Tetapi ketika mereka akhirnya kembali kerumah masing-masing karena hari sudah mulai sore, tersisa Baekhyun sendirian yang masih sibuk menatap mobil-mobilan merah tersebut yang terpajang di etalase tokoh. Si kecil nampak bingung akan mendapatkan mobil itu bagaimana caranya, jika meminta ia terlalu takut karena baru dua hari lalu juga ia merengek untuk di belikan motor-motoran berukuran sedang yang sangat mahal.

.

Esoknya datang, dengan sangat terlambat Baekhyun berlari cepat menuju lapangan besar yang sangat jauh dari rumahnya. Ia sangat terlambat karena harusnya bertemu dengan calon teman-teman barunya itu di jam sembilan pagi namun karena lupa ia baru datang di pukul 11, padahal hujan juga terlihat akan turun, awan sangat mendung sampai-sampai membuat suasan bumk sedikit menggelap.

Tetapi karena senangnya ia akan mendapatkan teman baru maka ia tetap juga menuju lapangan besar, walau ia sendiri tak yakin jika calon teman-temannya itu masih menunggu. Ia juga berlari bersama mobil-mobilan besar yang menjadi permintaan calon temannya, kemarin ia menjual motor-motoran mahal yang dibelikan ayahnya, agar bisa membeli mobil-mobilan tersebut.

Walau sedikit ada kesalahan disini, kesalahan karena warna mobil-mobilan yang ia bawah bukannya berwarna merah terang melainkan warna merah muda. Mobil-mobilan yang kemarin mereka targetkan itu rupanya telah terjual habis di beli oleh orang lain, jadilah Baekhyun terpaksa membeli mobil-mobilan berwarna pink saja. Karena menurutnya itu sama.

Sampai dilapangan besar, Baekhyun senang. Karena mereka masih menunggunya. Ia pun dengan riang menghampiri anak-anak yang akan menjadi teman barunya.

"Hey itu si bisu." Seru anak yang melihat Baekhyun berlari menghampiri mereka.

"Dasar lelet," kepala Baekhyun di dorong oleh bocah gemuk pemimpin mereka "kau sangat lama bisu kami kira kau tak akan datang dan ... APA? Mobil apa ini!?" Si bocah gemuk bertanya dramatis dengan menarik mobil-mobilan pink yang berada di pelukan Baekhyun.

Baekhyun segera menulis dan menyerahkan catatannya ke bocah bertubuh gemuk.

"Maaf mobil yang kemarin sudah terjual habis tersisa warna itu saja, tapi tetap kerenkan? Warnanya juga masih sama-sama merah."

"Aku tidak bisa baca, mana si kacamata?"

"Bos si kacamata tidak datang." Yang mereka maksud kaca mata adalah salah satu teman mereka yang satu-satunya dapat membaca di antara mereka semua.

"Ahk tidak perduli ... yang jelas si bisu ini sudah mempermainkan kita, membuat kita menunggu dan membawa mainan sialan seperti ini. Beri dia pelajaran." Komando itu yang tak Baekhyun ketahui kenapa langsung berlaku.

Tubuh kecilnya di buat terjatuh ke atas tanah tak berumput yang berdebu, tubuh kecilnya juga jadi sasaran tendangan anak-anak calon temannya yang entah salah apa ia harus ditendang seperti itu, Baekhyun bingung. Tangannya yang kurus dan kecil berusaha melindungi tubuhnya dari tendangan-tendangan itu. Walaupun sangat sia-sia.

My Days Are A Struggle [2018/2019] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang